Tuesday, September 4, 2018

Cara Mengendalikan Ulat Bawang Merah yang Efektif dengan Feromon S3-ks



Cara Mengendalikan Ulat Bawang Merah --- Bawang merah yang disebut dalam bahasa ilmiah Allium Ascalonicum. L merupakan komoditas andalan petani. Sebab, umbi berwarna merah itu memiliki harga jual yang relatif tinggi, stabil dan sangat prospektif. Tapi, harapan meraup rupiah dari tanaman bumbu dapur itu akan pupus manakala serangan hama ulat tidak dapat dikendalikan dengan baik.

Ulat penggerek daun bawang merah (Spodoptera Exigua) sangat menyukai daun bawang, entah karena aromanya atau kandungan kimiawinya yang bernutrisi. Yang pasti, petani dibuatnya pusing tujuh keliling dengan kehadiran ulat pada bawang merah. 

Sungguh mengerikan karena ledakan populasi hama ulat ini bisa terjadi dalam tempo singkat,  2-3 hari, dan “memporak-porandakan” bawang merah. Lihainya ia, dengan masuk dan bersembunyi dalam daun bawang, membuat ia hampir tak terdeteksi oleh mata petani dalam awal-awal perkembangannya.

Cara Mengendalikan #Ulat #Bawang Merah yang Efektif dengan #Feromon S3-ks

Berbagai upaya sudah dilakukan, namun belum membuahkan hasil. Walau menggunakan pestisida dengan merek terbaru, serangga menyerupai daun bawang itu sepertinya sudah kebal r4-cun sehingga tidak membuatnya mati. 

Pengaplikasian r4-cun serangga (insektisida) sia-sia belaka, hanya biaya dan tenaga yang terkuras. Bahkan, kesehatan terganggu. Ini laksana pribahasa, “Arang Habis, Besi Binasa.”

Sedikit saja lengah, serangga (ngengat) dewasa dengan ciri bersayap, aktif di malam hari dan menyukai cahaya akan bertelur dengan cepat dan luar biasa banyak. Bayangkan, seekor ngengat saja bisa menghasilkan ribuan butir telur, 

bagaimana jika ada 1000 ekor ngengat dewasa? Ya, pasti akan netasjutaan ekor ulat penggerek daun bawang merah. Dan petani akan nyerah kalau tidak cepat  dan tepat mengendalikannya.

Mengenal ulat daun bawang
Sebelum kita mengendalikan ulat penggerek daun bawang merah, sekilas mengenal apa sih tanda-tanda atau cirikhas dari ulat tersebut. Ini perlu agar kita menjadi “sensitif” penglihatan ketika menemukan serangga yang melalap habis daun bawang merah itu. Berikut ini tanda/ciri dari ulat daun bawang merah :
  • Mirip sekali bentuk dan warnanya dengan daun bawang ketika masih muda, yaitu panjang bulat dan bewarna hijau.
  • Panjangnya sekitar 2 – 2,5 cm
  • Besarnya hampir mendekati ukuran daun bawang
  • Posisinya dalam rongga daun dan aktif memakan daun bawang merah
  • Ulat dewasa berwarna coklat tua dan ada garis-garis putih di badannya

Amati gejala serangan ulat pada daunnya
Kalau sudah ada serangan dari ulat pasti daun bawang merah menunjukkan gejalanya. Di sinilah biasanya petani menjadi bingung, kurang berg4irah dan hampir-hampir hilang semangatnya. Apa gejala yang ditunjukkan bawang merah ketika sudah terserang ulat?
  • Daun sudah tidak segar lagi antara layu dan mati.
  • Daun bergaris-garis putih
  • Ujung daun sudah tidak runcing lagi alias terpotong-potong
  • Bagian dalam daun digerek atau digerusnya hingga tipis dan tembus cahaya

Cara Mengendalikan Ulat Daun Bawang Merah
“Ada Penyakit, Ada Obatnya,” begitu adagium bijak. Yang penting kita berusaha, jangan diam dan berpangku tangan. Ada beberapa metode/cara untuk mengusir dan mengurangi serangan ulat. Ada yang menggunakan cara-cara kimiawi, biologis  dan juga mekanis. Tapi, yang lebih aman terhadap lingkungan dan tanpa mengurangi produktifitas bawang merah adalah cara-cara mekanis dan natural.

