Saturday, September 29, 2018

Pemupukan Jahe yang Benar dan Efisien, Hasilnya Melimpah



Pupuk dan Pemupukan Jahe -- Sungguh sangat mengecewakan dalam budidaya jahe jika hasilnya di bawah produksi rata-rata alias rendah. Sebab, cerita demikian berbanding terbalik dengan hasil produksi tanaman jahe tetangga sebelah. Hasil panen jahe bikin yang melihat ngiler karena hasilnya melimpah dan bahkan rimpang jahe besar-besar. Jika ditelusuri lebih jauh, salah satu kunci keberhasilannya dalam budidaya jahe adalah pemupukan yang benar dan efisien.

Pemupukan Jahe yang Benar dan Efisien Hasil Melimpah

Oh, kata teman, dia tuh selalu memberikan pupuk dalam budidaya jahe baik menanam jahe putih maupun merah. Mulai dari urea, TSP, sampai dengan KCL tak luput disuapin buat jahe agar sehat dan produktif. Namun,  hasilnya tetap saja tidak maksimal. Katanya, tolong dunkSob, pupuk apa dan bagaimana cara aplikasi pupuk yang benar dan efisien?

Itulah sebabnya artikel segera “lahir prematur” untuk membuka tabir pemupukan agar pengelolaan jahe dapat menuai hasil sesuai harapan. Saya katakan prematur sebab belum waktunya untur terbit. Artikel ini sedang dalam proses editing dan finishing serta judulpun berbeda dengan yang ini. Tetapi, semua itu tidak masalah karena kita ambil bagian pemupukan. Dengan kata lain, dalam postingan hanya terfokus kepada pemupukan.

Syarat Tumbuh
Baik, mari sekilas kita melihat syarat tumbuh untuk tanaman jahe. Jahe dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama Zingiber officinaleTanaman dari famili Zingiberaceae ini dapat tumbuh dengan baik pada agroklimat dan kesuburan lahan yang sesuai. Adanya curah hujan dan unsur hara makro dan mikro yang mencukupi, merupakan kondisi yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman jahe.

Tanaman jahe dikenal juga dengan tanaman rempah-rempah yang dapat ditanam pada ketinggian 200 – 600 dpl. Bahkan, di bawah ketinggian itu atau lebih tinggi sampai 900 m dpl masih dapat tumbuh. Demikian juga dengan curah hujan dan temperatur udara, jahe membutuhkan bulan basah yang panjang dan suhu udara yang berkisar antara 25 – 300C.



Bagaimana dengan tanah? Tanaman yang rasanya pedas dan beraroma khas ini membutuhkan tempat hidup yang layak, yaitu tanah yang gembur. Bukan hanya gembur, namun tanah harus juga subur. Hasil yang baik untuk tanaman jahe jika ditanam pada tanah lempung berdebu sampai lempung liat berpasir. Artinya, tanah-tanah yang hendak ditanam jahe lebih bagus kalau sedikit berpasir dan struktur tanah tidak keras.

Pemupukan Jahe yang Benar dan Efisien Hasil Melimpah

Tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang derajat keasamannya (pH) 6-7. Bahkan, pH sedikit di bawah atau di atas nilai tersebut masih mampu bertahan dan berkembang dengan baik.

Karena jahe termasuk tanaman berakar dangkal, maka jahe tidak menyukai tanah yang kemiringannya sangat tajam. Kalau terjadi hujan deras, aliran air permukaan dapat merusak perakaran jahe. Jika pun harus ditanam pada tanah yang miring, maka bedengan harus dibuat berlawanan dengan kemiringan atau terasering.

PEMUPUKAN

Pemupukan tidak hanya dilakukan setelah tanaman jahe ditanam, namun juga sebelum tanam atau pada saat pengolahan tanah harus dipupuk. Demikian juga dengan jenis, waktu, dosis dan cara pemupukan harus tepat agar tidak memboros, lebih efisien dan membuat jahe tahan dari penyakit serta hasil pun melimpah-ruah.

Umur hidup jahe sampai panen relatif lama samapi 8 bulan. Makanya, untuk kebutuhan pupuk lumayan banyak. Tapi, it’s okay karena kita serius ingin menanamnya. Ada beberapa tahapan aplikasi pupuk untuk tanaman jahe, yaitu pada saat pengolahan tanah dan pupuk susulan setelah tanam.

Pupuk sebelum tanam


Pemupukan jahe harus dilakukan semenjak sebelum tanam atau saat pengolahan tanah. Ini bertujuan agar tanah siap memberikan kontribusinya dalam menunjang pertumbuhan jahe. Dan yang paling tepat lagi sebelum tanah diolah, tanah harus diuji tingkat kesuburannya menyangkut kandungan pH, N, P, K, C-organik, dan lainnya. Ini dimaksudkan agar pemupukan lebih efisien dan diberikan sesuai dengan kebutuhan saja atau hanya untuk mencukupinya.

Pertama sekali, jika memang kondisi tanah masam, maka pemberian dolomit sesuatu yang harus dilakukan agar kondisi tanah sesuai untuk pertumbuhan jahe. Kebutuhan dolomit 1-3 ton per hektar (tergantung pH).


Pada pengolahan tanah aplikasikan pupuk kandang, urea, SP-36, dan KCL. Pupuk kandang diaplikasikan sebanyak 15-20 ton/hektar atau 1,5 – 2 Kg/m2 pada bedengan dan dicampur/dengan tanah hingga merata.


