Membuat Pupuk Kascing --- Kompos cacing sebenarnya kompos yang dibuat dengan bantuan dekomposer, yaitu cacing. Lazimnya, pupuk kompos cacing ini disebut dengan Kascing.
Untuk pupuk yang melibatkan cacing dalam pembuatannya, ada yang menyebutnya dengan pupuk kompos Kascing. Sementara teman-teman yang lain menyebutnya dengan vermikompos (vermicompost).
Apapun sebutannya terhadap hasil perombakan bahan organik oleh cacing (vermicomposting), yang jelas, pupuk kompos dapat dibuat dengan bantuan cacing.
Cacing menyuburkan tanah, dulu?
Zaman dulu kala, ketika masih banyak tanah-tanah kosong dan ketika belum banyak gedung-gedung yang menjulang tinggi atau ketika hutan dan pepohonan masih hijau, cacing bebas beraktivitas menggembur dan menyuburkan tanah.
Bahkan, ketika matahari sudah masuk ke peraduannya, cacing-cacing mulai “pesta fora” dengan suara-suara “nyanyiannya.” Cacing hilir mudik membuat lubang-lubang aerasi dan menaburkan bahan-bahan yang memiliki unsur hara tinggi ke bagian atas tanah (top soil). Lalu, tanaman/tumbuhan hidup subur.
Tapi, zaman now, sungguh jauh berbeda bagaikan malam dengan siang. Kini, untuk mendapatkan cacing mungkin sudah sulit dan langka. Kalau perlu dalam jumlah banyak mesti dipelihara/dibiakkan dulu.
Ini pertanda cacing sudah hampir punah karena tanah sudah terkontaminasi dengan banyak bahan polutan/pestisida/herbisida beracun. Bahkan, lahan perkarangan pun sudah dipasang keramik atau beton sehingga lambat laun tempat hidup cacing semakin terbatas.
Ya, benar. Faktanya, untuk membuat pupuk kascing, perlu membiakkan cacing dulu dan butuh waktu berminggu-minggu. Bahkan, untuk mendapatkan beberapa ekor indukan cacing pun perlu order atau beli dulu.
Cacing apa yang digunakan pada pengomposan bahan organik?
Itu tadi sekilas cerita agar kita peka dan peduli terhadap lingkungan agar bumi ini dapat juga dinikmati oleh generasi selanjutnya. Kalau keseimbangan alam tetap terjaga, tentu manusia pun dapat hidup dengan bahagia.
OkaySob...yuk kita lanjut. Bagi pemula mungkin bingung dengan jenis cacing yang digunakan sebagai bioaktivator/starter pembuatan kompos. Sebab, banyak sekali jenis cacing di dunia ini, mulai dari yang kecil sampai yang ukuran besar atau lokal sampai yang impor 😅. Demikian juga dengan warna dan tempat hidupnya, bermacam dan berbagai tempat.
Memang banyak sekali jenis cacing. Dan yang paling dikenal sekarang dalam pembuatan kompos cacing adalah Perionyx excavatus. Cacing ini sering disebut dengan Blue Worm atau Indian Blue. Kemampuan kerjanya dalam merombak sangat cepat, tentu ini cacing yang "rakus" mengurai bahan-bahan organik.
Selain cacing P. Excavatus, ada juga jenis lain seperti Eisenia fetida atau Red Wiggler dan juga Eudrilus eugeniae atau disebut juga dengan African Nightcrawler. Bahkan, cacing tanah di negeri atau kampung kita pun bisa digunakan untuk membuat kompos cacing.
Apa kandungan nutrisi kompos cacing?
Sebenarnya, dalam pembuatan kascing (kompos cacing/vermikompos) tidak hanya cacing yang terlibat di sana, namun mikroorganisme juga. Mikroorganisme berperan dalam proses fermentasi pada tahap pertama, kemudian baru tugas cacing untuk merombak sehalus-halusnya bahan organik.
Oleh karena itu, kandungan nutrisi pupuk kascing -- "produk olahan" cacing dan teman-temannya -- sangat spesial dan luar biasa. Pupuk kompos kascing mengandung hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan sejumlah mineral lainnya.
