Thursday, January 31, 2019

3 Cara Memanfatkan Daun Lamtoro Untuk Pupuk Organik Tanaman


Membuat Pupuk Organik Daun Lamtoro -- Lamtoro, selain sebagai pelindung tanaman, ternyata dapat juga dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang sangat tinggi kandungan unsur haranya. Ada 3 cara memanfaatkan daun lamtoro untuk pupuk organik tanaman. Apa saja dan bagaimana caranya?

3 Cara Memanfatkan Daun Lamtoro Untuk Pupuk Organik Tanaman

Lamtoro tanaman pelindung
Pohon lamtoro, dikenal juga dengan petai China, sangat berguna dalam dunia pertanian terutama sumber pupuk hijau atau pupuk organik.

Tanaman lamtoro ini banyak dijumpai di pedesaan. Kebanyakan tanaman legum ini tumbuh sendiri karena memang mudah sekali tumbuh tanpa  memerlukan kondisi khusus.

Bahkan, untuk keperluan melindungi tanaman perkebunan dari terik matahari seperti kopi, teh, dan lainnya, lamtoro sengaja ditanam di sekeliling tanaman tersebut.

Di samping untuk melindungi dari panas, daun-daun lamtoro yang jatuh dapat menjadi pupuk hijau yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Jadi, lamtoro menjadi tanaman yang banyak manfaatnya, yaitu sebagai pelindung, pembenah, dan penyubur tanaman.

Unsur hara daun lamtoro
Kalau untuk pakan ternak, lamtoro jelas bagus karena kandungan gizinya seperti protein, kalori, vitamin, dan lainnya. Bagaimana untuk nutrisi tanaman?

Dari berbagai literatur menunjukkan bahwa daun lamtoro mengandung unsur hara esensial yang relatif tinggi terutama nitrogen (N). Selain N, masih ada sejumlah unsur lain seperti phosfor, kalsium, besi, dan "kawan-kawanya."

Bahkan, akar tanaman lamtoro mempunyai kemampuan mengikat (fiksasi) nitrogen bebas dari udara. Ini artinya, apa? Kehadiran lamtoro di tengah-tengah tanaman pertanian dapat memberikan keuntungan luar biasa terutama untuk kesuburan tanah.

Nah, berangkat dari begitu tingginya kandungan hara lamtoro,  kita ingin memanfaatkan lamtoro menjadi pupuk organik tanaman. Sayang sekali andai sumber pupuk organik ini “terlantar” begitu saja atau menjadi sampah di depan mata kita.

Cara memanfaatkan daun lamtoro untuk pupuk organik
Sedikitnya ada 3 cara untuk “menyulap” daun lamtoro menjadi pupuk organik, yaitu pupuk yang dapat meningkatkan kesuburan media tumbuh/lahan sehingga produktivitas tanaman budidaya pun menjadi tinggi.

1. Mengembalikan daun lamtoro ke lahan tanam langsung

Mengembalikan daun-daun lamtoro, baik yang berguguran ataupun yang dipangkas, secara langsung ke media tumbuh akan menjadi sebagai pupuk hijau yang menyuburkan tanah.

Cara ini mungkin hanya hanya mau dilakukan oleh petani cerdas dan paham akan fungsi daun lamtoro. Selain itu, cara ini memang sudah men-tradisi dan memang sangat gampang dilakukan.

Pengembalian daun lamtoro bisa dilakukan dengan cara membenamkan ke dalam tanah atau bisa juga dengan menjadikannya sebagai mulsa/penutup tanah. Dengan demikian dapat berfungsi mengurangi penguapan sekaligus menjadi pupuk.

Sebab, seiring berjalan waktu, daun-daun lamtoro akan terdekomposisi secara alamiah dan menjadi pupuk organik serta melepaskan hara untuk tanaman.

2. Membuat pupuk kompos daun lamtoro

Daun lamtoro lebih bagus lagi kalau dibuat menjadi pupuk kompos atau bokashi dengan bantuan mikroorganisme aktif (EM4). Sebab, ketika daun lamtoro sudah berubah menjadi kompos, maka akan adanya unsur hara yang tersedia dan proses penguraian lebih lanjut dalam tanah menjadi lebih cepat.

Daun-daun lamtoro yang sudah dikomposkan selama beberapa hari tidak akan mengganggu pertumbuhan tanaman meskipun belum seluruhnya terurai. Dengan kata lain, pupuk kompos daun lamtoro aman dan menyuburkan pertumbuhan tanaman budidaya.

Berikut ini akan penulis tunjukkan langkah-langkah untuk membuat pupuk kompos daun lamtoro.

Alat – alat :
  • Karung/sak bekas
  • Gembor

Bahan-bahan :
  • Daun lamtoro.. 30 Kg
  • Dedak.. 10 Kg
  • Pupuk kandang.. 10 Kg
  • EM4.. 50 ml
  • Air secukupnya (5-10 liter air)
  • Gula merah (gula jawa).. 50 gram.  Lebih bagus pakai Molase kalau ada.

Langkah-langkah membuat pupuk kompos daun lamtoro
  • Siapkan dulu daun lamtoro. Daun lamtoro boleh yang kering atau masih hijau. Sebaiknya yang sudah agak rendah kadar airnya (agak kering) kalau ada.
  • Potong-potong daun lamtoro sehingga ukurannya lebih kecil. Tujuannya agar mudah dicampur dan proses penguraian mikroba lebih cepat
  • Siapkan juga larutan EM4 dengan cara melarutkan gula ke dalam air dan ditambahkan EM4. Aduk hingga tercampur merata. Biarkan selama 15-30 menit.
  • Campurkan pupuk kandang, dedak, dan daun lamtoro hingga merata. Sebelum dicampur, tumpukkan dulu lapisan pertama dengan pupuk kandang, lapisan kedua dengan dedak, dan lapisan atas daun lamtoro.
  • Siram secara perlahan-lahan larutan EM4 ke tumpukan campuran, jangan sampai becek, ya 😅.
  • Aduk-aduk agar larutan tersebut tercampur merata. Kalau masih perlu tambahan air, berikan air biasa saja.
  • Masukkan semua bahan tersebut ke dalam karung dan ikat/tutup dengan rapat.
  • Tunggu sampai hari ke-7, pupuk kompos daun lamtoro sudah jadi dan siap untuk diaplikasikan sebagai pupuk organik tanaman.