Satu minggu setelah memberikan pupuk kandang atau 1 minggu sebelum tanam, aplikasikan dengan cara ditebar pupuk urea sebanyak 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2, SP-36 sebanyak 130 Kg/hektar atau 13 gram/m2, dan KCL sebanyak 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2. Aduk dengan tanah hingga merata.


Untuk pupuk urea bisa juga digantikan dengan ZA, namun harus dipastikan tanah tidak terlalu masam. Jika memupuk dengan ZA, berikan sebanyak 190 Kg/hektar atau 19 gram/m2. Demikian juga dengan SP-36, pupuk ini bisa digantikan dengan TSP sebanyak 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2.


Pupuk susulan

Susulan I ; Pada saat umur tanaman jahe 2 bulan setelah tanam, maka jahe harus segera diberi pupuk susulan. Pupuk yang dibutuhkan pada usia tersebut adalah urea dan SP-36 sebanyak masing-masing 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2.


Susulan II ; Pada saat umur tanaman jahe 5 bulan. Pupuknya adalah urea dan KCl sebanyak 100 kg/hektar untuk masing-masing pupuk.


Pemberian pupuk susulan dengan cara menugal di sebelah tanaman jahe atau diberikan secara melingkar di sekeliling tanaman. Setelah dimasukkan pupuk, tutup dengan tanah di atasnya. Kedalaman posisi pupuk dalam tanah +/- 3-5 cm. Hati-hati jangan sampai terkena pupuk pada batangnya karena dapat menyebabkan batang terluka dan mudah terserang penyakit.


Untuk menunjang dan memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe, dapat juga ditambah dengan pemberian pupuk organik cair (POC). Pemberian POC dua kali dalam sebulan atau setiap 2 minggu sekali sampai tanaman jahe berumur 8 bulan. Dosisnya 1-1,5 liter/hektar dan semprotkan ke tanaman jahe secara merata. Waktu aplikasi POC pada saat sore hari atau pada pagi hari sebelum matahari terik.


Lakukan pemupukan dengan tepat agar efisien. Hemat biaya, tenaga dan waktu merupakan cara mengelola tanaman yang cerdas. Selamat menanam jahe dan memupuknya semoga sukses.


Tips

Buat sebuah catatan atau jadwal pemberian pupuk. Dengan adanya catatan akan tersedia informasi mengenai kapan harus dipupuk, pupuk apa, dan berapa dosisnya.

Thursday, September 27, 2018

Mau Budidaya Bayam? Catat 3 Cara Menanam dan Memupuk Bayam yang Benar



Cara Budidaya Bayam -- Bayam merupakan sayuran daun yang sangat mudah dibudidayakan. Sebab, tanaman hortikultura ini tidak memerlukan perlakuan spesial asalkan tanah tempat tumbuhnya subur. 

Demikian juga dengan cahaya, jika tanaman bayam mendapat sinar matahari yang cukup dari pagi sampai sore hari, sayuran sumber zat besi ini tumbuh produktif dan siap dipanen dalam waktu yang pendek/tidak terlalu lama, sekitar 30 HST.

Mau Budidaya Bayam? Catat 3 Cara Menanam dan Memupuk Bayam yang Benar

Bayam yang dalam bahasa ilmiah dikenal dengan sebutan Amaranthus spp dapat tumbuh pada iklim panas dan ketinggian tempat hidupnya sampai 1000 m di atas permukaan laut (dpl). 

Namun, dalam budidaya sayuran hijau pelengkap hidangan ini harus diperhatikan kondisi media tanam, jangan terlalu asam dan juga basa. Kondisi keasaman tanah yang ideal untuk pertumbuhan bayam adalah bekisar pada pH 6-7.

Meskipun secara teoritis banyak mengatakan bahwa waktu yang paling baik menanam bayam adalah menjelang musim hujan atau awal kemarau, tapi pada kenyataannya tanaman dapat hidup dengan baik sepanjang musim. 

Tanpa harus menunggu rotasi tanaman, chinese amaranth (bayam) ini siap berproduksi kapanpun ditanam. Yang penting adalah kondisi agroklimat sesuai dan lahan tempat ia “mengais rezeki”, berupa unsur hara makro dan mikro, gembur dan subur

Jenis bayam
Agar jangan salah dalam menanam bayam jika mau dikomersialkan, tanamlah yang mendapat respon pasar yang baik. Ada yang menanam bayam cabut dan ada juga bayam petik atau perpaduan keduanya. Bahkan, kalau bicara jenis bayam, cukup banyak jenisnya, seperti bayam kakap, bayam duri, sampai bayam itik.

Tapi, kalau kita survey ke pasar sayur-mayur, jenis bayam cabut paling banyak “diboyong” oleh ibu-ibu rumah tangga. Demikian juga dengan jenis warna bayam, bayam hijau lebih banyak peminat daripada bayam merah. 

Yang tepat dalam budidaya adalah pilihlah jenis bayam yang tinggi permintaan pasar kalau memang tujuannya untuk komersial. Namun, kalau untuk konsumsi sendiri, ya terserah deh mana yang suka.

Bagaimana cara budidaya bayam yang benar? Berikut ini akan kita kupas sampai tuntas tahapan budidaya tanaman bayam mulai dari persiapan benih, persiapan lahan, cara menanam, penyiraman, pemupukan, hama penyakit, panen dan penanganan pascapanen.

Persiapan benih bayam
Sudah pernah tanam bayam? Kalau belum, berarti benih harus dibeli di toko pertanian atau penyedia benih bayam. Pada “zaman now”, untuk mendapatkan benih bayam berkualitas tidak lagi terlalu sulit. Berbagai macam varietas tersedia di toko online, hanya saja butuh “kocek tebal” alias banyak uang.

