Thursday, February 28, 2019

4 Tahapan Membuat Kompos Cacing (Kascing) atau Vermikompos



Membuat Pupuk Kascing --- Kompos cacing sebenarnya kompos yang dibuat dengan bantuan dekomposer, yaitu cacing. Lazimnya, pupuk kompos cacing ini disebut dengan Kascing.


4 Tahapan Membuat Kompos Cacing (Kascing) atau Vermikompos

Untuk pupuk yang melibatkan cacing dalam pembuatannya, ada yang menyebutnya dengan pupuk kompos Kascing. Sementara teman-teman yang lain menyebutnya dengan vermikompos (vermicompost).

Apapun sebutannya terhadap hasil perombakan bahan organik oleh cacing (vermicomposting), yang jelas, pupuk kompos dapat dibuat dengan bantuan cacing.

Cacing menyuburkan tanah, dulu?
Zaman dulu kala, ketika masih banyak tanah-tanah kosong  dan ketika belum banyak gedung-gedung yang menjulang tinggi atau ketika hutan dan pepohonan masih hijau, cacing bebas beraktivitas menggembur dan menyuburkan tanah. 

Bahkan, ketika matahari sudah masuk ke peraduannya, cacing-cacing mulai “pesta fora” dengan suara-suara “nyanyiannya.”  Cacing hilir mudik membuat lubang-lubang aerasi dan menaburkan bahan-bahan yang memiliki unsur hara tinggi ke bagian atas tanah (top soil). Lalu, tanaman/tumbuhan hidup subur.

Tapi, zaman now, sungguh jauh berbeda bagaikan malam dengan siang. Kini, untuk mendapatkan cacing mungkin sudah sulit dan langka. Kalau perlu dalam jumlah banyak mesti dipelihara/dibiakkan dulu.

Ini pertanda cacing sudah hampir punah karena tanah sudah terkontaminasi dengan banyak bahan polutan/pestisida/herbisida beracun. Bahkan, lahan perkarangan pun sudah dipasang keramik atau beton sehingga lambat laun tempat hidup cacing semakin terbatas.

Ya, benar. Faktanya, untuk membuat pupuk kascing, perlu membiakkan cacing dulu dan butuh waktu berminggu-minggu. Bahkan, untuk mendapatkan beberapa ekor indukan cacing pun  perlu order atau beli dulu.

Cacing apa yang digunakan pada pengomposan bahan organik?
Itu tadi sekilas cerita agar kita peka dan peduli terhadap lingkungan agar bumi ini dapat juga dinikmati oleh generasi selanjutnya. Kalau keseimbangan alam tetap terjaga, tentu manusia pun dapat hidup dengan bahagia.

OkaySob...yuk kita lanjut. Bagi pemula mungkin bingung dengan jenis cacing yang digunakan sebagai bioaktivator/starter pembuatan kompos. Sebab, banyak sekali jenis cacing di dunia ini, mulai dari yang kecil sampai yang ukuran besar atau lokal sampai yang impor πŸ˜…. Demikian juga dengan warna dan tempat hidupnya, bermacam dan berbagai tempat.

Memang banyak sekali jenis cacing. Dan yang paling dikenal sekarang dalam pembuatan kompos cacing adalah Perionyx excavatus. Cacing ini sering disebut dengan Blue Worm atau Indian Blue. Kemampuan kerjanya dalam merombak sangat cepat, tentu ini cacing yang "rakus" mengurai bahan-bahan organik.


4 Tahapan Membuat Kompos Cacing (Kascing) atau Vermikompos

Selain cacing P. Excavatus, ada juga jenis lain seperti Eisenia fetida atau Red Wiggler dan juga Eudrilus eugeniae  atau disebut juga dengan African Nightcrawler. Bahkan, cacing tanah di negeri atau kampung kita pun bisa digunakan untuk membuat kompos cacing.

Apa kandungan nutrisi kompos cacing?
Sebenarnya, dalam pembuatan kascing (kompos cacing/vermikompos) tidak hanya cacing yang terlibat di sana, namun mikroorganisme juga. Mikroorganisme berperan dalam proses fermentasi pada tahap pertama, kemudian baru tugas cacing untuk merombak sehalus-halusnya bahan organik.

Oleh karena itu, kandungan nutrisi pupuk kascing -- "produk olahan" cacing dan teman-temannya -- sangat spesial dan luar biasa. Pupuk kompos kascing mengandung hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan sejumlah mineral lainnya.

Namun, yang mengejutkan, menurut beberapa penelitian bahwa di dalam pupuk kascing terdapat hormon pertumbuhan seperti giberelin, auksin dan sitokinin. Hormon atau zat pengatur tumbuh (ZPT) ini dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.

Bahkan, selain unsur hara dan hormon, hasil perombakan bahan organik oleh cacing melepaskan sejumlah enzim yang sangat berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman. Tunggu apa lagi, yuk buat pupuk kompos kascing πŸ˜…

Cara Membuat Pupuk Kompos Cacing (Kascing)
Salah satu jenis cacing yang dapat kita manfaatkan untuk membuat pupuk kascing adalah cacing tanah. Maka, kita dapat coba membuatnya dengan starter atau bioaktivatornya adalah cacing tanah. Kita gunakan juga kotoran sapi (sebetulnya bisa kotoran kerbau, domba, dan lainnya)

Ada 4 tahapan dalam membuat kascing, yaitu tahap persiapan, tahap fermentasi, tahap pengomposan dengan cacing, dan tahap pemanenan.

Tahap Persiapan Membuat Kascing
Buat kotak kayu dengan ukuran minimal 1 m x 1 m x 1m. Bagias atas tetap terbuka. Tempatkan kotak kayu tersebut di tempat yang terlindungi dari hujan (harus ada tempat yang beratap).

Karena cacing tanah biasanya banyak hidup di sekitar pohon pisang, siapkan juga batang pisang (ambil yang sudah pernah berbuah, sayang kalau belum berbuah πŸ˜…).  Siapkan juga jerami dan kotoran sapi segar. Oh, ya..dolomit juga ya untuk menetralkan pH nantinya.