3. Membuat pupuk organik cair (POC) daun lamtoro

Kalau pupuk kompos padatan sudah ada, maka masih bisa juga membuat pupuk organik cair daun lamtoro sebagai suplemen nutrisi untuk tanaman.

Bagaimana membuat POC daun lamtoro? Berikut ini Sobat bisa ikuti langkah membuatnya.

Alat-alat :
  • Ember beserta tutupnya
  • Penumbuk (lesung + alu)

Bahan-bahan :
  • Daun lamtoro yang masih hijau..3 Kg (ambil daunnya saja)
  • EM4..100 ml
  • Air kelapa muda.. 1 liter
  • Gula merah atau Molase kalau ada.. 50 ml
  • Air cucian beras.. 1 liter (cucian pertama)
  • Air sumur.. 5 liter (jangan air yang mengandung kaporit)
3 Cara Memanfatkan Daun Lamtoro Untuk Pupuk Organik Tanaman
Daun lamtoro. Dokpri

Langkah-langkah membuat pupuk cair daun lamtoro :
  • Tumbuk-tumbuk daun lamtoro sampai hancur dan halus
  • Masukkan daun yang sudah ditumbuk ke dalam ember
  • Tuangkan air kelapa, air cucian beras, dan larutan EM4 ke dalam ember yang sudah berisi daun lamtoro
  • Aduk-aduk hingga merata
  • Tutup ember dengan rapat
  • Buka sebentar pada hari ke-2 sampai hari ke-6 selama 1-2 menit untuk melepaskan gas-gas yang terbentuk. Dan jangan lupa tutup rapat kembali
  • Pupuk organik cair daun lamtoro sudah jadi pada hari ke-7.
  • Saring dan simpan. Oh, ya..kalau mau diaplikasi ke tanaman silahkan karena memang sudah jadi pupuk.

Baca juga ini :
Demikian sobat uraian tentang cara memanfaatkan daun lamtoro untuk pupuk organik sebagai nutrisi tanaman. Membuat pupuk daun lamtoro memang mudah, yang sulit adalah kemauan memulainya? 😅 Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan kita tentang alternatif pupuk yang murah dan berkualitas serta ramah lingkungan. Sukses selalu dan salam

Tuesday, January 29, 2019

Mau Sukses Budidaya Jeruk Purut? Begini Caranya


Budidaya Jeruk Purut -- Jeruk purut merupakan komoditas hortikultura yang prospektif untuk dibudidayakan. Bukan hanya buahnya yang bernilai ekonomi, tapi daun dan batang diincar oleh para pembeli. Menarik, bukan? Jika tertarik untuk sukses dengan komoditi pertanian ini, Sobat bisa memulai menanam jeruk purut sekarang juga? Yuk kita simak bagaimana cara budidaya jeruk purut.

Mau Sukses Budidaya Jeruk Purut? Begini Caranya

Walaupun Sobat mungkin belum pernah menanam jeruk purut, namun saya yakin buah jeruk purut sudah tidak asing lagi bagi kita. Sebab, jeruk ini mudah sekali kita mengenalinya karena sangat berbeda dengan jeruk lainnya seperti jeruk nipis atau lemon. Jeruk purut ditandai dengan permukaan kulitnya kasar dan banyak tonjolannya.

Peluang usaha budidaya jeruk purut
Sebagai bumbu masak, jeruk purut selalu dibutuhkan untuk menghilangkan bau amis ikan atau daging. Sedangkan daunnya dijadikan sebagai penyedap aneka makanan. Bahkan, daun dan kulit buahnya bisa dimanfaatkan karena menghasilkan minyak atsiri yang sangat mahal harganya.

Meskipun permintaan pasar akan jeruk purut relatif tinggi, tetapi yang tergugah untuk mengembangkan usaha budidaya jeruk purut masih sedikit. Padahal, di negeri agraris ini, lahan yang subur dan berpotensi untuk menanam jeruk masih sangat luas.

Melirik begitu banyak kebutuhan, terbuka potensi pasar dan masih luasnya lahan yang belum dimanfaatkan, menanam jeruk purut sangat menjanjikan dan menjadi peluang usaha yang menguntungkan.

Tapi, kalau mau menanam janganlah satu pohon, tanamlah dalam skala luas agar dapat menikmati “manisnya” hasil usaha budidaya jeruk purut 😅

Ya, itu tadi sekilas ilustrasi agar Sobat termotivasi untuk budidaya jeruk purut. Baik, 😅mari kita melangkah mencari tau langkah budidaya jeruk purut yang tepat agar tumbuh subur dan berbuah lebat.

Rencanakan lokasi menanam jeruk purut yang tepat
Hal yang pertama sekali perlu dipikirkan adalah di mana area atau lokasi menanam jeruk purut yang cocok? Sebab, lokasi sangat menentukan tumbuh dan berkembanngnya jeruk purut.

Memang, orang bilang bahwa jeruk purut mudah sekali hidup. Benar sekali kalau cuman mau memetik daunnya saja atau hanya beberapa buah yang selamat diantara ranting-ranting. Tapi, kalau lokasi tepat, bisa menghasilkan 300 lebih buah jeruk per pohon ketika panen. Kalikan saja dengan rupiah, wowsangat fantastis.

Makanya, kalau hendak menjadikan komoditi jeruk purut sebagai sebuah usaha tani dengan tujuan komersial, maka area yang cocok untuk budidaya di dataran rendah dengan ketinggian antara 0-400 m di atas permukaan laut (dpl).