Untuk budidaya bayam tentu perlu memilih varietas yang unggul. Varitas bayam yang sudah terkenal seperti kakap hijau dan juga cimangkok. Walaupun begitu, berbagai macam jenis bayam lainnya tidak tertutup kemungkinan untuk dikembangkan. Sebab, varietas-varietas bayam terus bermunculan sesuai dengan permintaan pasar.

Berapa butuh benih bayam? Jawabannya tergantung luas lahan yang ingin ditanam bayam. Begini saja agar lebih mudah, dalam setiap 1 m2 luas lahan butuh benih bayam sebanyak 0,5 – 1 gram. atau sekitar 800 - 1000 butir benih bayam/m2.

Persiapan Lahan menanam bayam
Lahan untuk menanam bayam harus bebas dari semak belukar atau tumbuhan pengganggu. Lokasinya tidak jauh dan akses jalan tersedia agar mudah dalam pengelolaannya. Lahan harus bebas dari banjir. Oleh karena itu, jika lahan tanam merupakan kawasan langganan banjir, lebih baik jangan dijadikan lahan untuk menanam bayam.

Okay, karena tanah yang diinginkan oleh komoditas tanaman bayam harus gembur, maka tanah perlu diolah. Pengolahan bisa dengan mesin traktor atau cangkul. Intinya, tanah harus diolah dengan kedalaman 20-30 cm.

Siapkan bedengan dengan cara membujur timur-barat agar mendapatkan cahaya matahari yang maksimal. Untuk penanaman bayam, buat bedengan dengan lebar 1-1,2 m dan jarak antar bedengan 50 cm untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman. Setelah itu, taburkan pupuk organik dan pupuk anorganik pada bedengan yang sudah dipersiapkan. Pupuk yang sudah ditabur pada pedengan harus diaduk dengan tanah hingga merata.

Berapa kebutuhan pupuk? Pemberian pupuk pada prinsipnya sesuai dengan tingkat kesuburan tanah. Namun, secara umum kebutuhan pupuk seperti berikut ini :
  • Pupuk kandang ; 10-20 ton per hektar atau 1 – 2 Kg/m2
  • Pupuk urea      ; 350 Kg per hektar atau 35 gram/m2
  • Pupuk SP-36   ; 250 Kg/hektar atau 25 gram/m2
  • Pupuk KCl      ; 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2

Sebaiknya, pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos jangan bersamaan dengan pemberian pupuk anorganik, minimal selang waktu 7 hari. Sebarkan dulu pupuk organik dan kemudian diikuti dengan pemberian pupuk kimia. Setelah pemberian pupuk anorganik seperti urea, SP-36, dan KCl, biarkan lahan selama 1 minggu (jangan tanam dulu) agar pupuk larut dan tersedia untuk tanaman.

Penanaman
Ada 3 cara menanam bayam, yaitu dengan cara penyebaran di atas bedengan, larikan dan peyemaian. Setelah benih disebar atau disemai, dalam waktu 2-3 hari benih sudah berkecambah. Baik, masing-masing cara tersebut seperti di bawah ini :
  1. Penyebaran merata ; Benih bayam disebar di atas bedengan secara merata. Agar memudahkan dan sebarannya merata atau tidak menumpuk-numpuk pada satu titik, maka benih perlu dicampur dengan abu dapur atau pasir halus. Perbandingannya adalah 1 : 10, yaitu 1 bagian benih dicampur dengan 10 bagian abu atau pasir. Setelah benih disebar, tutup dengan tanah atau pupuk kandang yang halus dengan ketebalan tutupan tipis saja, antara 0,5 – 1 cm.
  2. Penyebaran pada larikan ; Caranya, buat larikan terlebih dahulu dengan jarak antar larikan 15-20 cm pada setiap bedengan. Kemudian benih bayam disebar pada larikan dengan terlebih dahulu mencampur benih bayam dengan pasir atau abu. Lalu tutup dengan tanah atau pupuk kandang.
  3. Penyemaian ;  Cara ini biasa dipakai untuk bayam yang pemanennya dengan cara dipetik daun. Benih disemai pada bedengan khusus. Setelah benih berkecambah dan berumur sekitar 20 hari, bibit bayam dipindahkan ke lahan tanam. Penanamannya dengan jarak 30 cm x 50 cm, 50 cm x 30 cm atau 40 cm x 40 cm.

Penyiraman
Bayam butuh air yang cukup agar pertumbuhannya subur. Lakukan penyiraman secukupnya, minimal 2 kali sehari pagi dan sore hari. Jumlah air yang diberikan disesuaikan dengan umur pertumbuhannya. Semakin dekat atau menjelang panen, tanaman bayam membutuhkan air semakin banyak dari pada pada awal-awal pertumbuhannya.

Akan tetapi, penyiraman tanaman bayam juga disesuaikan dengan cuaca. Jika kondisi media tanam lembab atau hujan, maka jangan dilakukan penyiraman.

Pemupukan susulan
Sebetulnya, tanaman bayam tidak memerlukan pemupukan susulan. Sebab, pupuk organik dan anorganik sudah diberikan pada saat penyiapan lahan. Apalagi, umur tanaman bayam yang pendek sekitar 4 minggu atau 30 hari sudah dipanen, maka pemupukan akan menjadi pemborosan.

Walaupun demikian, amati juga dengan perkembangan tanaman bayam. Jika terlihat “kurang berg4ir4h” pertumbuhannya, berarti perlu sedikit pemupukan susulan untuk memacu pertumbuhannya. 

