Membuat Media Tanam Dalam Pot -- Karena sempitnya lahan untuk menyalurkan hobbi menanam tanaman buah, banyak orang memilih menanam dalam pot. Dengan menanam dalam pot, tidak hanya menghasilkan buah-buahan, justru membuat rumah semakin menarik untuk ditatap. Apalagi jika pintar memadukan dengan bentuk-bentuk pot yang unik, tanaman dalam pot akan menghiasi rumah dengan sejuta nilai estetis atau keindahan.
Media tanam. Gambar Dokpri |
Namun, menanam tanaman buah dalam pot (tabulampot) gampang-gampang susah. Gampang dan sangat mudah jika sudah mendapatkan kuncinya. Susah jika jika belum memiliki pegetahuan yang cukup untuk budidaya tanaman.
Sebenarnya, salah satu keyword (kata kunci) untuk menanam tanaman dalam pot adalah media tanam. Ada apa dengan media tanam, bukankah media tanam itu tanah dan campuran ” teman-temannya” yang begitu mudah sekali didapatkannya? Benar, tetapi Anda perlu mengenal lebih dekat dengan” teman-teman” untuk dapat dicampuradukkan dengan tanah. Sebab, jika tidak hati-hati, tanaman justeru terganggu pertumbuhannya.
“Teman-teman” campuran tanah yang dimaksud adalah pupuk organik. Pupuk organik yang biasa dicampur dengan tanah seperti pupuk kandang, humus, kompos dan lain-lain yang sejenis dengannya. Pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman tersebut sangat berhubungan dengan produktif tidaknya media tanam.
Nah, penggunaan pupuk organik harus hati-hati jangan sampai tanaman Anda menjadi “korban”. Jangan sampai tanaman kesayangan Anda menjadi kuning daun-daunnya hingga layu. Atau jangan sampai tanaman buah yang Anda tanam tidak berbunga hanya karena penggunaan pupuk organik sembarangan tanpa mengenal “tanda-tanda” pupuk organik sebenarnya.
Baik, sebelum membuat media tanam dengan perbandingan yang tepat dan campuran-campuran yang organis, ada lebih baik mengenal tanda-tanda pupuk organik yang baik untuk membuat media tanam yang aman, subur dan produktif tentunya.
Pupuk Kompos
Pupuk kompos ini salah satu pupuk organik yang dapat digunakan untuk campuran media tanam dalam pot. Pupuk kompos itu sendiri merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan sisa tanaman oleh mikroorganisme. Hasil dekomposisinya menurunkan rasio C/N bahan organik (rasio dibawah 20) dan menghasilkan unsur-unsur yang tersedia untuk tanaman.
Dengan memberikan pupuk kompos pada media tanam, maka media tanam akan memberikan nutrisi untuk tanaman. Sebab, pupuk kompos mengandung hara makro dan mikro meskipun dalam persentase relatif kecil.
Pupuk kompos di samping memberikan unsur hara N, P, K, Ca, Mg, dan lain-lain, ia juga dapat membentuk struktur media tanam lebih gembur dan retensi atau daya ikat air yang baik sehingga tidak mudah kering. Namun, pupuk kompos yang bagaimana dapat digunakan untuk membuat media tanam dalam pot?
Berikut ini ciri-ciri fisik-- yang tampak dengan mata kita -- pupuk kompos yang dapat dijadikan sebagai campuran media tanam :
- Warnanya sudah berubah menjadi gelap atau coklat kehitaman
- Bahan-bahan dasarnya atau sisa-sisa tanam sudah tidak tampak lagi (terurai sempurna)
- Jika dipegang dengan tangan terasa gembur
- Kadar airnya rendah atau lembab
- Sudah tidak lagi menimbulkan suhu panas
Nah, dengan mengenal ciri-ciri di atas, maka Anda tidak lagi sembarangan menggunakan pupuk kompos sebagai campuran media tanam dalam pot. Pastikan pupuk kompos yang digunakan benar-benar sudah matang. Sebab, jika digunakan pupuk kompos yang belum matang, maka akan terjadinya kompetisi atau persaingan perebutan unsur hara antara tanaman dengan mikroorganisme dalam media tanam.
Sekilas untuk diketahui, mikroorganisme dalam mengurai bahan-bahan sisa tanaman yang masih mengandung senyawa karbon tinggi (C/N masih tinggi) membutuhkan energi dan nutrisi. Untuk kebutuhan nutrisi dalam perombakan bahan-bahan organik tersebut, mikroorganisme akan terlebih dahulu mengambil unsur-unsur hara yang tersedia di sekitarnya untuk pertumbuhannya.