Jeuk purut perlu mendapatkan sinar matahari penuh. Walaupun demikian, jeruk purut memerlukan sedikit naungan karena merupakan syarat untuk pertumbuhannya.

Selain itu, pastikan tanah yang hendak ditanam jeruk purut gembur dengan jenis lempung berpasir, kaya unsur hara, keasaman tanah 5,5-6,5, kedalaman air tanah lebih 2 meter, dan memiliki drainase yang baik.

Siapkan lahan tanam
Jika tempat untuk menanam jeruk purut sudah ketemu, segera lakukan persiapan lahan. Bersihkan lahan, kalau perlu buat pagar, dan buatkan lubang tanam.

Berapa jarak tanam jeruk purut? Ini tentu saja berkaitan dengan lubang tanam. Buat lubang tanam dengan jarak 5m x 5m atau minimal 4 m x 4 m. Ini artinya, dalam satu hektar lahan dapat memuat 400 sampai 625 pohon jeruk purut.

Lubang tanam jeruk purut dibuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm (p x l x t). Biarkan lubang tanam terbuka selama 3-4 minggu. Kemudian tanah galian dicampur dengan pupuk organik, TSP dan dolomit (dolomit diberikan kalau tanah agak masam), masukkan ke lubang tanam dan biarkan lagi seminggu sebelum tanam.

Berapa banyak atau dosis pupuk dasar jeruk purut? Berikan setiap lubang 5-10 Kg pupuk kandang/kompos, 50-100 gram TSP, dan 100-200 gram dolomit.

Penyiapan bibit jeruk purut
Mau semai biji jeruk dulu untuk bibit? Boleh-boleh saja. Tapi, sayangnya jika melakukan semai biji dulu, maka butuh waktu 1-2 tahun baru mulai tanam. Padahal, di zaman sekarang, cukup banyak penyedia bibit cepat berbuah hasil perbanyakan vegetatif dan kita tinggal order saja sesuai kebutuhan.

Masih tetap mau nyemai benih dulu? Ok, begini cara semai biji jeruk purut.

a. Perlakuan biji jeruk

  • Siapkan jeruk purut yang sudah cukup tua 
  • Belah dan ambil bijinya
  • Cuci sampai bersih 
  • Keringkan biji dengan cara menjemur selama 3-6 jam di bawah sinar matahari
  • Rendam dengan hormon pengatur tumbuh (atonik), atau alternatifnya bisa direndam menggunakan air kelapa muda yang sudah diencerkan 50% dengan air biasa. Rendam selama 1-2 jam
  • Tiriskan biji jeruk dan diangin-anginkan sebentar
  • Biji jeruk siap disemai di tempat persemaian. 

Baca juga ini :


b. Cara semai biji jeruk.
Siapkan tempat persemaian. Penyemaian bisa polybag, gelas bekas air mineral, atau bedengan. Media semai harus ada campuran pupuk kompos atau pupuk kandang.
Masukkan/letakkan 1 biji jeruk purut per polybag. Kalau di bedengan, taburkan dengan jarang-jarang agar mudah ketika dipindahkan
Tutup dengan tanah yang telah dicampurkan dengan pupuk kandang/kompos (1:1)
Tunggu 2-3 minggu, biji jeruk purut mulai berkecambah dan tumbuh

Nah, mempersiapkan biji sampai berkecampah saja sudah menghabiskan waktu satu bulan. Belum lagi menunggu tumbuh, tentu saja akan sangat lama sampai bisa dipindahkan ke lahan tanam.

Bibit jeruk purut hasil perbanyakan vegetatif.
Oleh karena itu, agar setelah lahan dipersiapkan dapat segera ditanam jeruk purut, maka carilah bibit jeruk purut hasil perbanyakan vegetatif. Bisa bibit hasil stek atau sambung. Pastikan bibit jeruk purut sehat, belum tua, dan memiliki ketinggian minimal sekitar 50 cm.


Mau Sukses Budidaya Jeruk Purut? Begini Caranya
Tanaman jeruk purut masih kecil. Dokpri

Penanaman jeruk purut
Kapan sebaiknya menanam jeruk purut? Jawabnya, kapan saja boleh baik kemarau maupun musim hujan. Yang paling penting adalah bibit jeruk purut yang ditanam tidak sampai kering. Kalau menanam lagi musim kemarau, ya mesti disiram setelah ditanam.

Berikut ini cara menanam jeruk purut agar cepat tumbuh.
  • Buat lubang tanam seukuran dengan media tumbuh bibit di polybag
  • Kurangi daun dan ranting bibit agar tidak banyak terjadi penguapan saat ditanam
  • Siram bibit jeruk purut di polybag terlebih dulu
  • Buka polybag dengan cara menyobek atau menarik polybag dan keluarkan bibit jeruk purut. Hati-hati jangan sampai rusak akar dan medianya.
  • Masukkan bibit jeruk ke dalam lubang tanam
  • Tutup kembali dengan tanah dan padatkan sedikit agar tidak goyah
  • Siram secukupnya

Perawatan
Tugas selanjutnya apa? Setelah menanam jeruk purut masih banyak kegiatan yang perlu dilakukan. Pada tahap ini belumlah bisa duduk santai ðŸ˜… karena belum memberikan hasil apapun untuk sang penanamnya.

Perhatikan mana bibit tanaman jeruk yang gagal tumbuh, layu, atau masih ada lubang kosong yang lupa ditanam, maka lakukanlah dengan segera penyulaman. Maka dari itu, siapkanlah bibit jeruk purut sedikit lebih sekitar 2-5% dari total lubang tanam.

Pada tahap awal-awal penanaman jeruk purut perlu dilakukan penyiraman 1-2 minggu sekali. Ini jika musim kemarau. Jika tanaman sudah memasuki usia 1 tahun lebih, penyiraman sudah dapat dikurangi karena akar tanaman sudah jauh menembus ke dalam tanah.

Untuk mendapatkan hasil yang menggembirakan, jeruk purut mesti dikasih “makanan bergizi”   berupa pupuk agar tersedianya unsur hara yang cukup untuk pertumbuhannya.