Pemupukan susulan dilakukan dengan cara pengocoran. Penyiraman/pengocoran pupuk pada umur 7-10 HST (hari setelah tanam). Caranya, larutkan 50 gram urea ke dalam 20 liter air, lalu dikocor ke tanaman bayam untuk luasan 2-3 m2. Waktu penyiraman dengan larutan pupuk pada sore hari atau menjelang matahari terbenam.

Pengendalian Hama dan Penyakit pada bayam
Jika ada hama seperti ulat atau belalang atau lainnya, kendalikan dengan pestisida organik saja. Hindari penggunaan pestisida kimia untuk tanaman sayur-sayuran ini. Di samping berpotensi terganggunya kesehatan, penggunaan pestisida beracun kimia berdampak negatif pada ekosistem dan tercemarnya tanah dan air.


Tanpa terasa setelah 30 hari merawatnya, waktunya panen bayam pun sudah tiba. Pemanennya dengan cara dicabut akar-akarnya, dipotong dekat pangkalnya, atau dipetik. Namun, untuk bayam cabut sesuaikan dengan permintaan pasar apakah harus dicabut sampai akarnya atau cukup dipotong saja, pertimbangkan mana yang lebih menguntungkan.

Mau Budidaya Bayam? Catat 3 Cara Menanam dan Memupuk Bayam yang Benar
Sumber Gambar : https://www.liputan6.com

Panen bayam dengan selektif. Dengan kata lain, panen sebaiknya tidak sekaligus. Maksudnya, panen dulu yang sudah besar dan tinggi. Untuk yang masih kecil atau pendek, biarkan tumbuh beberapa hari lagi sebelum dipanen.

Penanganan bayam Pascapanen 
Sayuran bayam tidak dapat disimpan lama karena mudah sekali membusuk. Oleh karena itu, bayam setelah dipanen harus segera dipasarkan. Namun, untuk bertahan kesegarannya dalam beberapa jam atau minimal 1 hari, bayam perlu dibasahi dengan air. Bisa juga bayam direndam akarnya ke dalam air.

Agar tidak cepat layu dan sekaligus membuat tampilan menarik, bayam dapat dikemas dalam plastik bening. Jika sudah dikemas dalam plastik, usahakan plastik jangan terlalu kedap udara. Selanjutnya, bayam bisa juga disimpan dalam freezer/kulkas dan akan relatif dapat bertahan dari kerusakan/layu walaupun tidak terlalu lama, maksimal bertahan kesegarannya 2-3 hari.

Tip.

  • Agar benih bayam cepat berkecambah, benih direndam dalam air hangat terlebih dahulu  selama 3-6 jam sebelum disebar/semai.
  • Agar benih bayam tidak dimakan semut atau diganggu hama lain, sterilkan dulu bedengan dengan insektisida (gunakan insektisida organik).
  • Agar benih bayam cepat berkecambah dan tidak diterpa hujan, maka setelah benih disebar, sebaiknya ditutup dengan jerami atau daun kelapa sampai benih berkecambah.
  • Budidaya agar menjadi sebuah usaha yang prospektif, maka harus dilakukan secara kontinyu dan bertahap. Artinya, dalam luasan lahan tertentu harus dibagi menjadi 15 atau 30 tahapan panen per bulan. Dengan begini, akan ada produksi bayam setiap hari yang dapat dijual ke pasar atau kepada pelanggan.
  • Buat kerjasama dengan warung-warung nasi, restoran, hotel dan lainnya agar mereka bersedia mengambil produk sayuran bayam dari usaha kita. Jika ini bisa dilakukan, maka usaha tani tanaman bayam akan menjadi usaha bergengsi dan prospektif. Tapi ingat, kontrak volume dan kontinyunitas harus dapat dipenuhi jika ingin kerjasama bisnis sayuran berjalan dengan baik.

    Tuesday, September 25, 2018

    2 Cara Mudah Mengatasi Kelebihan Pupuk Anorganik Pada Tanaman



    Cara Mengatasi Kelebihan Pupuk Kimia Pada Tanaman -- Memupuk penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Namun, kelebihan pupuk pada tanaman, khususnya tanaman hortikultura, akan berakibat fatal. Gejala awal dapat ditandai mulai dari gangguan akar, daun terbakar, kuning, gugur daun, layu, hingga berujung “maut menjemputnya” atau mati. Pertanyaannya, masih adakah jalan untuk mengatasi kelebihan pupuk pada tanaman?
    2 Cara Mudah Mengatasi Kelebihan Pupuk Anorganik Pada Tanaman
    Kelebihan pupuk. Gambar : Dokpri

    Sebelum menjawab bagaimana cara mengatasi kelebihan pupuk pada tanaman, alangkah lebih cerdas kita mengetahui terlebih dahulu tujuan pemupukan dan peran unsur hara bagi tanaman. Karena dengan cara demikian, akan menjadi kehati-hatian dalam memupuk tanaman.

    Tujuan pemupukan
    Pemupukan sebenarnya memberikan makanan pada tanah, lalu tanah akan memberi makan tanaman. Artinya, ketika tanah tersedia unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman, maka tanaman dengan mudah mengambilnya karena sudah tersedia di sekitar perakarannya.

    Jadi, tujuan pemupukan adalah untuk memberikan kondisi yang baik kepada tanaman dengan cara memberikan pupuk ke dalam media tanamnya. Dengan kata lain, pemupukan usaha mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman dan/atau bisa juga sekaligus memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologis tanah.

