Saturday, April 21, 2018

Buka Rahasia ; Cara Jitu Membuahkan Mangga Dalam Pot Tanpa Mengenal Musim

Buka Rahasia ; Cara Jitu Membuahkan Mangga Dalam Pot Tanpa Mengenal Musim -- Mangga adalah komoditi hortikultura yang banyak disukai masyarakat. Bukan hanya karena cita rasa yang lezat, tetapi juga karena tanaman berbuah ini bisa memberikan keindahan tersendiri ketika tumbuh dan berbuah. Karena itulah, maka tidak mengherankan jika tanaman mangga dengan mudah dapat dijumpai di perkarangan rumah. Ada yang ditanam di tanah dan ada juga yang ditanam dalam pot.

Buka Rahasia ; Cara Jitu Membuahkan Mangga Dalam Pot Tanpa Mengenal Musim
Mangga di Rumah berbuah. (Dokpri)

Namun, bagi yang kurang pengetahuan dengan budidaya mangga akan selalu “panen daun,” bukan buahnya. Tanaman mangga tumbuh subur dengan dedaunan yang hijau dan lebat, tetapi bunga dan buahnya tidak muncul-muncul. Keadaan ini berarti ada kebutuhan nutrisi tanaman mangga yang tidak terpenuhi dan tercukupi.


Tanaman mangga yang ditanam dalam pot seharusnya selalu berbuah dan tanpa mengenal musim. Sebab, media tanam tersebut akan membatasi gerak akar yang memanjang dan akarnya akan terkonsentrasi kepada nutrisi makro dan mikro yang tersedia dalam pot. Nah, jika pupuk yang kita berikan sesuai dengan kebutuhan tanaman mangga yang masuk pada fase generatif, maka tidak ada “alasan” tanaman mangga dalam pot tidak berbuah.

Buka Rahasia ; Cara Jitu Membuahkan Mangga Dalam Pot Tanpa Mengenal Musim
Buah Mangga Madu

Dalam budidaya tanaman mangga banyak hal yang harus diperhatikan dan diperlakukan dengan baik. Tidak hanya media tanam dan pemupukan , namun tanaman mangga berbuah atau tidak akan sangat dipengaruhi bagaimana kita memilih bibit yang sehat dan berkualitas. Bahkan, pengendalian hama dan penyakit sampai dengan cara pemanenan merupakan bagian budidaya mangga yang tidak kalah pentingnya.

Dalam postingan ini, sesuai dengan judul, kita akan belajar bagaimana cara agar tanaman mangga yang ditanam dalam pot cepat berbuah. Tidak hanya cepat berbuah, tapi akan berbuah tanpa mengenal musim. Di sini akan kita buka rahasia mangga rajin berbuah. Nah, untuk mengetahui caranya, yuk ikuti ulasan berikut ini.

Pemupukan
Pemupukan tanaman mangga dalam pot perlu, tapi jangan dipaksakan atau dibiarkan. Maksudnya adalah bahwa tanaman mangga sama dengan tanaman lainnya yang memerlukan nutrisi baik unsur hara makro seperti N, P, K, Ca maupun mikro seperti besi, seng, dan lain-lain. Memberi pupuk harus seimbang, lengkap dan sesuai dengan volume media perakaran yang kita gunakan, yaitu pot.

Jika tanaman mangga berbuah, ini artinya tanaman mangga tersebut cukup pupuk fosfor (P) yang berperan dalam pembentukan bunga dan buah. Nah, jika kekurangan unsur P pada masa generatif, maka tanaman mangga akan malas berbuah. Oleh karena itu, tanaman mangga hasil stek, cangkok, okulasi, dan lainnya harus diberikan pupuk yang mengandung P lebih tinggi dibandingkan dengan N dan K.

Yang menentukan lagi adalah keasaman tanah. Usahakan media tanam dalam pot tidak asam. Tanaman mangga akan sulit menyerap hara atau makanan melalui akarnya jika tanam asam. pH yang baik untuk media tanam tanaman mangga adalah lebih besar dari 5,5 sampai dengan pH 7.