Pemberian pupuk harus dikombinasikan pupuk organik dan anorganik. Pemberian pupuk susulan pertama sudah dapat dilakukan pada 6 bulan setelah tanam. Pupuk yang diberikan berupa NPK sebanyak 50 gram per lubang tanam dan ditambah dengan pupuk kandang secukupnya.

Pemberian pupuk untuk tanaman jeruk purut jangan terlalu dekat dengan pangkal pohon. Berikan pupuk dengan cara membuat lubang secara melingkar di sekelilingnya sejauh tajuk terluar atau minimal 15-20 cm dari batangnya.

Lakukan pemupukan 6 bulan sekali. Dosis pupuk ditingkatkan sesuai dengan pertumbuhan dan usia tanaman. Dosis pupuk yang diberikan pada tahun ke-2 sedikit lebih tinggi dari tahun pertama.

Selain memupuk dengan pupuk padat tersebut sebagai pupuk akar, jeruk purut perlu juga dipupuk dengan pupuk daun untuk menambah suplemen nutrisi tanaman. Lakukan penyemprotan dengan pupuk organik cair (POC) atau anorganik cair sebulan sekali.

Perawatan lainnya yang patut diperhatikan pada budidaya jeruk purut seperti selalu menjaga lahan tetap bebas dari semak belukar, mengendalikan hama dan penyakit dan pemangkasan cabang yang tidak produktif.

Panen jeruk
Jika budidaya jeruk purut menggunakan bibit yang berasal dari perbanyakan vegetatif dan perawatan dilakukan dengan rajin dan benar, maka biasanya jeruk purut sudah mulai berbuah setelah tahun pertama dan akan terus banyak buahnya seiring dengan waktu.

Panen jeruk purut sudah dapat dilakukan ketika buahnya sudah cukup tua kira-kira berumur 30 minggu sejak pembungaan.

Demikian sekilas tentang budidaya jeruk purut terutama di lahan dan skala luas. Semoga artikel ini bisa memberikan gambaran untuk Sobat yang ingin memulai menanam jeruk purut. Semoga sukses selalu, ya..Amiin.

Tips
Ketika pembukaan lahan tanam jeruk purut, sisakan beberapa pohon yang dianggap bisa menjadi pelindung untuk tanaman jeruk. Atau, jika tidak ada pohon di lahan tersebut, tanamlah tanaman pelindung seperti lamtoro. Hal ini perlu agar bibit jeruk purut yang baru ditanam dapat cepat tumbuh.

Saturday, January 26, 2019

Cara Cerdas Menanam Lengkuas di Polybag Supaya Untungnya Selangit


Cara Menanam Lengkuas di Polybag – Menanam lengkuas sebenarnya gampang sekali. Dari pengalaman penulis, hanya dengan menaruh rimpang di tempat yang sedikit lembab, lengkuas merah pun tumbuh dan sudah bisa panen untuk kebutuhan bumbu dapur. Apalagi,  kalau lengkuas ditanam di polybag, tentu juga akan tumbuh. Tapi, kalau mau tumbuh subur dan menghasilkan rimpang yang berkualitas, kita harus mengerti betul cara menanam lengkuas di polybag. Kalau tidak paham, maka lengkuas yang ditanam hanya akan menghasilkan batang dan daunnya saja 😅

Cara Cerdas Menanam Lengkuas di Polybag Supaya Untungnya Selangit
Rimpang dan rumpun lengkuas merah. Dokpri 

Saya kebetulan sekali menanam lengkuas merah di perkarangan rumah. Sebenarnya, kalau Sobat hendak menanam lengkuas di polybag,  pilihannya bisa lengkuas merah dan bisa juga memilih lengkuas putih. Ini karena hampir tidak ada perbedaan spesifik dalam budidaya kedua jenis lengkuas tersebut.

Sekilas dekat dengan lengkuas
Sebelum beranjak lebih jauh menuju cara menanam lengkuas, alangkah eloknya jika kita sekilas mengenal lengkuas lebih dekat. Bukan hanya sisi budidaya, namun juga sisi prospektifnya usaha budidaya lengkuas.

Tanaman lengkuas, sering juga disebut laos, tumbuh tinggi sampai 2 meter lebih. Apakah produksi rimpangnya juga tinggi? Terrgantung benar tidaknya dalam menanam dan merawat lengkuas, baik yang ditanam di hamparan luas ataupun polybag. Maka untuk hal itu, kita bahas khusus di bawah postingan ini.

Baik, bagian yang paling banyak digunakan dari tanaman lengkuas adalah rimpangnya. Rimpang lengkuas rasanya pedas atau tajam dan beraroma khas, ya harum gituh.

Bukan hanya sekadar kebutuhan bumbu masakan yang dibutuhkan oleh ibu-ibu rumah tangga, namun rimpang lengkuas ternyata banyak diincar oleh industri farmasi/obat-obatan karena kandungan kimiawinya yang bermanfaat untuk kesehatan.

Cara Cerdas Menanam Lengkuas di Polybag Supaya Untungnya Selangit
Tampak batang tinggi dan daun lengkuas. Dokpri

Sisi lebih budidaya lengkuas
Budidaya tanaman lengkuas memang sangat prospektif dengan harga jual rimpangnya relatif tinggi. Bahkan, jika cerdas menanam lengkuas, untungnya bisa besar alias selangit dengat modal minim. Apalagi lengkuas yang ditanam dengan cara organis, mendapat tempat dan respon pasar yang baik.

Untungnya lagi, walaupun masa panen lengkuas 8-10 bulan setelah tanam, panen lengkuas bisa ditunda. Maksudnya, masa panen rimpang lengkuas pun bisa diatur mengikuti irama harga pasar. Ini merupak sisi lebih dalam budidaya lengkuas.