    Pemupukan Seimbang
    Tanaman hortikultura, apakah itu sayuran semusim, tanaman buah, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan atau herbal (biofarmaka), perlu pemupukan yang seimbang agar produksi dan produktivitasnya tinggi. Masing-masing komoditas membutuhkan pupuk yang mengandung unsur hara makro dan juga mikro dalam jumlah dan dosis berbeda-beda.

    Oleh karena itu, tidak boleh memaksakan tanaman untuk “makan” banyak. Jangan sampai hanya karena mengharapkan  tanaman cepat besar dan buahnya banyak (produksi tinggi), lalu memberikan dosis pupuk yang tinggi atau sesuka hati. 

    Ini kekeliruan besar dalam memelihara tanaman atau dalam masalah pupuk dan pemupukan. Logikanya, ia sama seperti manusia dalam hal makanan, jika over konsumsi atau “makan mewah” (luxury consumption), maka akan terjadi gangguan dalam tubuhnya.

    Tidak hanya kelebihan pupuk yang membawa dampak buruk bagi tanaman dan lingkungan, namun kekurangan pupuk pun tidak memberikan hasil apa-apa 'tuk petani/penanam. Kalau kekurangan pupuk, pertumbuhan vegetatif terhambat dan bahkan produksi dan produktivitas tidak sesuai harapan.

    Makanya, dalam pemberian pupuk, khususnya pupuk anorganik, perlu sekali evaluasi unsur hara  tanah (soil test) sebagai bagian dari kesuburan lahan tanam. Paling kurang, petani perlu mengikuti anjuran pemupukan berimbang. Aplikasi pupuk harus tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, dan tepat cara aplikasinya.

    Memupuk tanaman sesuai dengan tingkat ketersedian hara dalam tanah. Jika kurang unsur hara dalam tanah, perlu ditambah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Dan jarang sekali yang ketersediaan unsur hara berlebih dalam tanah, kecuali ada faktor "tangan-tangan" manusia yang mempengaruhinya.

    Pupuk Anorganik
    Banyak sekali petani memilih pupuk anorganik untuk menyuplai unsur hara N, P, dan K kepada tanaman. Misalnya, pupuk yang dapat memenuhi unsur-unsur tersebut seperti seperti NPK, urea, ZA, SP-36, TSP, KCL, MKP, kalium nitrat dan beberapa lainnya.

    Dan memang wajar-wajar saja mereka menggunakan pupuk anorganik itu. Di samping bentuknya cepat tersedia untuk hara tanaman, namun juga sangat praktis dalam aplikasinya. Akan tetapi, penggunaan yang tidak tepat, akan menuai “bencana” baik terganggu tanaman maupun pencemaran lingkungan.

    Lihatlah, salah satu yang sering ditemukan akibat dari pemberian pupuk anorganik yang berlebih atau kelebihan pupuk adalah daunnya menguning dan seperti terbakar. Hal ini terutama diawali dari daun-daun tua bagian bawah. Pada tepi daun tanaman akan muncul warna cokelat dan menjalar hingga ke tengah daun sampai tulang daun. 

    Akhirnya, jika terlambat ditangani, daun-daun akan rontok dan bahkan tanaman mati. Karena lebih nitrogen kah? Mungkin saja bisa terjadi karena kelebihan posfor, kalium (K) dan bisa saja karena berlebih ketiga-tiganya.

    Okay, untuk mengetahui apa yang terjadi dari pemberian pupuk anorganik, berikut ini kita lihat secara lengkap meliputi fungsi, kekurangan dan kelebihan unsur hara N, P dan K pada tanaman yang diaplikasi dengan pupuk anorganik.

    Nitrogen (N)
    Fungsi ; sebagai zat penyususn khlorofil pada daun dan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman (daun dan batang)

    • Kekurangan (defisiensi) ; Tanaman tumbuh lambat dan kerdil, daunnya hijau muda hingga kekuningan, daun mudah gugur, dan hasil tanaman rendah.
    • Kelebihan (Symptoms of Excess) ; Daunnya lebar, tanaman mudah rebah, tertunda pembentukan bunga, bunga dan buah mudah rontok, dan bisa saja terjadi daun tanaman seperti kering, terbakar, tepi daun cokelat dan rontok hingga menjalar ke daun-daun muda
    2 Cara Mudah Mengatasi Kelebihan Pupuk Anorganik Pada Tanaman
    Daun nangka kelebiha pupuk. Gambar : Dokpri

    Fosfor (P)
    Fungsi ; Sebagai penyusun sel-sel tanaman, energi, mer_4_ngsang bunga, pembentukan buah, mer_4_ngsang akar menyerap hara, dan juga meningkatkan kualitas biji.
    • Kekurangan (defisiensi)  ;  Pertumbuhan lambat, pertumbuhan akar terhambat, warna hijau gelap, pinggiran daun bewarna kuning, ada warna ungu, bunga dan buah mudah rontok
    • Kelebihan ; daun tanaman akan tampak seperti kering dan terbakar, serta akan terjadinya kekurangan unsur lain seperti unsur hara mikro Fe dan Zn

    Kalium (K)
    Peran ; Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, sintesis karbohidrat dan lemak, meningkatkan kualitas buah, dan mempertahankan status air dan tekanan dari sel-sel
    • Kekurangan (defisiensi) ; munculnya warna kuning seperti terbakar di pinggir dan ujung daun, daun mengerut atau keriting yang dimulai dari daun yang sudah tua, produksi buah rendah dan tanaman mudah terserang penyakit.
    • Kelebihan ; terganggunya penyerapan unsur hara lain seperti defisiensi unsur hara magnesium (Mg). Kekurangan Mg akan menyebabkan daun-daun berwarna kuning (khlorosis), dan terjadinya kematian jaringan pada daun-daun muda (nekrosis).