Jika sudah terjadi perebutan hara antara mikroorganisme dan tanaman, maka wajarlah jika tanaman hidupnya merana. Tanaman untuk sementara waktu akan terganggu pertumbuhan dan perkembangannya akibat kekurangan hara di sekitar perakarannya. Memberikan kompos yang tidak matang, berarti memberikan tugas kepada mikroorganisme untuk merombak bahan-bahan organik yang belum terdekomposisi secara sempurna.
Pupuk Kandang
Pupuk kandang juga merupakan salah satu pupuk organik yang dapat dijadikan sebagai campuran media tanam dalam pot. Sebab, dengan menggunakan campuran pupuk kandang, maka media tanam dalam pot menjadi lebih subur.
Ada berbagai sumber pupuk kandang yang dapat diperoleh dengan mudah, yaitu pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi, kambing, domba, kuda, ayam , dan lain-lain. Semua pupuk kandang itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam hal kandungan hara makro dan mikro. Namun, secara umum pupuk kandang sangat bagus diberikan dalam campuran media tanam dalam pot.
Pupuk kandang dapat memperbaiki sifat kimia, fisika, dan biologi tanah. Pupuk yang berasal dari hewan ternak ini dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah sehingga tersedianya hara untuk tanaman. Selain meningkatkan KTK dan tersedianya hara makro dan mikro, pupuk kandang juga meningkatkan aerasi, drainase, dan retensi air. Bahkan, dengan pemberian pupuk kandang akan meningkatkan aktifitas organisme dalam dalam media tanam yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman.
Tetapi, tunggu dulu! Hati-hati menggunakan pupuk kandang. Jangan sampai menggunakan pupuk kandang segar atau setengah matang. Anda tau bukan? Dalam pupuk kandang yang segar atau tidak matang, kandungan bahan-bahan organik yang belum terdekomposisi oleh mikroorganisme masih sangat tinggi (C/N tinggi).
Jika diberikan ke dalam campuran media tanam, ini sama halnya Anda hendak “menyiksa” tanaman. Tanaman akan kehilangan unsur-unsur hara karena dimanfaatkan oleh mikroorganisme untuk menjalankan tugasnya yang belum selesai, yaitu merombak ekskresi (kotoran) ternak yang masih tinggi kandungan senyawa karbonnya.
Timbulnya panas dalam media tanam sudah pasti karena ada aktifitas organisme. Tidak hanya panas, tetapi juga di dalam kotoran ternak yang segar, mengandung mikroba pembawa penyakit, zat beracun (toksik), dan lainnya yang akan sangat merugikan tanaman jika digunakan ke dalam media tanam.
Oleh karena itu, gunakan media tanam dalam pot dengan campuran pupuk kandang yang benar-benar matang. Gunakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan yang sudah terdekomposisi dengan sempurna.
Ciri-ciri secara fisik pupuk kandang yang sudah matang dan siap digunakan pada campuran media tanam dalam pot adalah sebagai berikut :
- Tidak ada lagi bau kotoran hewan yang sangat tajam dan menyengat
- Warna gelap kehitaman
- Kondisinya tidak lagi menggumpal dan tidak lengket-lengket
- Tidak terlihat lagi bentuk dan warna kotoran segar yang aslinya
- Tidak terasa panas suhunya jika dipegang
- Kadar air rendah karena kondisinya kering
Membuat Media Tanam Dalam Pot
Seperti judul di atas bahwa membuat media tanam dalam pot sangat mudah, itu adalah benar sekali. Mudah karena hanya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita. Bahan-bahan campuran media tanam dalam pot, yaitu tanah, sekam, serbuk gergaji/kayu, pupuk kandang, kompos, humus, dan lain-lain.
Media tanam dalam pot. Gambar Dokpri |
Pada prinsipnya media tanam haruslah mengadung unsur hara makro dan mikro yang tersedia untuk tanaman. Di samping tersedianya hara, media tanam harus memiliki struktur yang gembur, memudahkan penetrasi akar, ringan, adanya porositas, aerasi lancar, retensi air yang tidak mudah kering, dan drainase yang baik.
Oleh karena itulah, maka di dalam campuran media tanam dalam pot ditambah dengan pupuk organik dan sekam padi atau serbuk kayu agar terbentuknya kondisi media tanam yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Untuk lebih singkat, ambil saja 4 bahan untuk dicampurkan menjadi media tanam dalam pot. Bahan-bahannya adalah ; tanah, sekam padi (bagusnya sekam bakar) , pupuk kompos, dan pupuk kandang.
Cara membuatnya :
Silahkan dipilih salah satu cara di bawah ini yang dianggap paling mudah didapat bahan-bahannya untuk membuat media tanam dalam pot. Dan yang penting hasilnya, dimana media tanam yang dibuat memiliki struktur yang baik.
Cara I
Campurkan pupuk kandang dengan tanah. Perbandingannya adalah 2 : 1. Maksudnya adalah ambil 2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk kandang, campurkan kedua bahan tersebut secara merata dan masukkan ke dalam pot.