Namun, yang mengejutkan, menurut beberapa penelitian bahwa di dalam pupuk kascing terdapat hormon pertumbuhan seperti giberelin, auksin dan sitokinin. Hormon atau zat pengatur tumbuh (ZPT) ini dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
Bahkan, selain unsur hara dan hormon, hasil perombakan bahan organik oleh cacing melepaskan sejumlah enzim yang sangat berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman. Tunggu apa lagi, yuk buat pupuk kompos kascing 😅
Cara Membuat Pupuk Kompos Cacing (Kascing)
Salah satu jenis cacing yang dapat kita manfaatkan untuk membuat pupuk kascing adalah cacing tanah. Maka, kita dapat coba membuatnya dengan starter atau bioaktivatornya adalah cacing tanah. Kita gunakan juga kotoran sapi (sebetulnya bisa kotoran kerbau, domba, dan lainnya)
Ada 4 tahapan dalam membuat kascing, yaitu tahap persiapan, tahap fermentasi, tahap pengomposan dengan cacing, dan tahap pemanenan.
Tahap Persiapan Membuat Kascing
Buat kotak kayu dengan ukuran minimal 1 m x 1 m x 1m. Bagias atas tetap terbuka. Tempatkan kotak kayu tersebut di tempat yang terlindungi dari hujan (harus ada tempat yang beratap).
Karena cacing tanah biasanya banyak hidup di sekitar pohon pisang, siapkan juga batang pisang (ambil yang sudah pernah berbuah, sayang kalau belum berbuah 😅). Siapkan juga jerami dan kotoran sapi segar. Oh, ya..dolomit juga ya untuk menetralkan pH nantinya.
Tahapan fermentasi bahan organik
Sudah ada semua bahan? Sekarang, potong-potong jerami dan batang pisang sampai berukuran kecil. Lalu, rendam dalam air selama 1 x 24 jam. Setelah direndam, angkat dan diamkan selama 2 minggu. Kontrol sambil dibalik-balik. Jika mengering, siramkan air lagi.
Setelah 2 minggu difermentasi, campurkan bahan tersebut dengan kotoran sapi. Perbandingannya 1:3 (3 bagian kotoran sapi campur dengan 1 bagian jerami dan batang pisang). Jangan lupa tambahkan dolomit (sesuaikan dengan jumlah bahan). Kemudian, masukkan semua bahan campuran tersebut ke dalam kotak kayu dan biarkan sampai 2 minggu.
Tahapan pengomposan dengan cacing
Masukkan cacing tanah ke dalam campuran bahan organik yang ada dalam kotak kayu tersebut. Berapa banyak? Yah, kira-kira sepuluh ekor yang gede-gede atau sedang untuk 1 kg bahan organik/media.
Setiap 3 hari sekali, beri makanan ekstra ‘ntuk cacing dengan cara menaburkan kotoran sapi di atas bahan-bahan tersebut tipis-tipis saja (1-2 cm tebalnya). Tapi, jangan sampai kering medianya, ya.
Tahap panen kascing
Panen pupuk kascing dapat dilakukan jika bahan pengomposan sudah terlihat tanda-tanda kotoran cacing, butirannya halus, warnanya gelap seperti tanah.
Cara panen kascing bagaimana? Ambil kascing tersebut dan tumpuk membentuk gundukan. Taruh di tempat yang terkena sinar matahari. Tujuannya, pertama agar kascing lekas kering, dan yang kedua supaya cacing “lari” menuju ke dasar tumpukan untuk menghidari sinar.
Pisahkan kascing dengan cacing. Caranya, ayak agar diperoleh butiran kascing yang halus. Dan sudah pasti sisa dalam ayakan cacing dan partikel kasar. Cacing ini dapat di-reuse (digunakan kembali) untuk pembuatan kacing berikutnya.
Begitu Sob cara membuat kompos dengan cacing atau yang popular disebut dengan kascing. Kalau tertarik untuk membuat kascing, silahkan siapkan bahan-bahan secepatnya 😅. Demikian ulasan kali ini semoga ada faedahnya. Sukses terus dan salam.
pupuk organik
sangat membantu sekali infonya
ReplyDeletejadwal shalat hari ini