Tahapan fermentasi bahan organik
Sudah ada semua bahan? Sekarang, potong-potong jerami dan batang pisang sampai berukuran kecil. Lalu, rendam dalam air selama 1 x 24 jam. Setelah direndam, angkat dan diamkan selama 2 minggu. Kontrol sambil dibalik-balik. Jika mengering, siramkan air lagi.

Setelah 2 minggu difermentasi, campurkan bahan tersebut dengan kotoran sapi. Perbandingannya  1:3 (3 bagian kotoran sapi campur dengan 1 bagian jerami dan batang pisang). Jangan lupa tambahkan dolomit (sesuaikan dengan jumlah bahan). Kemudian, masukkan semua bahan campuran tersebut ke dalam kotak kayu dan biarkan sampai 2 minggu.

Tahapan pengomposan dengan cacing
Masukkan cacing tanah ke dalam campuran bahan organik yang ada dalam kotak kayu tersebut. Berapa banyak? Yah, kira-kira sepuluh ekor yang gede-gede atau sedang untuk 1 kg bahan organik/media.

Setiap 3 hari sekali, beri makanan ekstra ‘ntuk cacing dengan cara menaburkan kotoran sapi di atas bahan-bahan tersebut tipis-tipis saja (1-2 cm tebalnya). Tapi, jangan sampai kering medianya, ya.

Tahap panen kascing
Panen pupuk kascing dapat dilakukan jika bahan pengomposan sudah terlihat tanda-tanda kotoran cacing, butirannya halus, warnanya gelap seperti tanah.

Cara panen kascing bagaimana? Ambil kascing tersebut dan tumpuk membentuk gundukan. Taruh di tempat yang terkena sinar matahari. Tujuannya, pertama agar kascing lekas kering, dan yang kedua supaya cacing “lari” menuju ke dasar tumpukan untuk menghidari sinar. 

Pisahkan kascing dengan cacing. Caranya, ayak agar diperoleh butiran kascing yang halus. Dan sudah pasti sisa dalam ayakan  cacing dan partikel kasar. Cacing ini dapat di-reuse (digunakan kembali) untuk pembuatan kacing berikutnya.

Begitu Sob cara membuat kompos dengan cacing atau yang popular disebut dengan kascing. Kalau tertarik untuk membuat kascing, silahkan siapkan bahan-bahan secepatnya πŸ˜…. Demikian ulasan kali ini semoga ada faedahnya. Sukses terus dan salam.

Wednesday, February 27, 2019

Cara Sukses Cangkok Jeruk Nipis, 3 Minggu Tumbuh Akar


Cangkok Jeruk Nipis --- Cara cangkok jeruk nipis ini menjadi panduan bagi Sobat yang ingin memulai mencangkok jeruk nipis. Bahkan, bagi yang kerap menemui jalan buntu alias selalu gagal dalam mencangkok, artikel ini akan menjadi solusi dalam perbanyakan tanaman jeruk nipis melalui cangkok.


Cara Sukses Cangkok Jeruk Nipis, 3 Minggu Tumbuh Akar

Cangkok jeruk nipis ; bibit terbatas, cepat berbuah
Berbeda sekali dengan jeruk nipis yang ditanam dari biji, Jeruk nipis yang diperbanyak melalui cangkok sudah tentu cepat berbuah. Hanya dalam tempo 6 bulan kalau pertumbuhan subur, jeruk nipis sudah mulai belajar berbunga. Dan dalam waktu 1 tahun, jeruk nipis hasil cangkok sudah bisa dipanen.

Kalau cepat berbuah, ngapain harus dari biji? Tunggu dulu! Perbanyakan jeruk nipis melalui cangkok jumlahnya terbatas. Mungkin akan gundul batang induknya untuk mendapatkan puluhan bibit jeruk nipis dengan mencangkok he..he,,.πŸ˜…

Kalau kebutuhan bibit jeruk nipis untuk sekadar ditanam dalam pot (tabulampot) atau jumlah yang dibutuhkan tak terlalu banyak, ya ok oksaja, silahkan dicangkok.

Kekurangan bibit jeruk nipis asal biji
Kalau dari biji, bibitnya bisa didapatkan ribuan atau sebanyak-banyaknya. Tapi, kekurangan itu dia..relatif lama berbuah dan tidak semua sifat induknya mengalir ke generasi barunya.

Artinya, jangan berharap bibit jeruk nipis yang berasal dari biji akan semua sama persis seperti sifat-sifat dari induknya seperti ukuran, rasa, bentuk, dan lainnya. Ya, paling-paling anaknya (bibit) dapat “warisan” kekayaan sifat induknya 50 persen saja. Yah, lumayan dari pada tidak dapat apa-apa he..he,,πŸ˜…

Alternatif perbanyakan bibit jeruk nipis
Ada alternatif lain untuk mendapat bibit jeruk nipis dalam jumlah banyak selain perbanyakan bibit melalui biji. Bibit jeruk nipis masih bisa diperoleh dalam jumlah besar melalui stek dan sambung pucuk (top grafting). Untuk ini, akan kita ulas dalam kesempatan lain.

Akan tetapi, kalau emang udah serius ingin mendapatkan bibit jeruk nipis melalui cangkok (perbanyakan vegetatif), baca dulu kelebihan dan kekurangannya seperti di bawah ini.

Kelebihan perbanyakan jeruk nipis melalui cangkok
  • Semua sifat-sifat yang dimiliki induk jeruk nipis diwariskan ke bibit barunya
  • Bisa langsung dipindahkan ke media tanam tanpa harus menunggu lama
  • Dahan untuk dicangkok bisa yang ukuran relatif besar dan panjang
  • Waktu  mulai berbunga dan berbuah cepat 3-6 bulan (kalau perawatan bagus)


Kekurangan perbanyakan jeruk nipis melalui cangkok
  • Akar secara umum tidak kuat/kokoh karena hanya akar serabut
  • Untuk mendapatkan bibit, butuh bagian tanaman induk yang banyak
  • Kalau tidak pintar, butuh ongkos untuk perbanyakannya (biaya pengadaan)
  • Tidak cocok ditanam pada tanah yang air tanahnya dalam

Agar cangkok jeruk nipis sukses, 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar cangkok jeruk nipis bisa sukses. Kalau tepat perlakuannya, maka 3 minggu merupakan waktu yang paling cepat tumbuh akarnya.