Jika sedang harga rendah, lengkuas tidak dipanen dulu. Dengan begini, rimpang lengkuas akan terus tumbuh banyak, namun dengan tetap melakukan pembumbunan rumpunnya. Nah, dengan penundaan beberapa waktu panen, maka untungnya luar biasa, yaitu harga tinggi dan produksi rimpang akan lebih banyak.

Kondisi tumbuh lengkuas
Bagaimana kondisi tumbuh tanaman lengkuas yang baik agar ketika menanam lengkuas dapat tumbuh dengan subur dan produksi rimpangnya tinggi? Ini pertanyaan cerdas. Sebab, untuk mengharapkan hasil panen lengkuas yang tinggi, kita tentu saja perlu memperlakukan lengkuas sesuai dengan syarat-syarat yang ia butuhkan. Inilah sebenarnya yang namanya cara menanam lengkuas yang benar, yaitu mengikuti kondisi tumbuhnya.

Rupanya tanaman lengkuas cukup mudah hidup. Hampir di semua tempat, baik dataran rendah maupun dataran rendah, lengkuas bisa tumbuh dengan baik. Jadi, Sobat yang tinggal dekat dengan kawasan pantai atau di sekitar pengunungan, tidak perlu khawatir untuk menanam lengkuas karena memang bisa tumbuh. Penulis sendiri tinggal di area dekat pantai menanam lengkuas dan hasilnya lumayan tinggi 😅

Tetapi, menanam lengkuas untuk menghasilkan produktivitas rimpangya tinggi, ketinggian tempat belumlah cukup. Ada kondisi tumbuh lain yang perlu dipenuhi ketika hendak menanam lengkuas, yaitu sinar matahari yang penuh. Dan lebih baik jika ada sedikit naungan ringan seperti pepohonan atau sejenis paranet.

Selain itu, ketika Sobat menanam lengkuas, usahakan kondisi tanah gembur dengan jenisnya lempung berpasir agar banyak tumbuh tunas dan rimpangnya. Untuk ini bisa diakali dengan penggunaan campuran media tanam berupa pupuk organik, tanah, dan pasir. Tanah yang kaya bahan organik dan unsur hara merupakan kondisi bagus untuk tumbuh berkembangnya lengkuas. Dan yang paling penting adalah ketersediaan air yang cukup.

Menyiapkan bibit/Pembibitan lengkuas
Ketika sudah bulat keputusan untuk menanam lengkuas di polybag atau di hamparan yang luas seperti kebun, maka tahapan awal yang sangat penting adalah bibit. Bibit lengkuas yang baik tentulah bibit yang berasal dari rimpang lengkuas yang sehat dan sudah cukup umurnya sekitar 12 bulan.

Cara Cerdas Menanam Lengkuas di Polybag Supaya Untungnya Selangit
Anakan lengkuas yang dipisahkan dari rumpun. Dokpri
Menanam lengkuas sebenarnya bisa langsung dipindah anakannya atau tunas yang tumbuh di indukannya. Namun, untuk memperoleh hasil sesuai harapan, yaitu rimpangnya besar, sehat, dan banyak, maka menanam lengkuas dengan cara menyemai rimpangnya dulu adalah pilihan yang tepat.

Langkah menyemai lengkuas
Bagaimana menyemai rimpang lengkuas agar cepat tumbuh ketika ditanam di polybag? Cara menyemainya tidak berbeda jauh dengan menyemai jahe, kencur, ataupun kunyit. Cara menyemai lengkuas seperti langkah berikut ini :
  1. Bersihkan rimpang dari kotoran dan cuci sampai bersih. Rimpang tidak perlu pakai fungisida karena memang lengkuas itu sendiri bahan untuk anti jamur, ya kan? Kalau pun mau agak steril, celupkan saja dalam larutan air garam 1-2 menit saja.
  2. Potong-potong atau patahkan rimpang lengkuas. Pastikan ada 2-3 mata tunas tiap ruas
  3. Rendam rimpang lengkuas dalam larutan hormon/zat pengatur tumbuh (ZPT) sekitar 1-2 jam agar pertumbuhannya cepat
  4. Tiriskan dan angin-anginkan sebentar agar rimpangnya kering
  5. Siapkan kotak kayu dengan ukuran luas sesuai dengan jumlah rimpang lengkuas yang akan disemai. Tinggi kotak dinding kotak 20 cm
  6. Masukkan media semai berupa campuran tanah dan pupuk kandang (1:1). Di atas lapisan tersebut alasi dengan jerami.
  7. Letakkan rimpang lengkuas secara rapi dan sedikit berdekatan
  8. Tutup di atasnya dengan jerami. Tutup lagi dengan tanah gembur (top soil) pada lapisan paling atas secara tipis saja.
  9. Siram sampai medianya basah/lembab (jangan sampai becek). Tunggu sampai 3-4 minggu, bibit lengkuas sudah mengeluarkan tunas dan siap dipindahkan ke polybag.

Menyiapkan polybag
Agar lengkuas yang ditanam dalam polybag dapat leluasa dan banyak tumbuh rimpangnya, maka ukuran dan kualitas polybag harus menjadi perhatian. Siapkanlah polybag dengan ukuran 50-60 cm dan tahan terhadap panas sinar matahari.

Sobat boleh juga menggunakan sak/karung bekas untuk wadah tanam lengkuas. Intinya, wadah penanaman harus yang memiliki ukuran yang luas dan tetap tahan lebih lama karena masa panen lengkuas bisa mencapai 1 tahun lebih.

Menyiapkan Media tanam
Sobat, seperti sudah disinggung di atas, kondisi tumbuh lengkuas yang baik adalah pada tanah yang lempung berpasir dan kaya bahan organik dan unsur haranya. Karena itu, media tanam yang harus dipersiapkan untuk menanam lengkuas di polybag adalah  tanah gembur, bokashi, dan pasir. Perbandingan bahan tersebut adalah 2:4:1. Lebih jelas begini, campurkan 1 bagian tanah dengan 2 bagian bokashi, dan ½ bagian pasir. Sedangkan untuk membuat bokashi silahkan baca di sini.