Jika media Tabulampot asam, maka berikan pengapuran dengan dolomit agar pH tanah meningkat mendekati pH netral (pH 7). Berikan dolomit 5 gram sampai 10 gram per pot agar pH naik dan toleran untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman mangga.

Berikut rahasia  pemupukan

A. Satu bulan setelah tanam :

  1. Larutkan pupuk NPK (cari NPK yang kadar Nitrogennya tinggi) sebanyak 10 gram dalam 10 liter air
  2. Siram ke media tanam dalam pot secukupnya. Jangan sampai tergenang


B. 2 bulan setelah tanam

  1. Larutkan pupuk Za sebanyak 3 gram + TSP 2,5 gram + KCl 2,5 gram ke dalam 10 liter air
  2. Siram ke media tanam dalam pot secukupnya. Jangan sampai tergenang
  3. Ulangi penyiraman dengan pupuk Za+TSP+KCl setiap 1 bulan sekali (30 hari sekali) dengan dosis yang sama seperti pada poin 1 sampai pohon mangga berbunga dan berbuah

  1. Kurangi daun dan cabang dengan cara memangkasnya agar terkena sinar matahari ke seluruh bagian tanaman mangga. Jika tertutup sinar, maka proses fotosintesis tidak berlangsung.
  2. Anda dapat memberikan hormon giberelin, yaitu hormon pengatur tumbuh untuk mer_4_ngsang pembungaan dan buah. Salah satu hormon per_4_ngsang bunga yang pernah saya gunakan adalah PATROL (maaf—bukan iklan). Gunakan 5-10 ml per liter air per tanaman mangga dan siramkan ke media tanam sekitar perakaran. (Baca petunjuk penggunaan). 
Itulah yang dapat kita share tentang cara membuat tanaman buah mangga rajin berbuah. Semoga postingan bermanfaat. Oh,,ya,,rajin-rajinlah merawatnya ya. Terima kasih.
Patrol (dokpri)

Itulah yang dapat kita share tentang cara membuat tanaman buah mangga rajin berbuah. Semoga postingan bermanfaat. Oh,,ya,,rajin-rajinlah merawatnya ya. Terima kasih.
Patrol (dokpri)


Itulah rahasia yang dapat kita share tentang cara membuat tanaman buah mangga rajin berbuah. Semoga postingan bermanfaat. Oh,,ya,,rajin-rajinlah merawatnya ya. Terima kasih.

Thursday, April 19, 2018

Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari


Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari -- Jika kita kepengen tanaman cepat berbuah dan batangnya pendek, maka stek batang dan cangkok adalah pilihan yang tepat. Batang tanaman yang sudah dipotong diolesi zat pengatur tumbuh (ZPT) seperti Root Up akan sangat cepat mengeluarkan akar dan tunas. Tapi, kita harus mengerti bagaimana cara pakai root up untuk stek batang agar cepat tumbuh akar dan tunas.

Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari
Root Up




Kita tidak perlu lagi semai biji yang berbuahnya lama dan batangnya tinggi. Semua serba cepat dan instan di zaman Now. Baru saja ditanam sudah berbuah. Misalnya, Hasil stek jambu, mangga, durian, dan lainnya akan berbunga dan berbuah dalam tempo yang singkat atau lebih kurang enam bulan setelah tanam. Sungguh luar biasa.



Menariknya lagi, tanaman buah dapat ditanam dalam pot yang menghiasi perkarangan rumah saat berbuah. Orang-orang yang melewati rumah kita pun akan terpana melihat indahnya tanaman dengan batang pendek, tapi berbuah lebat.


Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari
Root Up

Agar selalu berbuah, tentu kita mesti rajin memberi nutrisi makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman itu. Kita bisa menggunakan pupuk anorganik yang mengandung unsur hara N, P, K seperti pupuk NPK sebagai pupuk majemuk atau pupuk tunggal seperti TSP, KCl, ZA, dan lainnya. Sebagai tambahan unsur hara mikro dapat digunakan pupuk organik, yaitu pupuk kompos, pupuk kandang atau pun pupuk cair organik.

Kembali kita ke zat pengatur tumbuh Root Up. Root Up ini adalah suatu hormon pertumbuhan yang dapat mer_4_ngsang pertumbuhan akar. Root Up ini digunakan jika kita ingin memperbanyak tanaman secara vegetatif (bukan generatif dari biji).