Cara Sukses Cangkok Jeruk Nipis, 3 Minggu Tumbuh Akar
Langkah ke-1. Gambar Keratan Dahan
 Cangkok Jeruk Nipis. Dokpri

Sebab, jika hal-hal penting dalam mencangkok diabaikan, kegagalan akan menemui Sobat. Dan ini sungguh sakit. Waktunya yang terbuang percuma saja. Berminggu-minggu setelah dicangkok, lalu ditunggu dan saban hari dimonitor, namun pada akhirnya akar jeruk nipis yang dicangkok tak nongol-nongol.

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan agar pertumbuhan akar cangkok jeruk nipis cepat

1 Media tumbuh akar cangkok
Supaya cepat tumbuh akar jeruk nipis yang dicangkok, atau dalam 3 minggu bisa tumbuh akarnya, maka media tumbuh haruslah yang subur. Artinya, tanah yang digunakan untuk membalut sayatan cangkok mesti ada bahan organik dan unsur hara esensial.

Media tumbuh harus dapat dipastikan berada dalam kondisi tidak terlalu asam dan juga tidak basa. Derajat keasaman (pH) media tumbuh untuk cangkok jeruk nipis berkisar 5,5 sampai 6,5.

Cara Sukses Cangkok Jeruk Nipis, 3 Minggu Tumbuh Akar
Langkah ke-2. Menempel Media Tumbuh Akar
Pada Cangkok Jeruk Nipis. Dokpri

Kalau demikian, maka komposisi media tumbuh yang baik terdiri dari tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1 atau 1:1. Kalau tidak ada kompos, boleh juga pakai pupuk kandang. Namun, hati-hati menggunakan pupuk kandang sebagai media tumbuh, carilah pupuk kandang yang sudah benar-benar matang.

2. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)
Selain media tumbuh akar/tanah pembungkus cangkokan, perlu juga penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) supaya pertumbuhan akar cangkok jeruk nipis cepat. Sebab, dengan adanya ZPT akan mer4_ng_s4ng pertumbuhan sel khususnya akar sekaligus menjadi sebagai antijamur.

Oleh karena itu, gunakan ZPT atau hormon pertumbuhan yang bagus. Banyak sekali ZPT yang beredar di pasar, silahkan beli yang legal dan berkualitas.

Sebagai contoh ZPT untuk cangkok, yaitu root up, rootone F, nature stek, dan masih buanyak lagi. Atau sekurang-kurangnya bisa pakai ZPT alami seperti bawang merah.

3. Alat keratan yang tajam
Penggunaan alat keratan seperti pi-s4-u atau sejenisnya yang tidak tajam atau tumpul sering sekali menjadi penyebab gagal cangkok jeruk nipis. Oleh karena itu, sangat tidak dianjurkan menggunakan alat untuk menyayat kulit dahan jeruk nipis yang berkarat πŸ˜…, gunakan yang tajam.

4 Hindari dari terik matahari
Kalau mencangkok jeruk nipis, carilah dahan yang pangkalnya tidak terlalu terkena sengatan sinar matahari. Usahakan agak terlindung dari panas atau terhalangi dengan daun-daunnya. Sebab, jika terlalu panas, penguapan tinggi dan menyebabkan media tumbuh akar cangkok cepat kering

Cara Sukses Cangkok Jeruk Nipis, 3 Minggu Tumbuh Akar
Langkah ke-3. Membungkus Dengan Media Tumbuh
Pada Cangkok Jeruk Nipis. Dokpri

5. Penyiraman yang teratur
Sebagaimana mengurus bibit atau tanaman yang sudah tumbuh, maka setelah mencangkok jeruk nipis, jangan lupa untuk disiram atau dijaga kelembaban media tumbuh akar.

Bagaimana cara menyiram cangkokan jeruk nipis, bukankah dibalut dengan plastik? Gampang sekali. Caranya dengan menggunakan alat injeksi atau alat suntik. Injek air secukupnya ke dalam media tumbuh akar yang dibalut plastik setiap 3 hari sekali atau tergantung cuaca.

CARA CANGKOK JERUK NIPIS
Setelah paham betul dengan seluk-beluk cangkok atau perbanyakan jeruk nipis dengan cara vegetatif, kini tiba saatnya untuk masuk ke tekniknya, Bagaimana langkah-langkah cangkok jeruk nipis? Secara Singkat dapat dlihat pada Gambar ke-1, ke-2 dan ke-3 di atas. 

Berikut ini dapat Sobat simak dan catat jika perlu langkah cangkok jeruk nipis.

Cara Sukses Cangkok Jeruk Nipis, 3 Minggu Tumbuh Akar
Gambar Mencankok Jeruk Nipis sudah mulai 
tumbuh akar, usia 3 minggu. Dokpri

Alat-alat dalam mencangkok:
  • Pis_4_u
  • Gunting
  • Tali Rafia
  • Plastik transparan



Bahan-bahan :
  • Media tumbuh akar (campuran tanah dan kompos) dan dibasahi dengan sedikit air agar mudah lengket saat ditempel pada luka keratan cangkok.
  • Dahan/cabang jeruk nipis harus yang memenuhi syarat seperti indukannya sehat, bebas penyakit, produktivitas tinggi dan berkualitas.