    Wow, kurang pupuk saja bisa salah, apalagi pupuk berlebih makin salah. Ya, begitulah ketika kita tidak mendengar atau mengabaikan “suara” tanaman yang meminta nutrisi sesuai dengan kebutuhannya.  

    Kembali kepada kelebihan memupuk tanaman, secara umum dapat ditandai gejala dari “ulah” kita adalah pada daunnya. Kelebihan N, P dan K dapat menyebabkan daun tanaman, dari yang tua sampai yang muda, menjadi kuning, ungu, pinggir cokelat, seperti terbakar, daun rontok hingga mati jaringan.

    Cara Mengatasi Kelebihan Pupuk
    “Mencegah lebih baik dari mengobati,” begitu kata bijak tetua kita. Harus diakui bahwa tidak mudah memang mengatasinya. Ibarat dokter menangani kanker ganas yang sudah menjalar ke seluruh tubuh, harapan sembuh kecil sekali. 

    Demikian juga untuk mengatasi tanaman yang kelebihan pupuk anorganik N, P, dan K, kemungkinan tumbuh normal kembali sangat tipis. Apalagi yang terjadi pada tanaman sayuran semusim, sungguh teramat sulit.
    2 Cara Mudah Mengatasi Kelebihan Pupuk Anorganik Pada Tanaman
    Gambar : Dokpri


    Namun, janganlah pesimis, tugas kita berusaha untuk mengatasinya. Butuh waktu dan kesabaran untuk penyembuhannya. Ada 2 cara yang mungkin dapat ditempuh untuk mengatasi tanaman yang kelebihan pupuk anorganik, yaitu pencucian (leaching) dan refresh atau ganti media tumbuh.

    1. Pencucian Media Tumbuh (leaching)

    Tindakan pencucian atau leaching adalah upaya untuk mengurangi atau menghilangkan unsur-unsur hara yang berlebih dalam media tumbuh. Sejumlah unsur hara akan terikut bersama aliran air.

    Jika gejala-gejala kelebihan pemberian pupuk sudah muncul atau memang sadar sudah salah dosis dalam memupuk (terlalu banyak), maka segera atasi sebelum “ajal menjemputnya”.  Caranya, lakukan pencucian dengan jumlah air yang banyak.

    Tanaman dalam pot, menjadi sangat mudah diatasi. Daun-daun yang terbakar, menguning dan rusak segera dipangkas. Siram media tanam dengan air sebanyak-banyaknya sampai air tergenang dan keluar melalui lubang bawah pot. Tindakan ini diulangi 2-3 kali dalam selang waktu berdekatan (2 hari sekali). Jangan berikan pupuk apapun hingga tunas-tunas baru muncul dan normal.

    Bagaimana dengan tanaman yang ditanam di sawah atau kebun? Ini memang sulit. Jika tanaman sayuran semusim, seperti cabe, tomat, terung dan lainnya mungkin lebih baik dilakukan penanaman tanaman yang baru setelah terlebih dulu menetralkan tanah dari kelebihan pupuk.

    Namun, coba dilakukan pemangkasan daun-daun yang terganggu. Lakukan penggenangan air. Jika dilakukan penggenangan untuk mencuci hara, maka penggenangan pun tidak boleh terlalu lama karena tanaman akan layu dan mati, cukup beberapa menit saja (1-2 menit). Setelah itu, segera lepaskan genangan air melalui parit yang tersedia diantara bedengan. Ulangi sampai dua kali dalam selang waktu yang berdekatan.

    Tindakan lainnya, jika tidak ada sumber air yang banyak untuk penggenangan, dapat dicoba melakukan penyiraman air sebanyak-banyaknya dengan menggunakan gembor dan diulangi sampai 2 kali. Tunggu sampai normal dan mulai muncul tunas-tunas baru.

    2 Ganti Media Tumbuh

    Untuk tanaman dalam pot, jika terjadi kelebihan pemupukan, segera atasi dengan mengganti media tumbuh. Refresh atau upaya menyegarkan kembali media tumbuh dengan media yang baru. Ini hampir sama dengan repotting pada tabulampot. Bedanya, kita tidak menggantikan pot, yang diganti adalah media tumbuh baru. Oh, iya, buang daun-daun yang terbakar atau terganggu dengan cara memangkasnya dengan menggunakan gunting atau cutter yang tajam dan steril.

    Gali dan keluarkan media tumbuh yang sudah terakumulasi dosis pupuk yang amat tinggi, dan masukkan/isi dengan media tumbuh yang baru. Media tumbuh/media tanam yang baru terdiri dari tanah, sekam dan kompos. Hati-hati dalam penanganannya, jangan sampai tanah yang melekat diakar lepas dari perakaran. 

    Akhirnya, siram secukupnya dan tunggu sampai tanaman tumbuh kembali dengan keluarnya tunas-tunas baru. Demikian juga dengan pupuk, tunda keinginan Anda untuk memupuk tanaman sampai dapat dipastikan tanaman sudah mulai tumbuh normal.

    Untuk tanaman buah yang ditanam di kebun atau pada tanah langsung, mengatasinya seperti tabulampot juga. Namun, ini akan banyak menguras tenaga karena harus menggali tanah dengan kedalaman 30-50 cm atau tepatnya pada galian pemberian pupuk sebelumnya.

    Setelah digali tanah yang kelebihan diberikan pupuk, lalu masukkan dengan tanah baru yang sudah diberikan campuran pupuk kompos. Siram secukupnya dan tunggu hingga tanaman memberikan tanda-tanda pemulihan.