Selain yang tersebut di atas, banyak alternatif lain media tanam lengkuas dalam polybag. Salah satu di antaranya adalah campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam padi. Perbandingannya adalah 1 bagian tanah, 1 bagian pupuk kandang dan 1 bagian sekam. Campur bahan tersebut secara merata.

Bagaimana dan berapa banyak media tanam lengkuas yang harus diisi ke dalam polybag? Kalau mau bagus hasil rimpang lengkuas yang ditanam dalam polybag, maka media tanam diisi sesuai dengan pertumbuhan rimpang dan tunasnya. Rimpang lengkuas akan naik terus ke atas. Artinya, pengisian media tanam dilakukan secara bertahap.

Jika media tanam diisi penuh langsung pada saat menanam bibit lengkuas, maka produksi rimpang sedikit karena media untuk tumbuh ke samping terbatas. Makanya, sering kita lihat, lengkuas yang ditanam di kebun pada tanah langsung, pertumbuhan rimpang dan anakannya menghampar dan meluas ke samping.

Okay, sebelum mengisi media tanam, maka polybag atau karung harus ditekuk ke bawah sehingga tingginya hanya tinggal sekitar 25 cm. Kemudian isi media tanam setinggi 20 cm. Dan biarkan media tanam lengkuas tersebut sekitar 1 minggu agar lebih kompak.

Menanam lengkuas di polybag
Bibit lengkuas yang sudah disemai dan tumbuh tunasnya sudah siap dipindahkan ke media tanam yang sudah dipersiapkan. Tanam sebanyak 2-3 rimpang lengkuas per polybag. Cara menanamnya begini :
  • Buat lubang tanam beberapa titik secara simetris dan rapi di polybag
  • Masukkan bibit ke dalam lubang tanam dengan posisi mata tunas menghadap ke atas
  • Tutup dengan tanah gembur (sisa media tanam yang dibuat) di atasnya, tetapi jangan menutupi mata tunas.
  • Siram secukupnya saja
  • Taruh polybag yang sudah berisi bibit lengkuas pada lokasi yang mendapat sinar matahari penuh, namun tetap ada naungan ringan.
Cara Cerdas Menanam Lengkuas di Polybag Supaya Untungnya Selangit
Menanam Lengkuas Dalam Pot. Dokpri.

Merawat lengkuas
Bagaimana cara merawat lengkuas? Secara umum sama dengan perawatan tanaman lainnya, yaitu penyiangan gulma, penyiraman, pemupukan, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).

Nah, dalam merawat lengkuas yang ditanam dalam polybag juga demikian. Namun, untuk penyiraman jangan terlalu sering apalagi sampai becek karena bisa membuat rimpangnya membusuk. Oleh sebab itu, yang penting adalah menjaga media tumbuh lengkuas tetap lembab.

Apa dan bagaimana memupuk lengkuas di polybag? Untuk pupuk, berikan saja pupuk organik berupa pupuk kandang, kompos atau bokashi. Gunakan mana yang terjangkau dan mudah didapatkan.

Cara memupuk lengkuas di polybag tidak sulit sebab pemupukan dilakukan secara berwaktu seperti 2 bulan sekali atau sesuai dengan pertumbuhan rimpang dan tunas barunya sampai akhirnya media polybag penuh.

Jika sudah nampak tunas atau rimpangnya sudah menyembul keluar, tambahkan pupuk organik setinggi 5 cm. Ini sebenarnya hampir sama dengan kegiatan pembumbunan lengkuas yang ditanam di lahan luas.

Di samping memberikan pupuk organik padat tersebut (bokashi), lengkuas perlu juga dipupuk dengan pupuk organik cair (POC) melalui penyemprotan dan pengocoran. Ini bertujuan agar penyerapan hara lebih optimal sehingga memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman lengkuas yang ditanam di polybag.

Lakukan penyemprotan dengan POC sesuai dengan dosis anjuran atau yang tertera di kemasan pupuk seminggu sekali yang dimulai sejak lengkuas berumur 15 hari setelah tanam.

Sedangkan untuk pengocoran/penyiraman dengan POC ke media tumbuh di polybag dapat dilakukan sebulan dua kali. Lakukan pemupukan dengan teratur dan terjadwal agar pertumbuhan dan produksi rimpang lengkuas menjadi lebih tinggi.

Begitulah cara menanam lengkuas di polybag. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran kepada sobat tentang budidaya lengkuas dalam media terbatas, yaitu polybag. Salam sukses, ya.

Thursday, January 3, 2019

Cara Membuat MOL Rebung Bambu dan Teknik Aplikasinya Untuk Tanaman


Cara Membuat MOL Rebung Bambu -- Salah satu alternatif pupuk organik untuk tanaman adalah Mol rebung bambu. Sebab, rebung bambu mengandung sejumlah nutrisi, baik mineral, hormon, dan mikroorganisme lokal (MOL),  yang dapat mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman.

Sungguh menarik tentunya, tetapi bagaimana membuat Mol rebung bambu? Membuat Mol rebung bambu tidak sukar. tidak mahal, dan tidak harus bergadang. Hanya dengan tekhnologi sederhana, Mol rebung bambu sudah jadi dalam waktu 15 hari. Mungkin yang sulit adalah mendapatkan rebung bambu karena tidak semua daerah tumbuh bambu.

Cara Membuat MOL Rebung Bambu dan Teknik Aplikasinya Untuk Tanaman

Mengenal rebung bambu
Walau sulit mungkin untuk mendapatkan, tetapi sobat pasti sudah mengenal rebung bambu, bukan? Apalagi, teman-teman yang berdomisili di daerah pedesaan, yang namanya rebung bambu sudah tidak asing lagi. Sebab, populasi bambu banyak terdapat di tepi sungai atau sekitar hutan.

Rebung bambu ini adalah tunas yang masih muda. Ia keluar atau tumbuh dari akar bambu dan biasanya berdekatan dengan bambu yang sudah tua. Bentuknya seperti kerucut, berambut halus dan umumnya berwarna cokelat kulitnya.