Langkah-langkah cangkok jeruk nipis :

  • Amati atau lihat-lihat dulu dahan/cabang yang akan dicangkok, yaitu sehat dan minimal diameter 1 cm
  • Kalau sudah dapat, kerat kulit dahan jeruk nipis dengan pis_4_u secara melingkar. Jarak antara titik keratan bawah dengan keratan atas sekitar 5-7 cm. Jarak batas keratan bawah dengan pangkal dahan 5-10 cm.
  • Kelupas kulit dahan jeruk nipis yang sudah dikerat
  • Bersihkan kambium dan getah sampai benar-benar bersih
  • Kalau tidak buru-buru, biarkan saja terbuka cabang jeruk nipis yang sudah dikelupas kulitnya itu selama 3-7 hari agar terbentuk fotosintat.
  • Oleskan ZPT pada kulit dahan bagian atas yang dikerat dengan menggunakan kuas atau jari.
  • Kemudian tempelkan bekas luka dengan menggunakan media tumbuh (tanah + pupuk kompos) dengan ketebalan minimal 3 cm. Pastikan sampai menutup kulit bagian atasnya minimal 1 cm karena ini tempat tumbuh akarnya (LIHAT GAMBAR ke-2 di atas)
  • Bungkus/tutup dengan plastik yang telah diberikan lubang-lubang kecil. Lubang kecil ini berfungsi untuk sirkulasi udara dan penyiraman (LIHAT GAMBAR ke-3 di atas)
  • Ikat dengan kuat penutup plastik tersebut dengan menggunakan tali rafia
  • Tunggu selama 2-4 minggu, akarnya keluar. Monitor akarnya karena memang jika sudah keluar akar akan tampak pada penutup plastik. Dalam masa tersebut, siram secara rutin agar media tumbuh tetap lembab. Agar mudah menyiramnya, injeksi saja dengan alat suntik/injektor (biasa dipakai pada medis).
  • Jika akar sudah banyak keluar, potong hasil cangkok jeruk nipis itu. Caranya, potong tepat di bawah cangkokan dengan menggunakan gergaji.
  • Bibit jeruk nipis hasil cangkokan itu dikurangi daun-daun dan dipindahkan ke dalam polybag yang sudah diisi media tanam. Media tanam haruslah campuran tanah + pupuk organik + arang sekam dengan perbandingannya 1:1:1
  • Tempatkan bibit jeruk nipis hasil cangkok pada tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung selama 2-4 minggu. Setelah melewati masa tersebut, bibit jeruk nipis yang diperbanyak secara cangkok itu siap dipindahkan ke lahan penanaman atau pot.

Baca juga ini


Ya, seperti itulah cara cangkok jeruk nipis. Kelihatannya sangat mudah untuk dilakukan. Namun, lakukan pencangkokan dengan sabar, pelan-pelan dan teliti agar sukses. Dan jangan lupa, siapkan semua peralatan dan bahan sebelum mulai mencangkok jeruk nipis. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

Saturday, February 23, 2019

Cara Perlakuan Benih Sebelum Disemai Beserta Contohnya

Perlakuan Benih --- Sangat disayangkan ketika benih tidak tumbuh ataupun lama berkecambah karena kurang tepat dalam menangani benih sebelum menyemainya. Atau sudah mulai tumbuh, lalu diserang penyakit. Karena itu, artikel ini akan memberi solusi bagi Sobat dalam mempercepat berkecambahnya benih. Yuk, kita simak bagaimana cara perlakuan benih sebelum semai?

Cara Perlakuan Benih Sebelum Disemai Beserta Contohnya

Perlakuan benih penting
Sering sekali ketika membaca artikel tentang budidaya disarankan untuk perlakuan benih sebelum semai. Sebab, dalam budidaya tanaman yang baik dan benar, perlakuan benih menjadi tahapan sangat penting.

Maka dari itu, kita mengenal ada perlakuan benih cabai, ada perlakuan benih kangkung, perlakuan benih padi, dan lainnya. Bahkan, rimpang jahe yang akan disemai pun perlu perlakuan khusus agar dapat tumbuh dengan baik dan sehat.  Kalau demikian, untuk apa sebenarnya perlakuan benih?

Tujuan perlakuan benih
Ini barangkali beberapa  tujuan dari perlakuan benih, yaitu :
  • Menyeleksi benih yang bernas
  • Mematahkan masa dormansi (kondisi hidup, tapi tidak aktif)
  • Mempercepat berkecambah
  • Mencegah benih dari serangan hama
  • Agar lebih tahan terhadap serangan penyakit
  • Benih tumbuh maksimal sampai 100% atau sesuai dengan daya tumbuhnya

Nah, itulah tujuan dari perlakuan atau treatment benih. Alangkah kecewanya jika sudah memilih benih unggul dan berkualitas, namun perkecambahannya terganggu. Yang paling sakit adalah tidak tumbuh sama sekali benih yang disemai. Rupanya, benih habis dilahap semut. Pantasan tidak satu pun tumbuh he..he..πŸ˜…

Tips memilih benih
Benih merupakan biji/bagian tanaman yang sudah melewati proses seleksi yang ketat sehingga harapannya memiliki daya tumbuh yang tinggi. 

Sebelum kita melihat cara perlakuan benih, sedikit saya ingin memberikan tips dalam memilih benih yang baik.
  • Pilihlah benih yang sehat/bebas dari penyakit yang ditandai dari warna yang cerah
  • Tidak ada kotoran yang melekat
  • Benih harus murni (tidak tercampur dengan benih atau benda lain)
  • Berasal dari induk yang sehat dan cukup umurnya
  • Benih bernas. Ini dapat ditandai jika dicelupkan dalam air, maka benih tidak mengambang
  • Ukurannya seragam
  • Kalau benih berasal dari pembelian, bacalah label kemasannya terutama ada izin produksi, expired date/masa kadaluarsa, dan daya tumbuh.

Zat pengatur tumbuh (ZPT)
Secuil lagi, sebelum ke perlakuan benih, yang perlu dipahami, yaitu zat pengatur tumbuh (ZPT) dan fungisida. Dalam dunia budidaya tanaman, kata ZPT sangat familiar khususnya ZPT yang digunakan untuk perlakuan benih.

ZPT merupakan hormon untuk mengatur pertumbuhan tanaman seperti hormon giberelin, sitokinin, aksin, dan lainnya. Ilmuan bilang kalau tidak ada ZPT maka tidak ada pertumbuhan. Benar juga, ya. 