I Cara kimiawi
Cara kimiawi adalah cara mengendalikan hama ulat bawang merah dengan menggunakan bahan kimia ber4-cun atau insektisida. Cara ini sebenarnya bukan hanya mengendalikan, tapi membasmi dan juga merusak lingkungan. 

Karena itu, di zaman sekarang, pengendalian hama ulat bawang merah dengan bahan kimia aktif sudah kurang direkomendasikan. Penggunaan insektisida dilakukan dalam kondisi “darurat hama,” namun tetap dalam kontrol, seperti dosis dan luasan

Beberapa insektisida untuk mengendalikan ulat daun bawang merah, yaitu :
  • Biothion 
  • Decis 
  • Klorfluazuron
  • Metindo 
  • Deltametrin
  • Triazofos
  • Dan lain-lain

II Pemasangan Perangkap dengan bahan Feromon S3-ks
Feromon s3-ks atau Feromon Exi dapat “menggoda” ngengat jantan datang. Makanya, untuk mengendalikan ulat bawang merah dapat dilakukan dengan memasang perangkap yang berisikan feromon s3-ks.

Dengan adanya isi Feromon Exi, maka serangga jantan dewasa, “si tukang kawin,”  akan “terpenjara” dalam perangkap. Hasilnya, tidak ada telur yang menetas menjadi ulat karena tidak adanya jantan yang mengawini ngengat betina. Berarti, bawang merah aman dari serangan hama ulat daun.

Dengan pemasangan perangkap, ledakan ulat akan jauh dan terkendalikan. Tapi, harus dicatat bahwa perangkap ini harus dipastikan sudah terpasang sejak bawang merah ditanam atau 1 minggu setelah tanam (1 MST).  

Alat dan Bahan
Alat :
  • Perangkap dari Botol air mineral bekas (untuk 1 hektar pasang 20 – 25 perangkap). Botol aqua dipotong bagian mulutnya dan kemudian dipasang terbalik (seperti bubu)
  • Kawat (untuk menggantung pelet feromon exi)

Bahan :
  • Feromon Exi atau Feromon s-3-k (dapat dibeli di toko pertanian atau toko online)
  • Insektisida
  • Air sabun/detergen/perekat

Cara memasangnya :
  • Pelet Feromon Exi digantungkan dalam botol air mineral
  • Isi botol dengan air dan detergen (sebaiknya tambah sedikit saja insektisida). Ketinggian air dalam botol (posisi memanjang) sedalam 2-3 cm
  • Gantungkan botol perangkap tersebut di tengah-tengah petak pertanaman bawang merah, dengan ketinggian 30 cm – 100 cm. (20 - 25 perangkap per hektar)
  • Kontrol setiap hari perangkap (secara periodik). Bila sudah penuh botol dengan ngengat/serangga, gantikan dengan cairan baru (air + detergen + insektisida).


III Perangkap Lampu
Ketika kita sudah mengerti kebiasaan hidup dari ngengat atau serangga penghasil telur ulat, maka mudah sekali untuk menjebaknya. Ngengat sangat suka dengan cahaya, khususnya malam hari. Nah, jika ingin menangkapnya, pasanglah perangkap yang bercahaya pada petak petanaman bawang merah. Caranya begini :

Alat :
  • Ember
  • Lampu neon 10 wat + penutup + sumber energi listrik (jika tidak ada energi listrik yang tersedia, cara ini tidak bisa dijalankan)

Bahan :
  • Air sabun/detergen/perekat + insektisida

Cara memasangnya :
  • Isi ember dengan air yang sudah ditambahkan detergen/perekat dan juga beberapa tetes insektisida. Kedalaman air secukupnya (+/- 1/3 ember)
  • Pasang lampu dengan ketinggian 30 cm – 50 cm dari tanah
  • Ember berisi cairan ditempatkan di bawah lampu
  • Hidupkan lampu
  • Ganti cairan di dalam ember jika ngengat yang terperangkap sudah penuh
  • Untuk 1 hektar lahan tanam bawang merah, pasang 20 – 25 perangkap.

Baca juga ini : 

Kombinasi ketiga cara pengendalian hama ulat penggerek daun bawang merah akan semakin efektif. hasilnya. Pengendalian dengan r4-cun kimiawi hanya jika diperlukan saja. Tapi, yakinlah bahwa dengan pemasangan perangkap ngengat dari awal tanam, maka potensi serangan ulat dapat ditekan dan dikendalikan. Al-hasil, produksi bawang merah lebih tinggi karena tanpa serangan hama yang merugikan petani. 

No comments:

Post a Comment