Cangkang Telur Alternatif Dolomit Pada Media Tanam Dalam Pot -- Kadang-kadang pertumbuhan tanaman dalam pot tidak subur seperti yang kita harapkan. Tanaman tumbuh, tapi kerdil dan penyakitan. Ada juga sudah masuk fase generatif, tetapi bunga selalu gugur dan bahkan tidak mau berbuah.
Padahal, berbagai jenis pupuk sudah diberikan pada tanaman. Tidak hanya pupuk akar, namun pupuk daun pun sudah dicoba. Bahkan, sudah dicoba ganti media tanam dengan campuran tanah dan pupuk kandang yang baru. Akan tetapi, hasilnya tetap tidak ada perkembangan. Ada apa sebenarnya dengan tanaman ini?
Semua pupuk dan berbagai perlakuan sudah dicoba, tapi hasilnya sangat kecewa. Hasil jauh berbeda dengan tanaman dalam pot milik tetangga yang tampak hijau, subur dan selalu berbuah. Jika demikian halnya, maka dapat diduga bahwa tanah campuran yang dijadikan sebagai media tanam mungkin bersifat asam.
Efek tanah asam terhadap tanaman
Perlu diketahui bahwa tanah asam atau pH (derajat keasaman) < 7 (kurang dari 7) sangat tidak menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Dan memang secara umum tanaman tidak menyukai atau tidak toleran dengan kondisi tanah yang asam.
Tanah yang bersifat asam membuat unsur hara makro tidak tersedia yang cukup untuk tanaman. Bahkan, pada tanah asam akan meningkatkan hara mikro yang dapat meracuni tanaman. Apalagi mikroorganisme tanah, perkembangan juga ikut terganggu dan akhirnya berdampak juga pada terganggunya perkembangan tanaman.
Salah satu unsur hara makro yang paling berpengaruh pada tanah asam adalah fosfor (P). Nutrisi penting ini yang berperan dalam pembelahan sel dan perkembangan jaringan tanaman, ia (P) akan menjadi tidak tersedia untuk tanaman dalam kondisi asam. Kenapa? Ini dikarenakan unsur hara P diikat kuat oleh alumunium (Al) dan besi (fe) sehingga sukar diserap oleh akar tanaman.
Oleh karena itu, agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak terganggu, maka tanah yang demikian (tanah asam) perlu dinaikkan pH untuk mengurangi keasaman tanah. Dengan kata lain, perlu diusahakan agar pH tanah mendekati kondisi netral (pH = 7).
Bagaimana cara meningkatkan pH? Caranya dengan pengapuran atau pemberian kapur. Untuk ini, Umumnya petani menaburkan dolomit [CaMg(CO3)2] pada lahan yang sudah disiapkan untuk menanam komoditas tertentu seperti cabai, tomat, dan lain-lain. Dolomit mengandung unsur kalsium (Ca) yang juga unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Dengan pengapuran, maka akan terjadi peningkatan pH. Hal ini disebabkan adanya reaksi kimia yang terjadi di dalam tanah. Ion Ca2+ yang ada dalam kapur akan menggantikan posisi ion H+ dan Al3+. Dengan pergantian oleh ion Ca2+ maka koloid tanah menjadi netral (pH meningkat) karena banyaknya ion-ion basa (alkali).
Jumlah yang diperlukan untuk penanaman seluas 1 hektar lumayan banyak. Kebutuhan kapur berkisar 2-4 ton per hektar (tergantung pH yang sudah dites dengan pH meter). Misalnya saja, untuk menaikkan pH 5 menjadi pH 6 dibutuhkan sebanyak 2 ton dolomit/hektar. Demikian banyak kapur dolomit yang dibutuhkan agar tanaman tumbuh subur dan produktif.
Alternatif Dolomit
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah adakah alternatif kapur selain dolomit. Jawabannya ada. Sumber kalsium tidak hanya dolomit, tapi cangkang telur pun salah satu sumber yang ada di sekitar kita. Namun, untuk mengumpulkan 2 ton cangkang telur sangatlah sulit. Makanya, bagi petani yang menanam di lahan yang luas, lebih praktis membeli dolomit saja.
Cangkang Telur Untuk Pertumbuhan Tanaman Dalam Pot
Nah, bagi Anda yang hobi menanam tanaman dalam pot di rumah atau lahan sempit, cangkang telur ini menjadi salah satu alternatif dolomit. Cangkang telur bisa dijadikan untuk pengapuran atau menaikkan pH media tanam dalam pot agar unsur hara makro dan mikro tersedia untuk tanaman dan akarnya pun dapat menyerap nutrisi dengan lebih baik. Di samping meningkat atau menetralkan tanah, cangkang telur juga menyediakan salah satu sumber unsur hara makro bagi tanaman, yaitu kalsium (Ca).
Baca juga ini :
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sabut Kelapa
- Pupuk NPK Phonska Plus Memembuat Panen Meningkat Karena Ini
- Awas!! Jangan Salah Memupuk Tanaman dengan Ampas Kopi, Ini Cara yang Benar
- Cara Cangkok Mangga Agar Cepat Tumbuh, Pakai ZPT ini
Cara Olah Cangkang Telur Menjadi Tepung
Cangkang telur sebelum digunakan untuk pengapuran media tanam dalam pot harus dikeringkan dulu di bawah sinar matahari. Setelah itu, cangkang telur ditumbuk sampai halus dan diayak agar didapatkan ukuran tepung yang halus dan sama. Untuk satu cangkang telur akan diperoleh tepung lebih kurang 10 gram.
Dosis Per Media Tanam Dalam Pot
Anda dapat membuat media tanam dalam pot dengan 2 bagian tanah + 1 bagian pupuk kandang + 1 sendok makan (+/- 5 gram tepung cangkang telur). Aduk sampai merata dan masukkan campuran itu ke dalam pot. Lalu biarkan 1 minggu sebelum bibit dipindahkan ke dalam pot.
Demikian penggunaan cangkang telur sebagai alternatif dolomit untuk menaikkan pH media tanam dalam pot. Dengan penambahan kapur dari cangkang telur ini, maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman kesayangan Anda semakin subur dan produktif. Mengapa? Tentu saja hara yang Anda berikan melalui pupuk akan tersedia dan dapat diserap oleh akar tanaman.
No comments:
Post a Comment