ZPT akan mempengaruhi atau meng-optimalkan pertumbuhan tanaman, mempercepat perkecambahan benih,  dan kemampuan adaptif dan kompetitif tanaman dengan gulma.

Ada 2 macam ZPT, yaitu sintesis dan alami. Untuk ZPT sintesis sangat mudah diperoleh karena sudah banyak diproduksi dan dipasarkan seperti Atonik, Hormonik, dan sejumlah merek lainnya. Untuk ZPT alami seperti penggunaan air kelapa, bawang merah, dan teman-temannya πŸ˜…

Oh, iya..dalam perlakuan benih dikenal juga dengan fungisida (antijamur) atau bakterisida (antibakteri).  Bahkan, dalam ZPT merek tertentu mengandung fungisida dan juga insektisida untuk anti serangga.

Kalau memang mau beli fungisida, di toko pertanian cukup banyak, misalnya Previcur N, Dithane, Acrobat, dan lainnya.

Namun, kita tidak usah bingung dengan fungisida kalau sulit dijangkau. Sebab, di dapur ada garam. Garam bisa juga digunakan sebagai antibakteri/jamur yang dikenal dengan antiseptik.

Tidak hanya fungisida kimia sintesis, fungisida organik pun dapat digunakan dalam perlakuan benih. Intinya, dengan fungisida akan membuat benih tahan terhadap serangan jamur atau bakteri.

Cara Perlakuan Benih
Dalam artikel ini kita ambil contoh perlakuan benih Terung. Mari kita ikuti langkah-langkah berikut ini.

Contoh perlakuan benih (1)

Alat-alat :
  • Baskom/ember
  • Saringan

Bahan-bahan :
  • Atonik (ZPT)
  • Benih terung
  • Previcur N(Fungisida)

Langkah-langkah perlakuan benih
  1. Isi baskom dengan air sebanyak 1 liter
  2. Tuangkan 1 ml Atonik ke dalam air (langkah No.1), dan aduk sampai merata
  3. Tuangkan 1 ml Previcur N ke dalam campuran langkah No.2, dan aduk sampai merata
  4. Masukkan benih ke dalam air yang sudah dilarutkan Atonik dan Previcur
  5. Biarkan benih terendam selama 30 – 60 menit
  6. Pisahkan benih yang mengambang dan mengapung (dibuang saja )
  7. Ambil benih yang tenggelam dengan menggunakan saring
  8. Tiriskan dan angin-anginkan sebentar
  9. Benih siap untuk disemai

Contoh perlakuan benih (2)
Kalau males beli zpt dan fungisida pabrikan atau mungkin hanya untuk perlakuan benih dalam jumlah sedikit, contoh 2 ini bisa dicoba

Alat-alat :
  • Baskom/ember
  • Saringan

Bahan-bahan :
  • Air kelapa muda (ZPT alami)
  • Benih terung
  • Garam dapur(Antiseptik/Antibakteri)

Langkah-langkah perlakuan benih
  1. Isi baskom dengan air kelapa muda sebanyak ½ liter
  2. Tambahkan air ½ liter ke dalam baskom (Langkah No.1) sehingga larutannya menjadi 1 liter.
  3. Larutkan 1 sendok makan garam ke dalam larutan pada langkah No.2, aduk hingga larut dan tercampur merata
  4. Masukkan benih ke dalam larutan air kelapa muda dan garam pada langkah No.3
  5. Biarkan benih terendam selama 1 – 3 jam
  6. Pisahkan benih yang mengambang dan mengapung (dibuang saja πŸ˜…)
  7. Ambil benih yang tenggelam dengan menggunakan saring
  8. Tiriskan dan angin-anginkan sebentar
  9. Benih siap untuk disemai
Boleh juga merendam benih dengan air garam dulu selama 15-20 menit. Kemudian, benih direndam lagi dalam air kelapa selama 1-3 jam.


Baca juga ini :


Bagaimana, udah dapatkan cara perlakuan benih sebelum menyemainya? Nah, kalau udah dapat, mulai sekarang, usahakan setiap ingin menyemai benih dibuat perlakuan terlebih dahulu agar pertumbuhan benih cepat, sehat dan maksimal.

Friday, February 22, 2019

Bagaimana Cara Budidaya Kangkung Darat yang Sebenarnya?


Kangkung darat dapat ditanam di sawah, kebun dan juga di perkarangan sempit. Bahkan, kangkung darat dapat juga ditanam dalam pot. Memang benar dan tidak keliru, kangkung dapat ditanam di mana saja. Tapi, yang menjadi persoalan adalah bagaimana cara budidaya kangkung darat yang benar?

Sebab, maunya kita bukan sekadar tanam dan tanam saja. namun bagaimana menanam kangkung dan kemudian membuahkan hasil yang optimal. Oleh karena itu, dalam budidaya kangkung darat perlu memiliki pengetahuan, bukan ikut-ikutan, mulai dari pembibitan sampai dengan panen.

Misalnya, bagaimana memilih benih yang berkualitas, bagaimana menyiapkan lahan, bagaimana menanam dan merawatnya, dan sejumlah hal penting lainnya.

Pengalaman pribadi dan juga teman-teman yang sudah pernah melakukan budidaya kangkung, setiap tahap-tahap mesti mendapatkan perhatian serius agar hasil panen dapat maksimal, khususnya pada usia 2 minggu pertama. Kalau lalai sekejap saja, karena umur kangkung pendek, pertumbuhan daunnya bisa mengecewakan.

Penyiapan lahan
Karena akan menanam kangkung darat, maka sudah tentu lahan yang digunakan adalah lahan tegalan atau lahan kering baik sawah tadah hujan atau pun kebun.

Sebelum menanam kangkung darat, lahan tersebut perlu diolah terlebih dulu dengan cara dibajak dengan kedalaman 20-30 cm. Setelah itu, disiapkan juga bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang bedengan disesuaikan dengan lahan dan kemudahan dalam perawatan nantinya. Tinggi bedengan 25-30 cm dan jarak antar bedengan 50-60 cm.