Rebung bambu bisa untuk sayuran dan Mol
Karena kandungan gizinya dan rasanya yang lezat, rebung bambu bisa juga dimakan dalam bentuk olahan sayuran. Makanya, tidak mengherankan jika di pasar-pasar tradisional kadang-kadang ada yang menjual rebung bambu untuk sayuran.

Nah, manusia saja suka karena banyak nilai gizinya, apalagi tanaman. Ini sudah tentu rebung bambu cocok sekali untuk dijadikan Mol atau pupuk organik cair sebagai nutrisi tanaman. Mol yang amat bagus karena mengandung unsur hara, vitamin, hormon dan bakteri pengurai yang menguntungkan tanah dan tanaman.

Mengapa ingin tau membuat Mol rebung bambu?
Walaupun mungkin sudah pernah mendengar betapa bagus Mol rebung bambu, namun ada banyak alasan bagi teman-teman mengapa masih  ingin mendalami tentang cara membuat Mol rebung bambu.

Pertama, belum mengerti sama sekali cara membuat Mol rebung bambu. Kedua, bingung dengan komposisi bahan-bahan untuk campurannya. Ketiga, sudah pernah coba membuat, tapi gagal. Bukannya bau tape, tapi bau busuk yang muncul setelah difermentasi. Keempat, sudah membuat, tapi tidak mengerti cara aplikasi untuk tanaman.

Prinsip membuat Mol rebung bambu
Baik, akan sobat temui penjelasan satu per satu dalam artikel sederhana ini. Sebenarnya, prinsip pembuatan Mol rebung bambu adalah adanya bahan organik berupa rebung bambu dan glukosa sebagai sumber energi awal mikroba, dan mikroorganisme lokal sebagai dekomposer. Jadi, ada rebung bambu, mikroorganisme lokal dan tambahan gula saja sudah bisa untuk menghasilkan Mol rebung bambu.

Mengapa dalam pembuatan Mol rebung bambu ditambah bahan-bahan lain ke dalamnya? Betul sekali, pada pelaksanaannya, banyak teman-teman yang menambahkan aneka bahan organik lain selain rebung bambu seperti air cucian beras, air kelapa, ragi, sayuran, dan sejumlah bahan lainnya.

Bahan-bahan tambahan itu tidaklah wajib, tetapi boleh-boleh saja. Sebab, semakin banyak variasi bahan organik akan meningkatkan kualitas Mol rebung bambu yang dihasilkan.

Dengan menambah beberapa bahan organik lain sebagai campurannya, maka Mol rebung akan kaya dengan unsur hara makro dan mikro, ada aneka ragam mikroorganisme pengurai, dan semakin komplek dengan vitamin dan hormon-hormon pertumbuhan seperti auksin, sitokinin, dan giberelin.

Penyebab gagal dalam membuat Mol rebung bambu
Proses fermentasi rebung bambu dikatakan berhasil jika aromanya seperti aroma tape. Kalau berbau busuk, ini berarti ada yang tidak benar dalam proses pembuatannya. Penyebab gagal disebabkan karena beberapa hal, yaitu :
  • Rebung bambu dan bahan organik lainnya tidak dicuci sampai bersih sebelum membuat Mol
  • Proses fermentasi terkontaminasi dengan udara luar atau wadah fermentasi tidak tertutup dengan rapat
  • Gas-gas yang terbentuk di dalam wadah fermentasi tidak dapat keluar sehingga munculnya bau tidak sedap dan membuat temperatur media meningkat

Apa kandungan Nutrisi rebung bambu?
Banyak sekali petani cerdas yang memanfaatkan bahan-bahan organik di sekitar untuk pupuk tanaman. Ini tidak lain karena terdapat sejumlah nutrisi untuk pertumbuhan dan produktivitas tanaman

Para peneliti sudah menemukan bahwa di dalam rebung bambu terdapat kadar protein dan C-organik yang tinggi. Rebung bambu mengandung hormon giberelin. Hormon ini merupakan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman.

Selain itu, rebung bambu mengandung sejumlah vitamin seperti vitamin A, B6, E dan lainnya. Bahkan, kandungan mineral pun ada, yaitu Posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg),sodium (Na), seng (Zn), besi (Fe), dan beberapa zat lain yang bermanfaat untuk makanan tanaman.

Yang paling menakjubkan ada mikroorganisme lokal (Mol) pada rebung bambu seperti Azotobacter dan Azospirilium yang berperan dalam mengurai dan menyuburkan tanah. Keduanya punya kemampuan mengikat N. Inilah yang membuat rebung bambu bagus sekali untuk dimanfaatkan menjadi MOL.

Mikroorganisme Lokal (Mol)
Beberapa peran mikroorganisme lokal (Mol) pada rebung bambu dapat dilihat seperti berikut ini, yaitu :
  • Sebagai Dekomposer ; akan berperan dalam merombak atau mengurai bahan-bahan organik sehingga tersedianya unsur hara makro dan mikro dan bahkan memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
  • Sebagai pestisida/Biofungisida/Agen hayati ; pengendali penyakit tanaman karena MOL akan menjadi parasit bagi jamur merugikan tanaman
  • Sebagai Biofertilizer ; bisa berfungsi sebagai pupuk organik atau pupuk hayati karena mampu menyediakan hara untuk tanaman sehingga dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan produksi tanaman.

Membuat MOL rebung bambu
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, dalam membuat Mol rebung bambu memerlukan bahan-bahan campuran agar proses fermentasi berjalan lancar dan sempurna. Di  dalamnya ada glukosa, karbohidrat, dan bakeri.