Secara natural mungkin ada yang menggunakan bawang merah atau air kelapa untuk mendapatkan hormon pertumbuhan akar. Hal ini karena pada bawang merah terdapat hormon auksin yang salah satunya hormon tersebut berfungsi dalam mer_4_ngsang pertumbuhan akar. Namun, tingkat keberhasilannya rendah karena banyak pengaruh faktor lain seperti rentan terserang jamur, busuk batang, dan lain-lain.

Dengan menggunakan Root Up, tingkat keberhasilan perbanyakan tanaman secara stek atau cangkok tinggi. Pertumbuhan akar cepat sekali. Hal ini karena Root Up mengandung hormon pertumbuhan akar dan juga fungisida. Fungisida yang berfungsi untuk mencegah jamur, cendawan, infeksi dan berbagai penyakit di bagian yang terluka atau bekas sayatan.

Bagaimana cara menggunakan Root Up untuk stek batang atau cangkok? Cara penggunaan mudah sekali. Tapi, Anda harus beli dulu root up, dunk. Berapa harga root up? Harganya relatif murah dan tergantung daerah, umumnya berkisar Rp. 30.000,- sampai dengan Rp 70.000,-. per botol dengan berat bersih isinya 100 gram. 

Sudah beli root up, belum? Mungkin sudah atau mungkin juga belum, tapi bagusnya simak dulu ulasan teknis penggunaannya yang ini. Well, berikut ini akan kita jelaskan mulai dari penyiapan batang stek sampai cara menggunakan Root Up.

Penyiapan batang stek

  1. Cari dulu tanaman yang sudah pernah berbuah dan menarik bagi Anda akan tanaman tersebut
  2. Seleksi cabang yang sudah besar (minimal diameter 1 cm) dan tidak sedang mengeluarkan tunas atau pucuk muda. Jangan juga cabang yang sudah tua sekali akan sulit regenerasi sel dan pertumbuhan akar.
  3. Potong sepanjang +/- 30 cm
  4. Pangkas daun-daun dan sisakan 1 atau 2 daun saja (Jika dipangkas habis pun, boleh-boleh saja)
Kupas kulit bagian bawah batang +/- 5 cm dari bawah (bagian yang akan ditanam)

Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari
Batang Stek Mangga (Dokpri)

 
Cara Memakai Root Up pada stek batang
  • Membuat pasta root up
  1. Buka tutup botol
  2. Ambil tepung dalam botol Root Up menggunakan sendok kecil
  3. Tuangkan tepung pada wadah yang sudah disediakan (bisa piring kecil, mangkok, dan lainnya sesuai keperluan) 
  4. Teteskan air sedikit-sedikit ke dalam wadah yang sudah berisikan tepung Root Up
  5. Aduk merata sehingga membentuk seperti pasta (jangan sampai terlalu banyak air akan encer)
Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari
Tepung Root Up (dokpri)
Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari
pasta (dokpri)
  • Mengoles root up 
  1. Oleskan pasta Root Up yang sudah dibuat pada bagian bawah batang yang sudah dilukai kulitnya (pengelupasan kulit bagian bawah batang +/- 5 cm untuk pertumbuhan akar)
  2. Tanam ke dalam pot yang sudah diisi dengan media tanam (campuran tanah + pupuk kandang)
  3. Tutup batang dengan plastik untuk mengurang penguapan. Bisa juga dibuat sungkup dari plastik transparan dan tempatkan pot tersebut di dalam sungkup.  Pilihan lain pakai botol aqua bekas, potong menjadi dua bagian. Isi media tanam dan batang stek, lalu tutup kembali dan dilakban agar rapat (lihat Gambar di bawah ini)
  4. Siram secukupnya saja (lebih baik gunakan spayer untuk menyemprot media tanam)
  5. Dalam waktu +/- 7 hari tanda-tanda pertumbuhan akar sudah dapat dilihat (batang segar dan sisa daun di batang tidak layu)
  6. Buka penutup jika tunas sudah mulai tumbuh dan panjangnya +/- 3 cm. Untuk membuka sungkup atau penutup, sebaiknya tunggu sampai benar-benar akar juga sudah mulai tumbuh (+/-30 hari)
  7. Tempatkan di bawah naungan dan adaptasikan dengan cahaya secara pelan-pelan/bertahap. Intinya, jangan terkena sinar matahari langsung setelah sungkup dibuka. 
Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari
Stek Jambu Sudah Tumbuh Tunas dan Akar (Dokpri)
Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari
Gambar Dokpri
Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari
Stek berhasil sudah dipindahkan ke pot. Gambar : Dokpri