Bagaimana Cara Budidaya Kangkung Darat yang Sebenarnya?

Bedengan untuk menanam kangkung darat perlu diberikan pupuk organik berupa pupuk kandang untuk membangunkan kesuburan tanah. Jika menggunakan kotoran ayam sebaiknya difermentasi dulu. Kebutuhan pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/hektar.

Untuk pupuk anorganik seperti NPK, apakah perlu diberikan pada saat penyiapan lahan? Seandainya lahan cukup subur untuk menanam kangkung darat, tidak perlu memberikan pupuk anorganik/kimia sebelum tanam. Akan tetapi, jika kondisi lahan sebaliknya, menambah pupuk anorganik pada saat penyiapan lahan diperlukan.

Jika lahan tersebut masam atau pH di bawah 5,5, maka perlu pengapuran dengan kaptan (dolomit). Kalau memang lahan tersebut ok dengan pH-nya 5,5 - 6,5, ini tidak perlu pengapuran.

Benih kangkung darat
Untuk mendapatkan hasil yang tinggi, benih kangkung darat mesti benih yang berkualitas. Benih bisa dibeli di toko pertanian. Perhatikan label pada kemasan benih yang meliputi tanggal kadaluarsa, daya tumbuh, dan izin produksi. Keterangan pada label tersebut penting agar benih yang akan ditanam dapat tumbuh dengan baik.

Ada berbagai varietas kangkung darat yang sudah beredar seperti varietas BISI, Shanghai, Bangkok, Hapsari, dan lain-lain. Pilihlah varietas yang produktivitasnya tinggi dan sebaiknya ikuti anjuran dari PPL di tempat masing-masing. Boleh juga menggunakan benih varietas lokal kalau tersedia.

Perlakuan benih
Benih kangkung darat yang akan ditanam perlu mendapatkan perlakuan agar cepat berkecambah dan tumbuh banyak. Caranya, benih direndam dulu dalam air hangat selama 1-3 jam. Kemudian, pisahkan benih yang mengambang dan ambil benih yang tenggelam untuk ditanam.

Bagaimana menanam kangkung darat?
Kangkung darat dapat ditanam melalui penyemaian, tebar, tugal, dan juga bisa dengan garitan. Semua cara atau sistim tersebut bisa dilakukan. Namun, yang lebih ekonomis dan praktis adalah cara garitan atau baris.

Menanam kangkung darat dengan sistem garitan sangat mudah. Caranya adalah dengan menggarit/menggores tanah searah lebar bedengan sehingga membentuk baris-baris.  Kedalaman garitan 1-2 cm. Jarak antar garitan dibuat 5 cm.


Bagaimana Cara Budidaya Kangkung Darat yang Sebenarnya?
Ilustrasi garitan pada bedengan kangkung darat. Dokpri

Lubang garitan yang sudah terbentuk ini dimasukkan benih kangkung satu persatu dengan jarak antar benih sekitar 3-5 cm. Selanjutnya, tutup garitan yang sudah dimasukkan benih kangkung darat dan jangan lupa disiram.

Pilihan lain untuk menanam kangkung darat  bisa dengan dibuat lubang tanam atau ditugal. Jarak lubang tanam dibuat 20 cm x 20 cm. Setiap lubang tanam dimasukkan 2-5 biji kangkung.

Merawat kangkung darat
Perawatan atau pemeliharaan kangkung darat merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Penyiraman mesti secara rutin setiap hari atau disesuaikan dengan cuaca. Siram secukupnya akar kelembaban media tumbuh tetap terjaga.

Kebersihan lahan merupakan faktor yang menentukan pertumbuhan dan produksi kangkung. Oleh karena itu, penyiangan dari gulma atau rumput-rumput mesti dilakukan terutama pada awal-awal pertumbuhan.

Kangkung merupakan tanaman yang sangat sensitif terhadap nitrogen (N). Nah, pada usia 7-10 hari setelah tanam, berikan pupuk yang mengandung N, bisa urea saja atau boleh juga dengan NPK.

Aplikasikan pupuk pada sore hari dengan cara dikocor. Larutkan 50 gram NPK dalam 10 liter air, siram ke tanaman kangkung untuk luas 2-3 m2. Atau jika hanya memakai pupuk urea, larutkan 20 gram urea ke dalam 10 liter air, siram ke tanaman kangkung untuk luas 2-3 m2.

Pilih salah satu jenis pupuk apakah NPK atau urea yang terjangkau, tapi memberikan hasil yang bagus. Kalau NPK memang sudah lengkap dengan unsur-unsur P dan K yang mendukung pertumbuhan dan kualitas hasil kangkung.  Ulangi pengocoran pupuk pada usia 20 hari.

Sebaiknya, jika sudah menyiram dengan pupuk pada sore hari, maka pada esok pagi disiram/dibilas dengan air biasa sekadar membasahi daun-daun kangkung saja. 

Pembilasan pada pagi hari bertujuan agar tidak ada sisa-sisa pupuk yang ada pada daun kangkung. Sebab, jika ada butiran pupuk pada daun, dikhawatirkan akan membakar daun kangkung ketika terkena sinar matahari.

Mengendalikan organisme pengganggu kangkung darat
Organisme pengganggu tanaman (OPT)kangkung darat memang ada mulai dari ulat, belalang, dan lain-lain. Kehadiran makhluk tersebut menjadi tugas kita untuk mengendalikan, bukan membasmi sampai punah.

Untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman sangat disarankan untuk tidak menggunakan pestisida yang mengandung zat-zat kimia berb4h4ya. Kendalikan dengan cara mekanis seperti membuat perangkap atau menggunakan pestisida organik.

Cara pengendalian hama secara mekanis dan organis akan aman bagi lingkungan dan kangkung darat pun tidak mengandung residu pestisida yang berbahaya bagi kesehatan.