    Untuk tanaman sayuran, seperti terung, tomat atau cabe dapat diusahakan menggantikan media/tanah di sekitar perakaran dengan tanah yang baru. Setelah diganti dengan tanah yang baru, siram dengan air secukupnya. Jangan berikan pupuk apapun sebelum tanaman mulai pulih dan muncul tunas-tunas yang baru.

    Demikian cara mengatasi kelebihan pupuk anorganik pada tanaman. Memang ini bukan rekomendasi. Tapi, 2 cara di atas, pernah penulis lakukan pada kasus tanaman sendiri. Atas pertolongan Allah SWT, Alhamdulillah tanaman buah sudah kembali tumbuh normal dan mulai tumbuh tunas setelah 2 minggu perlakuan.  Salam buat Sobat, semoga sukses selalu, ya, Amiin.

    Friday, September 21, 2018

    Media Tanam Stek Batang Yang Baik Agar Cepat Tumbuh Akar



    Media Tanam Stek Batang -- Ketika melihat orang melakukan stek batang, seperti tanaman buah, tampaknya mudah sekali. Namun, selalu menemukan kesulitan dan gagal tumbuh pada saat kita mempraktikkan sendiri di rumah. Kondisi seperti ini membuat pikiran kita bingung dan penasaran karena tantangan stek yang begitu enteng belum bisa ditaklukkan alias belum berhasil.

    Media Tanam Stek Batang Yang Baik Agar Cepat Tumbuh Akar
    Sabut Kelapa. Gambar : Dokpri
    Ada yang bilang pakai ZPT ini dan itu untuk stek batang biar cepat tumbuh akar. Sedikit pesimis dan bahkan sepertinya nonsense. Sebab, berbagai jenis zat perangsang tumbuh (ZPT) akar sudah dicoba mulai yang alami sampai dengan keluaran pabrik dengan berbagai merek seperti root up, nature stek, rootone F, dan mungkin berbagai merek lainnya.

    Tunggu, jangan salahkan dulu hormon perangsang akar. Mungkin, ada perlakuan stek batang yang belum tepat atau belum memenuhi syarat-syarat sehingga selalu saja gagal dan gagal lagi. “Apa salah dan dosaku” sehingga semua ini terjadi,  he,,he,,he,,😅 bak lirik lagu saja.

     feromon seks

    Ada beberapa kegagalan perlakuan yang perlu dievaluasi mengapa stek batang tanaman buah, seperti jambu air, mangga, jumbu biji, rambutan, kelengkeng, dan lainnya belum juga berhasil. Coba Sobat ingat-ingat dulu beberapa hal di bawah ini sudah tepatkah atau belum. Jika belum, koreksi terlebih dahulu sebelum menyalahkan diri sendiri, orang lain, atau mungkin produk perangsang akar. Evaluasi ini :
    • Apakah batang stek diperoleh dari tanaman sendiri atau dari orang lain? Kalau dari orang lain harus minta izin dulu
    • Apakah batang tanaman yang diambil itu sehat?
    • Apakah batang tanaman yang diambil itu segera distek atau sudah berjam-jam dibiarkan atau lokasinya jauh sekali?
    • Apakah hormon yang diolesi ke batang masih bagus atau sudah kadaluarsa atau sudah expired date?
    • Apakah sudah benar membuat konsentrasi atau pasta hormon stek? Mana tau membuatnya sangat cair sehingga tidak “ampuh” mengeluarkan akar
    • Apakah sesudah mengolesi hormon stek ke pangkal batang dibiarkan sampai kering terlebih dahulu sebelum ditanam?
    • Apakah media tanam stek batang sudah disterilkan?
    • Apakah Media tanam terjaga kelembabannya?
    • Apakah setelah menanam stek batang diberikan sungkup atau penutup atau penghalang dari terpaan angin dan hujan?
    • Apakah uap yang terbentuk disungkup/penutup lama-lama menetes ke tunas atau daun stek yang baru tumbuh? Buat sungkup jangan sampai tetesan air (hasil kondensasi) jatuh ke batang stek
    Media Tanam Stek Batang Yang Baik Agar Cepat Tumbuh Akar
    Uap air media stek. Gambar : Dokpri
    • Apakah setelah membuka sungkup stek batang, lalu hasil stek yang sudah tumbuh itu ditempatkan pada tempat yang teduh, terhindar dari angin kencang, hujan?
    • Apakah memindahkan langsung ke media tanam dan tempat terbuka hasil stek? Seharusnya diadaptasikan terlebih dahulu
    • Apakah media tanam stek batang menggunakan kotoran ternak? Kalau menggunakanpupuk kandang, pastikan pupuk kandang yang matang. Atau sebaiknya jangan gunakan pupuk kandang pada stek karena kemungkinan berjamur sangat besar
    • Apakah telah menggunakan media tanam stek yang cepat menumbuhkan akar?
    Sobat, pada artikel kali ini secara khusus akan kita lihat poin yang terakhir itu, yaitu beberapa media tanam stek yang baik agar dapat tumbuh akar dan tunas secara cepat. 

    Sebab, penulis melihat banyak sekali teman-teman kebanyakan menggunakan tanah untuk menanam stek dan itupun tidak steril sehingga banyak yang gagal. Ibarat luka di tubuh kita, jika tidak bersih atau menggunakan obat anti bakteri, maka luka kita tidak akan sembuh bahkan serangan bakteri semakin meluas.