Demikian cara memakai Root Up pada perbanyakan tanaman secara vegetatif melalui stek batang. Root up ini juga dapat dipakai saat Anda mencangkok tanaman. Prosedur penggunaan sama dengan stek batang. Hanya saja pada cangkok, setelah diolesi Root Up pada bagian sayatan, kemudian dibungkus/ditutup dengan tanah untuk media pertumbuhan akar.

Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari
Cangkok Mangga (Dokpri)


Gambar di atas itu adalah batang mangga yang dicangkok menggunakan Root Up. Cangkok mangga sudah dibungkus dengan plastik pada bagian terluar untuk menjaga kelembaban tanah sebagai media perakaran.

Catatan :


Setelah ditanam dalam pot (batang yang sudah diolesi Root Up), letakkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Jika terkena sinar matahari maka hormon auksin atau hormon pertumbuhan tidak akan bekerja (tidak aktif).

  • Contoh hasil stek GAGAL dari media tanam TIDAK STERIL dan membuka sungkup sekaligus



Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari
Stek layu. Gambar : Dokpri


Cara Pakai Root Up pada Stek Batang Agar Tumbuh Akar dan Tunas Dalam 7 Hari
Berjamur karena tidak steril. Gambar : Dokpri
Tip sukses stek.

  1. Media tanam stek diusahakan benar-benar steril dari jamur/cendawan. Sebab, jika media tidak steril, maka batang akan membusuk. Bahkan, ketika tunas mulai tumbuh, tunas akan layu pelan-pelan pada saat dibuka sungkup. Oleh karena itu, media tanam harus diberikan fungisida atau dapat juga digonseng (roasted) sebelum menanam batang stek.
  2. Jika sungkup dibuka, jangan sampai terkena hembusan angin yang kencang. Sebaiknya, tempatkan stek yang sudah mulai tumbuh tunas pada tempat yang terhalangi hembusan udara. Tempat di ruang yang ada dindingnya.
  3. Jangan memindahkan hasil stek ke media tanam lain sebelum akarnya kuat. Tunggu berkembangnya akar untuk adaptif dengan lingkungan baru dalam waktu 1,5-2 bulan.

    Wednesday, April 11, 2018

    Cangkang Telur Alternatif Dolomit Pada Media Tanam Dalam Pot



    Cangkang Telur Alternatif Dolomit Pada Media Tanam Dalam Pot -- Kadang-kadang pertumbuhan tanaman dalam pot tidak subur seperti yang kita harapkan. Tanaman tumbuh, tapi kerdil dan penyakitan. Ada juga sudah masuk fase generatif, tetapi bunga selalu gugur dan bahkan tidak mau berbuah.

    Cangkang Telur Alternatif Dolomit Pada Media Tanam Dalam Pot

    Padahal, berbagai jenis pupuk sudah diberikan pada tanaman. Tidak hanya pupuk akar, namun pupuk daun pun sudah dicoba. Bahkan, sudah dicoba ganti media tanam dengan campuran tanah dan pupuk kandang yang baru. Akan tetapi, hasilnya tetap tidak ada perkembangan. Ada apa sebenarnya dengan tanaman ini?

    Semua pupuk dan berbagai perlakuan sudah dicoba, tapi hasilnya sangat kecewa.  Hasil jauh berbeda dengan tanaman dalam pot milik tetangga yang tampak hijau, subur dan selalu berbuah. Jika demikian halnya, maka dapat diduga bahwa tanah campuran yang dijadikan sebagai media tanam mungkin bersifat asam.