Panen kangkung darat
Panen merupakan saat-saat yang dinantikan oleh petani dalam budidaya kangkung darat. Sebab, panen akan menghilangkan rasa lelah dan letihnya dalam merawat kangkung. Jika hasilnya bagus dan harga di pasar lagi baik, ini sesuatu yang sangat menggembirakan πŸ˜…

Dalam tempo ‘sesingkat-singkatnya’ atau 30 hari sejak penanaman, kangkung darat sudah bisa dipanen dan kemudian dijual atau dikonsumsi. Cara panen tidak perlu memakai memakai alat mesin harvestercanggih he..hee..πŸ˜…
Panen kangkung darat dilakukan dengan cara mencabutnya sampai akar-akarnya. Kenapa harus ada akarnya? Sebab, pembeli lebih menyukai kangkung kalau ada akar-akarnya.  Dengan ada akar, pembeli yakin dan dapat menandakan bahwa itu adalah benar kangkung darat.

Setelah kangkung dicabut, bersihkan akarnya dari tanah dengan menggunakan air. Cuci sampai bersih dan bila perlu dikemas. Segera pasarkan kangkung yang sudah dipanen karena ia tidak bisa bertahan lebih dari 1 hari.

Demikian sekelumit tentang cara budidaya kangkung darat. Semoga dengan artikel ini dapat mencerahkan Sobat dan menjadi lebih bersemangat untuk memulai menanam kangkung darat. Selamat menanam dan sukses.

Wednesday, February 20, 2019

Mau Hasil Panen Kangkung Meningkat? Kombinasikan Pupuk Ini



Pupuk untuk Tanaman Kangkung --- Mungkin masih ada teman-teman yang penasaran sehingga bertanya-tanya, pupuk apa sih untuk tanaman kangkung? Sebenarnya, kangkung adalah tanaman sayuran yang sangat mudah dibudidayakan. Ditaruh begitu saja, biji atau stek, pada tempat yang lembab, kangkung akan tumbuh. 

Namun, untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil panen yang tinggi, kangkung perlu diberi asupan nutrisi yang cukup dengan kombinasi pupuk yang tepat. Sekali lagi, pupuk apa dan bagaimana cara kombinasinya?

Coba kita amati kangkung yang tumbuh di badan perairan seperti kolam, selokan atau sungai. Hanya dengan “mengharapkan” nutrisi yang dibawa air, ia tumbuh. Apalagi kangkung yang sengaja ditanam, kalau dirawat sepenuh hati dan dipupuk sesuai dengan kebutuhannya, hasilnya pun ruar biasa melimpah.


Mau Hasil Panen Kangkung Meningkat? Kombinasikan Pupuk Ini

Sayangnya, tidak semua orang mengerti dengan benar cara pemupukan agar pertumbuhan kangkung subur dan menghasilkan daun yang banyak dengan kualitas bagus.

Macam-macam "model" memupuk kangkung
Banyak sekali "model" atau prilaku pemupukan dalam budidaya kangkung kalau dilihat dari sisi pemupukan. Mungkin juga model itu sudah mentradisi atau dianggap tepat oleh sebagian orang. Ya,,tidak ada yang salah dan syah-syah saja. Tapi, hasilnya?

Ada yang begini,,nih, menanam kangkung, tapi pemupukannya hanya dengan memberikan pupuk kandang saja sebelum tanam dan selesai tugasnya, tinggal menunggu tibanya waktu panen. Boleh jadi, ini kalau tanahnya kategori unsur hara cukup...it's ok

Ada juga yang menanam kangkung tanpa memberikan pupuk organis sebagai pupuk dasar, tapi hanya memberikan pupuk kimia setelah tanam. Untung-untung kalau tanahnya cukup gembur dan kaya bahan organik. Dan jika dilakukan begini terus cara menanam kangkung, bagaimana jadinya struktur tanah suatu saat nanti, keras bukan?

Bahkan, ada juga yang menanam tanpa memupuk sama sekali biar dibilang orang kangkungnya alami,, ini agak parah, syukur-syukur kalau lahannya tersedia unsur hara yang menunjang alias subur untuk pertumbuhan kangkung. Kalau tidak,,ya hanya bermandi keringat saja πŸ˜…

Pembibitan kangkung
Ya sudah, lupakan saja tentang "model" itu. Mari kita berangkat pelan-pelan menuju ke tata cara merawat kangkung yang kita start dari titik pembibitan sebelum akhirnya menuju titik finish pada pemupukan.

Kalau dulunya orang memetik kangkung apa yang sudah “ditanam” oleh alam di perairan dan dikenal dengan kangkung air. Kini, kangkung air sudah banyak dibudidaya di area berlumpur atau lahan sawah dangkal. Kangkung air ini diperbanyak melalui stek.

Selain kangkung air, ada kangkung darat. Kangkung darat begitu mudah dibudidaya melalui biji (benih). Kangkung ini dibudidayakan di kebun atau sawah tadah hujan.

Kangkung, baik melalui biji ataupun stek, dapat langsung ditanam pada guludan/bedengan ukuran lebar 1 meter dengan jarak tanam 15 cm x 15 cm atau 20 cm x 20 cm. 

Unsur hara untuk kangkung
Kangkung sebagaimana tanaman lainnya membutuhkan unsur hara makro dan mikro untuk tumbuh dan berkembang. Kangkung membutuhkan unsur hara nitrogen (N), phosfor (P), kalium (K) dan sejumlah unsur hara mikro untuk metabolismenya.

Tapi, karena yang diharapkan panen dari tanaman kangkung adalah daunnya, maka kangkung lebih banyak membutuhkan unsur hara nitrogen (N) untuk memacu pertumbuhan vegetatifnya.

Karena itulah, pemupukan kangkung dengan pupuk yang mengandung N dilakukan secara bertahap sampai dengan menjelang panen. Sementara untuk pupuk yang mengandung P dan K cukup sekali atau awal pertumbuhan saja.

Pemupukan Kangkung
Perlukah kangkung dipupuk? Kalau memang perlu, pupuk apa yang cocok untuk tanaman kangkung?