Ada sejumlah pilihan bahan organik dan mikroorganisme yang dapat ditambahkan agar Mol rebung bambu yang dihasilkan berkualitas dari sisi nutrisinya. Bahan-bahan organik yang bisa ditambahkan ke dalam rebung bambu seperti air kelapa, air cucian beras, kulit pisang, sisa buah-buahan, nenas, ragi tape, sayuran tauge, bonggol pisang, dan masih banyak lagi.
Agar tidak menjadi pusing dalam memikirkan banyak bahan-bahan yang harus disiapkan, kita buat Mol rebung bambu yang sederhana saja. Sederhana, tapi sudah mewakili untuk pembuatan Mol. Memang intinya semakin banyak variasi akan semakin bagus produknya. Itu nanti bisa Anda praktikkan sendiri.

Alat-alat untuk membuat Mol rebung bambu :
  • Jirigen atau toples
  • Blender atau alat penghalus bahan lainnnya seperti lesung


Bahan-bahan :
  • Rebung bambu 1 buah (ukuran 1 kg)
  • Air cucian beras (air leri) 3 liter
  • Air kelapa 3 liter (kelapa usia +/- 6 bulan)
  • Molase atau gula merah/gula jawa +/- 2 ons

(Rebung sebagai sumber bakteri, air leri sumber karbohidrat, air kelapa sumber glukosa, dan gula merah juga sumber glukosa)

Langkah-langkah membuat Mol rebung bambu
  • Cincang/potong-potong kecil rebung bambu sehingga berukuran 2-3 cm
  • Cuci rebung bambu sampai bersih sehingga tidak ada lagi tanah atau zat pengotor lainnya yang lengket di rebung
  • Giling atau haluskan rebung bambu dengan menggunakan Blender. Sobat boleh juga menghaluskan dengan cara menumbuk pakai alu di dalam lesung. Semakin halus semakin baik dan cepat proses dekomposisi oleh bakteri
  • Masukkan semua rebung bambu yang sudah dihaluskan ke dalam jirigen atau toples
  • Masukkan juga air kelapa dan air cucian beras ke dalam toples yang sudah berisi rebung bambu, aduk hingga bercampur merata
  • Masukkan gula merah (gula merah larutkan dulu dengan air) ke dalam campuran bahan-bahan tersebut. Aduk hingga gula, air kelapa, air cucian beras dan rebung bambu bercampur merata. Gunakan pengaduk kayu.
  • Tutup jirigen atau toples dengan rapat
  • Buka jirigen setiap hari kira-kira 2 menit sambil diaduk-aduk dan tutup kembali. Ini bertujuan untuk membuang gas-gas yang terbentuk dan menghindari meledaknya wadah fermentasi he,,he,,😅
  • Mol rebung bambu sudah jadi pada hari ke-15 yang ditandai sudah tidak lagi terbentuk gas. Mol rebung bambu beraroma tape.

Tips.Sebaiknya pasang selang aerasi yang menghubungkan wadah fermentasi dengan botol yang berisi air. Dengan cara seperti ini, Anda tidak perlu mengontrol setiap saat karena gas yang terbentuk akan keluar dengan sendirinya.


Cara Membuat MOL Rebung Bambu dan Teknik Aplikasinya Untuk Tanaman
Instalasi sederhana membuat Mol rebung Bambu. Dokpri

Cara aplikasi Mol rebung bambu untuk tanaman
Mol rebung bambu sangat bagus untuk mendorong pertumbuhan tanaman. Semua tanaman bisa dipupuk dengan Mol rebung bambu. Apalagi tanaman-tanaman seperti jahe, kunyit, kencur, padi, dan bawang merah, aplikasi Mol atau pupuk organik cair (POC) rebung bambu akan mempercepat pertumbuhan tunas, anakan, pembentukan umbi, dan juga tinggi tanaman.

Cara aplikasi Mol rebung bambu ada dua, yaitu dengan cara pengocoran dan penyemprotan. Kedua cara ini diterapkan agar memberikan pengaruh yang cepat untuk pertumbuhan tanaman.

Pengocoran ; larutkan 1 liter Mol rebung bambu ke dalam 10 liter air. Kocorkan ke tanaman dengan dosis secukupnya (200 – 250 ml/tanaman)
Penyemprotan ; Larutkan 100 ml Mol rebung bambu ke dalam 10 liter air. Semprot tanaman hingga merata terutama di bagian bawah daun karena di bagian tersebut banyak terdapat stomata (mulut daun).

Kapan dipupuk dengan Mol rebung bambu? Pemupukan dengan Mol rebung bambu sudah dapat dilakukan sejak umur tanaman 2 minggu setelah tanam.

Pupuklah tanaman dengan pengocoran sebulan 2 kali dan diikuti dengan penyemprotan seminggu sekali. Dengan dosis Mol rebung bambu dan waktu aplikasi yang tepat akan membuat tanaman tumbuh subur dan akan memberikan hasil panen yang tinggi.

Mol rebung bambu bisa untuk pengomposan
Selain untuk memupuk tanaman, Mol rebung bambu ternyata bisa juga untuk membuat kompos (pengomposan). Jadi, Mol rebung bambu menjadi alternatif penggunaan EM4 dalam penguraian bahan-bahan organik pada pembuatan pupuk kompos.

Cara penggunaannya, larutkan 1 liter Mol rebung bambu ke dalam 5 liter air. Siramkan ke tumpukan bahan-bahan yang akan dikomposkan.

Itulah ulasan singkat tentang cara membuat Mol rebung bambu yang bisa menjadi pupuk organik cair (POC) untuk tanaman.

Dengan cerdasnya membuat Mol rebung bambu sendiri, maka akan menghemat biaya untuk kebutuhan pupuk sebagai suplemen organik tanaman. Bahkan, sobat bisa produksi Mol rebung bambu untuk komersial, tapi harus terdaftar di instansi berwenang agar ada legalitasnya.


Baca juga ini :


Tips memupuk dengan Mol
Lakukan pemupukan dengan dosis rendah, tetapi sering dipupuk, misalnya seminggu sekali atau seminggu 2 kali. Hindari sedapat mungkin penggunaan pupuk dengan dosis tinggi karena dapat terganggunya pertumbuhan tanaman.