    Baca Juga :
    Media Tanam Stek Batang

    Beikut ini ada beberapa opsi (pilihan) media tanam stek batang yang baik digunakan. Media tanam stek yang dimaksud adalah media untuk menumbuhkan akar, bukan media untuk memindahkan stek yang sudah tumbuh tunas dan akar. Baik, ini dia media tanam stek :

    1 Campuran Tanah dan Kompos
    Andai ingin stek batang mudah tumbuh akar dan tunas serta sehat, maka pilihlah medianya campuran tanah dan kompos. Perbandingan yang digunakan adalah 2:1. Campurkan 2 bagian tanah dan 1 bagian kompos. Namun, harap dipastikan tanah yang hendak dijadikan media tanam stek harus sudah disterilkan dari organisme pengganggu, terutama jamur.

    Oleh karena itu, tanah harus diberikan anti jamur atau fungisida. Kalau tidak menggunakan r-4-cun jamur, tanah harus dijemur beberapa hari di bawah sinar matahari yang terik. Sterilisasi tanah bisa juga dengan cara menggongseng di atas bara api atau kompor. Penggongsengan tanah ini mungkin dilakukan jika jumlah stek yang akan dibuat tidak terlalu banyak atau sedikit.

    2 Tanah, sabut kelapa, pasir dan sekam bakar
    Media campuran ini memang agak umum digunakan, namun tetap memperhatikan bahwa tanah harus bebas dari mikroba yang dapat membusukkan batang stek. Media tanam yang terdiri dari campuran tanah, sabut kelapa, pasir dan sekam bakar boleh dikatakan bagus untuk media tanam stek. Perbandingan penggunaan campuran adalah 2:1:1:1.

    Adanya pasir dan sekam bakar akan membuat media tumbuh lebih poros sehingga aerasi dan drainase lebih bagus. Ingat sekam bakar tidak sama dengan abu sekam. Sekam bakar hasil pembakaran tidak sempurna dan berwarna hitam.

    Sabut kelapa juga menjadi bagian yang sangat berperan di dalam media tanam stek batang. Sabut kelapa yang lembut akan memudahkan penetrasi akar dari tanaman. Sabut kelapa juga memiliki sejumlah unsur hara dan sekaligus dapat menjaga kelembaban media tanam karena sabut kelapa dapat menyimpan air dengan baik. Jika ada cocopeat (sabut kelapa yang sudah diolah) akan menjadi pilihan yang tepat.

    3 Tanah liat dan sabut kelapa
    Tanah liat yang dilapisi lagi dengan sabut kelapa akan membuat stek batang mudah tumbuh akar. Tanah liat harus juga steril dari jamur dengan cara diperlakukan dengan fungisida atau pemanasan.

    Sabut kelapa yang dapat menjaga kelembaban media harus diperlakukan sedemikian rupa terlebih dahulu. Intinya, sabut kelapa (tidak ikut kulit) ditumbuk-tumbuk agar lebih harus seratnya. Kemudian sabut kelapa direndam beberapa jam dalam air sebelum digunakan.

    Cara menggunakan campuran tanah liat dengan sabut kelapa adalah ; batang yang sudah diolesi dengan hormon p3-r4ngs-4ng akar, ditempel tanah liat. Kemudian dilapisi bagian terluar dengan sabut kelapa, lalu diikat (jangan terlalu erat ikatannya). Batang stek dapat dimasukkan dalam botol air mineral atau wadah lain yang diberi sungkup.

    4 Busa
    Sobat pasti kenal dengan busa, ya itu yang biasa digunakan untuk sofa atau bantal agar “empuk” tempat duduknya atau alas kepala saat tidur. Busa lembut ini mudah didapatkan. Kalau tidak mau membelinya, busa bekas pun banyak di sekitar kita.

    Busa dipotong-potong seperti dadu dengan ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm (panjang x lebar x tinggi). Lalu lubangi 1 lubang dibagian tengah, kecil saja. Rendam busa tersebut atau gunakan sprayer untuk membasahinya sebelum digunakan. Terakhir, tanamkan batang stek yang sudah diolesi hormon ZPT dengan kedalaman 2/3 dari tinggi busa tersebut. Letakkan pada wadah yang tertutup agar tidak kering batangnya.

    Jika menggunakan busa, maka akar yang muncul akan mudah terlihat. Ketika akar sudah menembus busa, maka sudah dapat dipindahkan ke media tanam campuran kompos dan tanah. Namun, batang stek masih harus diberi sungkup sampai siap dipindahkan ke media tanam yang lebih besar.

    Rockwool
    Rockwool merupakan media tanam yang banyak digunakan oleh para petani hidroponik. Rockwool yang diproses dari bahan bebatuan sedemikian rupa sehingga berbentuk serat dan lunak. Media ini bisa menyimpan air dan juga bebas dari mikroba patogen yang menimbulkan penyakit pada tanaman.

    Cara menggunakan rockwool sama dengan penggunaan busa untuk media stek batang. Pada saat pemotongan rockwool agar berbentuk dadu, maka gunakan gergaji tajam. Gergaji yang digunakan mirip dengan gergaji pemotong pipa PVC.

    Wah, ternyata banyak ya media tanam stek batang. Manfaatkan salah satu yang mudah, praktis dan efektif. Atau mungkin mau membanding-bandingkan terlebih dahulu dengan cara mencoba semuanya, itu pemikiran yang cemerlang, silakan.

    Demikian beberapa media tanam stek batang yang baik agar cepat tumbuh akar dan juga tunasnya. Yang lebih penting adalah tumbuh akar dan dapat tumbuh dengan baik hingga pemindahan bibit tanaman ke lahan atau media tanam yang lebih besar. Selamat mencoba dan do’a selalu menyertai Sobat agar selalu sukses..Amiin.