    Efek tanah asam terhadap tanaman
    Perlu diketahui bahwa tanah asam atau pH (derajat keasaman) < 7 (kurang dari 7) sangat tidak menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Dan memang secara umum tanaman tidak menyukai atau tidak toleran dengan kondisi tanah yang asam.

    Tanah yang bersifat asam membuat unsur hara makro tidak tersedia yang cukup untuk tanaman. Bahkan, pada tanah asam akan meningkatkan hara mikro yang dapat meracuni tanaman. Apalagi mikroorganisme tanah, perkembangan juga ikut terganggu dan akhirnya berdampak juga pada terganggunya perkembangan tanaman.

    Salah satu unsur hara makro yang paling berpengaruh pada tanah asam adalah fosfor (P). Nutrisi penting ini yang berperan dalam pembelahan sel dan perkembangan jaringan tanaman, ia (P) akan menjadi tidak tersedia untuk tanaman dalam kondisi asam. Kenapa? Ini dikarenakan unsur hara P diikat kuat oleh alumunium (Al) dan besi (fe) sehingga sukar diserap oleh akar tanaman.

    Oleh karena itu, agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak terganggu, maka tanah yang demikian (tanah asam) perlu dinaikkan pH untuk mengurangi keasaman tanah. Dengan kata lain, perlu diusahakan agar pH tanah mendekati kondisi netral (pH = 7).

    Bagaimana cara meningkatkan pH? Caranya dengan pengapuran atau pemberian kapur. Untuk ini, Umumnya petani menaburkan dolomit [CaMg(CO3)2] pada lahan yang sudah disiapkan untuk menanam komoditas tertentu seperti cabai, tomat, dan lain-lain. Dolomit mengandung unsur kalsium (Ca) yang juga unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

    Dengan pengapuran, maka akan terjadi peningkatan pH. Hal ini disebabkan adanya reaksi kimia yang terjadi di dalam tanah. Ion Ca2+ yang ada dalam kapur akan menggantikan posisi ion H+ dan Al3+. Dengan pergantian oleh ion Ca2+ maka koloid tanah menjadi netral (pH meningkat) karena banyaknya ion-ion basa (alkali).

    Jumlah yang diperlukan untuk penanaman seluas 1 hektar lumayan banyak. Kebutuhan kapur berkisar 2-4 ton per hektar (tergantung pH yang sudah dites dengan pH meter). Misalnya saja, untuk menaikkan pH 5 menjadi pH 6 dibutuhkan sebanyak 2 ton dolomit/hektar. Demikian banyak kapur dolomit yang dibutuhkan agar tanaman tumbuh subur dan produktif.


    Alternatif Dolomit 


    Namun, yang menjadi pertanyaan adalah adakah alternatif kapur selain dolomit. Jawabannya ada. Sumber kalsium tidak hanya dolomit, tapi cangkang telur pun salah satu sumber yang ada di sekitar kita. Namun, untuk mengumpulkan 2 ton cangkang telur sangatlah sulit. Makanya, bagi petani yang menanam di lahan yang luas, lebih praktis membeli dolomit saja.

    Cangkang Telur Alternatif Dolomit Pada Media Tanam Dalam Pot

    Cangkang Telur Untuk Pertumbuhan Tanaman Dalam Pot
    Nah, bagi Anda yang hobi menanam tanaman dalam pot di rumah atau lahan sempit, cangkang telur ini menjadi salah satu alternatif dolomit. Cangkang telur bisa dijadikan untuk pengapuran atau menaikkan pH media tanam dalam pot agar unsur hara makro dan mikro tersedia untuk tanaman dan akarnya pun dapat menyerap nutrisi dengan lebih baik. Di samping meningkat atau menetralkan tanah, cangkang telur juga menyediakan salah satu sumber unsur hara makro bagi tanaman, yaitu kalsium (Ca).


    Baca juga ini :


    Oh ya..Mengapa harus cangkang telur? Cangkang telur adalah bagian luar dari telur yang merupakan lapisan keras sebagai kulit pelindung cairan telur. Lapisan keras inilah yang dinamakan cangkang telur. Cangkang telur ini mengandung lebih dari 90% kalsium dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3). Karena kandungan kapurnya tinggi (Ca), maka cangkang telur sangat tepat dan ekonomis untuk para hobbies tanaman di perkarangan rumah.