Atau misalnya saja ukuran pot adalah 100 liter, maka jumlah masing-masing bahan untuk dicampurkan adalah :
- Tanah = 2/(2+1) x 100 liter = 66,67 liter
- Pupuk kandang = 1/(2+1) x 100 liter = 33,33 liter
Cara II
Campurkan tanah, pupuk kandang dan sekam padi. Perbandingannya adala 1 : 1 : 1. Maksudnya adalah ambil 1 bagian tanah, 1 bagian pupuk kandang dan 1 bagian sekam padi, campurkan ketiga bahan tersebut.
Atau dengan ukuran pot, misalnya 100 liter, maka jumlah masing-masing bahan untuk dicampurkan adalah :
- Tanah = [1/(1+1+1)] x 100 liter = 33,33 liter
- Pupuk kandang = [1/(1+1+1)] x 100 liter = 33,33 liter
- Sekam padi = [1/(1+1+1)] x 100 liter = 33,33 liter
Baca juga ini : Budidaya Nangka Mini Dalam Pot
Cara III
Campurkan tanah, pupuk kandang, pupuk kompos dan sekam padi. Perbandingannya adala 2 : 1 : 1 : 1. Maksudnya adalah ambil 2 bagian tanah, 1 bagian pupuk kandang, 1 bagian pupuk kompos dan 1 bagian sekam padi, campurkan keempat bahan tersebut.
Atau dengan ukuran pot, misalnya 100 liter, maka jumlah masing-masing bahan untuk dicampurkan adalah :
- Tanah = [2/(2+1+1+1)] x 100 liter = 40 liter
- Pupuk kandang = [1/(2+1+1+1)] x 100 liter = 20 liter
- Pupuk kompos = [1/(2+1+1+1)] x 100 liter = 20 liter
- Sekam padi = [1/(2+1+1+1)] x 100 liter = 20 liter
Pengisian Media Tanam Dalam Pot
Setelah campuran media tanam dibuat, selanjutnya diisi ke dalam pot. Nah, dalam memasukkan media tanam ke dalam pot ada syaratnya. Apa syaratnya?
- Lubangi bagian dasar pot beberapa lubang untuk rembesan air (sebagai drainase) karena mungkin adanya air berlebih pada saat penyiraman atau hujan
- Isi terlebih dahulu bagian bawah pot dengan sedikit arang kasar atau pecahan batu bata agar tidak terjadi penyumbatan bagian dasar pot.
- Media tanam tidak boleh diisi sampai penuh, cukup 3/4 dari volume pot. Atau sisakan bagian atas pot minimal 5 cm dari bibir pot. Ini maksudnya untuk memudahkan dalam penyiraman sehingga airnya tidak tumpah ke luar pot pada saat disiram.
Media tanam sebaiknya diisi minimal seminggu (7 hari) sebelum bibit dipindahkan ke dalam pot. Selaang waktu beberapa hari tersebut bertujuan supaya media tanam lebih kompak dan padat sehingga tidak terganggunya bibit pada saat ditanam. Selain itu, unsur-unsur hara sudah larut dan tersedia dalam waktu tersebut sehingga siap untuk diserap oleh akar tanaman. Sekedar diketahui, pupuk yang ditambahkan ke dalam media tanam seperti SP-36 dan KCL butuh waktu untuk larut sampai tersedia untuk nutrisi tanaman.
Demikian ulasan membuat media tanam dalam pot. Dengan catatan bahwa haruslah berhati-hati dalam menggunakan pupuk organik, seperti pupuk kandang dan pupuk kompos. Pastikan bahwa pupuk organik yang anda gunakan benar-benar sudah matang (terdekomposisi dengan sempurna). Jika campuran media tanam sudah dibuat dengan baik, maka Insya Allah tanaman buah yang ditanam akan tumbuh subur, produktif, berbunga dan berbuah. Selamat membuat media tanam dan menanam semoga sukses.
Baca juga ini :
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sabut Kelapa
- Pupuk NPK Phonska Plus Memembuat Panen Meningkat Karena Ini
- Awas!! Jangan Salah Memupuk Tanaman dengan Ampas Kopi, Ini Cara yang Benar
- Cara Cangkok Mangga Agar Cepat Tumbuh, Pakai ZPT ini
Media tanam dalam pot sebaiknya juga diberikan pupuk NPK 16:16:16 sebanyak 5 - 10 gram per pot dan dolomit (kapur pertanian) 1 - 2 sendok makan. Campurkan bahan-bahan tersebut dan aduk secara merata dengan media tanam. Dengan penambahan pupuk tersebut akan membuat media tanam lebih subur sehingga bibit yang ditanam dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
No comments:
Post a Comment