Pemupukan sebenarnya sangat tergantung kepada tingkat kesuburan tanah apakah rendah unsur haranya atau mungkin berlebihan ketersediaannya.

Namun, seandainya lahan yang akan ditanam tidak diuji kesuburannya atau mungkin juga dapat dipastikan bahwa kandungan hara di lahan tersebut rendah, maka pemupukan menjadi keharusan agar kangkung tumbuh produktif.

Khusus untuk kangkung air, umumnya tidak memerlukan pemberian pupuk dasar baik pupuk kandang maupun pupuk kimia. Kangkung air hanya diberi pupuk yang mengandung N seperti urea setelah tanam dan setelah panen agar produksinya tinggi.

Dalam artikel ini, lebih menekankan pada pemupukan kangkung daratAda beberapa tahapan pemupukan kangkung darat, yaitu pada tahap penyemaian, sebelum tanam, dan sesudah tanam. Dalam setiap tahapan tersebut berbeda pula jenis pupuknya.

1. Penyemaian
Kalau pembibitan kangkung dilakukan melalui semai benih atau stek, maka media semai perlu dipupuk dengan pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos.

Sebelum penyemaian benih kangkung. Aplikasikan pupuk organis untuk media semai dengan cara ditebar pada media dan dicampurkan dengan tanah secara merata. Dosis untuk  pupuk media semai dapat diberikan pupuk kandang/kompos sebanyak 2-3 Kg/m2.

2. Pupuk dasar kangkung (kombinasi)
Pada tahap ini perlunya kombinasi pupuk dasar untuk menanam kangkung, yaitu kombinasi pupuk organik dengan anorganik.

Lahan yang sudah dipersiapkan untuk menanam kangkung, diberikan pupuk dasar berupa pupuk organik, apakah pupuk kandang sapi, ayam atau kompos, yang mudah didapat dan terjangkau.

Sebarkan pupuk kandang sebanyak 10 ton/hektar atau pupuk kompos sebanyak 5 ton/hektar pada bedengan-bedengan yang sudah dibuat. Campurkan pupuk secara merata dengan tanah. Waktu aplikasinya 1-2 minggu sebelum tanam.

Selain pupuk organik, maka pupuk dasar perlu dikombinasi dengan pupuk anorganik (kimia). Tambahkan juga 75 kg/hektar urea, 100 Kg/hektar SP-36 dan 50 Kg/hektar KCl (Dosis ini sebenarnya sangat tergantung kesuburan lahan). Waktu aplikasinya 1 minggu atau 3 hari sebelum tanam.

3. Pupuk setelah tanam
Meskipun kangkung berumur pendek sekitar 30-45 hari, namun perawatan dengan pemupukan sangat perlu diperhatikan.

Untuk memacu pertumbuhan kangkung, maka pada umur 10 hari setelah tanam (HST), kangkung dipupuk dengan 50 Kg urea/hektar, 20 Kg SP-36/hektar, dan 25 Kg KCl/hektar. Pemupukan diberikan dengan cara pengocoran/penyiraman.

Pada umur 20 hari setelah tanam (HST), kocorkan lagi pupuk urea sebanyak 15 Kg urea /hektar, 20 Kg SP-36/hektar, dan 12 kg KCL/hektar.

Terakhir, pada 30 HST, kangkung hanya diberikan pupuk urea. Ini adalah pemupukan terakhir. Dosis pupuk yang diberikan adalah 15 Kg urea/hektar. Pemberiannya sama, yaitu melalui pengocoran. [larutkan 1 sendok teh urea ke dalam 15 liter air, kocorkan untuk luasan tanam 3 m persegi]

Ringkasnya cara pengocoran kangkung begini :
10 HST ; larutkan 3 sendok teh (sdt) urea, 1 sdt SP-36, dan 1 ½ sdt KCL ke dalam 15 liter air, kocorkan untuk luasan tanam 3-5 m persegi
20 HST ; larutkan 1 sendok teh (sdt) urea, 1 sdt SP-36, dan ½ sdt KCL ke dalam 15 liter air, kocorkan untuk luasan tanam 3-5 m persegi
30 HSTlarutkan 1 sendok teh (sdt) urea ke dalam 15 liter air, kocorkan untuk luasan tanam 3-5 m persegi

Wah, banyak amat pupuk kangkung? πŸ˜…πŸ˜…Bukan banyak, semua itu tergantung kesuburan tanah. Bahkan, kalau lahan tersedia unsur hara makro dan mikro yang cukup untuk pertumbuhan kangkung, maka pemupukan kangkung setelah tanam boleh dengan pupuk yang mengandung N saja karena memang kangkung responsif dengan nitrogen. Selengkapnya budidaya kangkung darat dapat dibaca pada artikel di bawah ini.


Baca juga :

Sobat,,itulah pupuk dan cara pemupukan tanaman kangkung, yaitu kombinasi antara pupuk organik dan anorganik yang secara khusus tampak pada pemupukan dasar atau saat penyiapan lahan. 

Dengan kombinasi kedua pupuk tersebut dapat memenuhi ketersedian hara untuk pertumbuhan kangkung sehingga hasil panen meningkat. Di samping itu, dengan pemupukan seperti itu dapat tetap terjaga sifat-sifat fisika dari tanah. 

Pupuk cair untuk tanaman kangkung
Untuk menunjang pertumbuhan tanaman kangkung, pemupukan boleh juga dilakukan dengan pupuk cair. Tapi, aplikasi pupuk cair dilakukan seminggu setelah tanam dan diulangi setiap seminggu sekali. 

Kalau sudah memupuk dengan pupuk cair, maka kangkung tidak usah lagi diberikan pupuk padat. Pupuk cair diaplikasikan dengan cara disemprot atau dikocor ke tanaman kangkung pada waktu pagi atau sore hari.

Ada banyak pilihan pupuk cair, bisa pupuk organik cair (POC) dan boleh juga dengan pupuk anorganik cair (PAC). Kedua jenis pupuk cair itu mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap yang dapat membantu pertumbuhan tanaman kangkung. Demikian semoga ada manfaatnya.