    Cara Olah Cangkang Telur Menjadi Tepung


    Cangkang telur sebelum digunakan untuk pengapuran media tanam dalam pot harus dikeringkan dulu di bawah sinar matahari. Setelah itu, cangkang telur ditumbuk sampai halus dan diayak agar didapatkan ukuran tepung yang halus dan sama. Untuk satu cangkang telur akan diperoleh tepung lebih kurang 10 gram.


    Cangkang Telur Alternatif Dolomit Pada Media Tanam Dalam Pot



    Dosis Per Media Tanam Dalam Pot
    Anda dapat membuat media tanam dalam pot dengan 2 bagian tanah + 1 bagian pupuk kandang + 1 sendok makan (+/- 5 gram tepung cangkang telur). Aduk sampai merata dan masukkan campuran itu ke dalam pot. Lalu biarkan 1 minggu sebelum bibit dipindahkan ke dalam pot.

    Demikian penggunaan cangkang telur sebagai alternatif dolomit untuk menaikkan pH media tanam dalam pot. Dengan penambahan kapur dari cangkang telur ini, maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman kesayangan Anda semakin subur dan produktif. Mengapa? Tentu saja hara yang Anda berikan melalui pupuk akan tersedia dan dapat diserap oleh akar tanaman.

    Friday, April 6, 2018

    Cara Cepat Menghitung Kebutuhan Pupuk Tanaman Cabai dari Semaian hingga Panen


    Cara Cepat Menghitung Kebutuhan Pupuk Tanaman Cabai dari Semaian hingga Panen -- Menghitung kebutuhan pupuk tanaman cabai sangat penting. Kenapa? Ini supaya jangan kalah sebelum “berperang.” Demikian analogi yang tepat untuk para sobat tani yang menanam cabai. Jika perang harus siap dengan logistik, maka menanam cabai harus juga siap dengan segala sesuatu untuk “menaklukkannya” sehingga kita mendapatkan kemenangan dengan membawa pulang hasil panen cabe yang optimal.

    Cara Cepat Menghitung Kebutuhan Pupuk Tanaman Cabai dari Semaian hingga Panen

    Salah satu “logistik” yang harus betul-betul disiapkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai adalah pupuk. Kebutuhan Pupuk harus dihitung dengan detail mulai saat persemaian sampai dengan panen. Jenis dan dosis pupuk tidak boleh salah, kurang, atau pun lebih. Semua harus dihitung secara benar dan tepat.

    Jika tidak, maka kita akan menemui berbagai kendala dan masalah akibat “ulah” tanaman cabai baik diawal penanaman maupun pada saat memasuki usia produktif. Para penanam cabai akan “digempur” mundur karena jika dilanjutkan merawatnya akan menemui jalan buntu, bahkan kerugian.


      Kenapa rugi? Hal ini terjadi karena ketidakcukupan pupuk sebagai nutrisi sehingga pertumbuhan tanaman cabai  terganggu. Terganggunya pertumbuhan vegetatif tanaman cabai, maka ia akan mudah terserang berbagai hama dan penyakit, batangnya kerdil, daun-daun mengeriting, dan sampai akhirnya produktifitas rendah. Rendahnya produktifitas, maka sudah jelas, secara kalkulasi matematis akan mengalami kerugian, baik dari sisi waktu, tenaga maupun biaya produksi yang sudah dikeluarkan.

      Oleh karena itu, jika hendak melakukan sebuah usaha yang mulia semoga halal dan berkah, yaitu usaha menanam cabai, maka kita tidak boleh asal-asalan. Bertani harus profesional dengan mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Sebuah usahatani harus direncanakan mulai dari lahan, ketersediaan sumber air, benih, pestisida, pupuk, dan alat-alat kelengkapan lainnya. Bahkan, juga biaya produksi harus dihitung dari awal.

      Pada kesempatan ini, PL akan mempersembahkan postingan ini kehadapan pembaca sebuah contoh kalkulasi atau hitungan kebutuhan pupuk tanaman cabai. Hitungan pupuk yang dibutuhkan mulai dari saat persemaian benih hingga umur produktif.

      Luasan Lahan Tanam Cabai


      Asumsi bahwa tanaman cabai ditanam pada lahan seluas satu hektar. Jarak tanam adalah 60 cm x 70 cm. Lebar bedengan 110 cm. Jarak antar bedengan 60 cm. Lihat Gambar berikut Ini :

      Cara Cepat Menghitung Kebutuhan Pupuk Tanaman Cabai dari Semaian hingga Panen
      Dokpri

      Maka dalam 1 hektar terdapat sebanyak 19.608 Lubang tanam atau dibulatkan saja menjadi 20.000 lubang tanam.

      Penghitungannya adalah :
      • Luas lahan = 100 m x 100 m = 10.000 m2
      • Lebar bedengan = 110 cm
      • Jarak antar bedengan 60 cm
      • Jarak tanam dalam barisan 60 cm (0,6 m)
      • Jumlah barisan adalah 2 (dalam 1 bedengan ada 2 barisan tanaman cabai)
      • Lebar bedengan + jarak antar bedengan = 110 cm + 60 cm =170 cm (1,7 m)



      Maka Jumlah lubang tanam (JLB) adalah = [ Luas Lahan/{(Lebar bedengan + Jarak Antar bedengan) x jarak tanam dalam barisan}] x 2 barisan

      Atau dengan Rumusnya :

      Cara Cepat Menghitung Kebutuhan Pupuk Tanaman Cabai dari Semaian hingga Panen
      Formula JLB per Satuan Luas Lahan (Gambar : Dokpri)


      Keterangan :
      • La = Luas lahan (m2)
      • Lb = Lebar bedengan (m)
      • Jb = Jarak Antar bedengan (m)
      • Jt  = Jarak Tanam dalam barisan (m)
      • Bt = Jumlah barisan per bedengan
      • JLB = Jumlah Lubang Tanam




      JLB = [10000/{(1,7) x 0,6}] x 2 = 19.608 lubang tanam. Dibulatkan menjadi 20.000 lubang tanam
      Formula JLB ini dapat anda gunakan dengan berbagai luas lahan yang berbeda.

      Contoh lain,  misalnya Anda memiliki luas lahan 1000 m2, maka JLB adalah sebagai berikut.
      • JLB = [1000/{(1,7) x 0,6} x 2] = 1961 tanaman atau dibulatkan 2000 tanaman.



      Baik..sekarang, kita langsung saja ke hitungan-hitungan pupuk tanaman cabai dengan asumsi akan menanam cabai seluas 1 hektar dengan lubang tanam adalah 20.000 lubang.

      KEBUTUHAN PUPUK

      A. Penyemaian benih
      Untuk lebih praktis, Anda dapat menggunakan baki atau tray semai. Tray semai sudah ada lubang yang dibentuk. Tugas kita hanya mengisi media semai ke dalamnya. Karena kita akan menanam 20.000 lubang tanam, maka kita harus menyediakan 100 tray semai (Tiap tray ada 200 lubang). Dengan semai benih dalam tray ini, maka akan memudahkan saat pemindahan bibit ke lubang tanam di lahan yang sudah disiapkan.

      Buat media tanam dengan campuran tanah, pupuk kandang, dan NPK. Perbandingan tanah dengan pupuk kandang adalah 2 : 1 ( 2 bagian tanah + 1 bagian pupuk kandang). Tanah, pupuk kandang, dan NPK harus diaduk atau dicampur secara merata. Banyaknya NPK yang harus diberikan adalah 0,25 gram NPK per lubang semai.  

      Cara menghitung kebutuhan tanah dan pupuk kandang begini ; Jika menggunakan tray, maka ukuran lubang semai yang ada pada tray tersebut sekitar 25 ml. Maka kebutuhan tanah + pupuk kandang adalah 25 ml/lubang x 20.000 lubang = 500 liter. Maka, perlu tanah 2/3 x 500 liter = 333,33 liter atau setara dengan 350 liter tanah atau setara dengan 350 kg tanah (ekuivalen bulk density 1 gram/cm3). Kebutuhan Pukan 1/3 x 500 liter = 150 liter atau setara 75 kg pukan. Dan NPK 0,25 gram x 20.000 lubang = 5 kg.

      Jadi, Kebutuhan Pupuk Kandang adalah :
      • 20.000 Lubang x 3,75 gram/lubang (ekuivalen bulk density 0,5 gram/cm3) Pupuk kandang = 75.000 gram atau 75 Kg Pupuk Kandang
      • Kebutuhan NPK = 20.000 lubang x 0,25 gram = 5.000 gram atau 5 Kg NPK



      B. Penyiapan Lahan Tanam
      1 Pupuk kandang
      Berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang kira-kira dua minggu (+/- 15 hari) sebelum tanam. Pupuk kandang harus diaduk dan bercampur baik dengan tanah. Ini bertujuan agar terbentuknya agregat dan struktur tanah yang sesuai dengan “keinginan” tanaman cabe. Berapa banyak pupuk kandang?

      Umumnya digunakan pupuk dasar berupa pupuk organik sebanyak 15 – 25 ton per hektar. Namun, pada penggunaannya untuk tanaman cabe, pupuk kandang sebagai pupuk dasar dapat digunakan +/- 20 ton per hektar.

      2 Pupuk Kimia
      Aplikasikan Pupuk ZA 476 Kg/ha, TSP 174 Kg/ha, dan KCl 182 Kg/ha. Waktunya, satu minggu sebelum tanam

      C Pupuk Setelah Tanam/Susulan
      1. Setelah lima belas hari tanam, tanaman cabai sudah dapat diberikan pupuk susulan pertama, yaitu pupuk NPK 16:16:16. Dosisnya 10 gram/liter untuk 4 tanaman cabai. Atau 250 ml per tanaman. Pemberian dengan cara dikocor.

      Kebutuhan pupuk susulan pertama adalah 10 gram/4 tanaman atau 2,5 gram per tanaman. Maka total kebutuhan pupuk susulan adalah 20000 x 2,5 gram NPK = 50 kg NPK

      2. Memasuki fase generatif, yaitu pada saat 35 hari setelah tanam (HST), tanaman cabai sudah dapat dipupuk kembali dengan NPK sebanyak 10-15 gram per liter (gunakan angka 12 gram saja). Setiap tanaman disiram dengan 250 ml pupuk NPK.

      Kebutuhan pupuk NPK pada susulan ke-2 adalah 20000 x 3 gram NPK = 60 Kg NPK

      3 Pada usia tanaman 55 hari atau masa generatif, maka pupuk NPK 8:15:19 diberikan dengan cara ditugal disekitar perakaran tanaman. Jika tidak ada NPK itu, maka pakai saja yang NPK 16:16:16 atau 20:20:20.

      Kebutuhan per tanaman adalah 7,5 gram/tanaman. Maka kebutuhan total adalah 20000 x 7,5 gram NPK = 150 Kg NPK.

      4 Demikian juga pemberian NPK dilanjutkan dengan cara ditugal pada usia tanaman cabai 110-115 hari. Jumlah NPK sama dengan jumlah NPK yang diberikan pada usia 55 hari HST, yaitu 7,5 gram/tanaman atau totalnya adalah 150 Kg NPK.



      Secara ringkas hasil hitungan kebutuhan pupuk tanaman cabai yang ditanam di lahan seluas satu hektar dapat kita lihat pada gambar berikut ini :

      Cara Cepat Menghitung Kebutuhan Pupuk Tanaman Cabai dari Semaian hingga Panen
      Pupuk tanaman cabai. Gambar : Dokpri


      Dengan demikian, selesai sudah menghitung kebutuhan pupuk tanaman cabai yang dimulai dari saat penyemaian benih sampai memasuki fase generatif atau usia produktif. Sejak semaian hingga panen, rupanya tak terasa begitu cepat selesai hitungan kebutuhan pupuk tanaman cabai dengan cara ini.

      Dengan hitungan-hitungan seperti di atas, kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan masalah pupuk. Dari sejak awal pengolahan tanah, memang kita sudah siap untuk itu. Siap untuk mendapatkan keberhasilan dengan hasil produksi cabai yang optimal dan memuaskan.