Thursday, September 27, 2018

Mau Budidaya Bayam? Catat 3 Cara Menanam dan Memupuk Bayam yang Benar



Cara Budidaya Bayam -- Bayam merupakan sayuran daun yang sangat mudah dibudidayakan. Sebab, tanaman hortikultura ini tidak memerlukan perlakuan spesial asalkan tanah tempat tumbuhnya subur. 

Demikian juga dengan cahaya, jika tanaman bayam mendapat sinar matahari yang cukup dari pagi sampai sore hari, sayuran sumber zat besi ini tumbuh produktif dan siap dipanen dalam waktu yang pendek/tidak terlalu lama, sekitar 30 HST.

Mau Budidaya Bayam? Catat 3 Cara Menanam dan Memupuk Bayam yang Benar

Bayam yang dalam bahasa ilmiah dikenal dengan sebutan Amaranthus spp dapat tumbuh pada iklim panas dan ketinggian tempat hidupnya sampai 1000 m di atas permukaan laut (dpl). 

Namun, dalam budidaya sayuran hijau pelengkap hidangan ini harus diperhatikan kondisi media tanam, jangan terlalu asam dan juga basa. Kondisi keasaman tanah yang ideal untuk pertumbuhan bayam adalah bekisar pada pH 6-7.

Meskipun secara teoritis banyak mengatakan bahwa waktu yang paling baik menanam bayam adalah menjelang musim hujan atau awal kemarau, tapi pada kenyataannya tanaman dapat hidup dengan baik sepanjang musim. 

Tanpa harus menunggu rotasi tanaman, chinese amaranth (bayam) ini siap berproduksi kapanpun ditanam. Yang penting adalah kondisi agroklimat sesuai dan lahan tempat ia “mengais rezeki”, berupa unsur hara makro dan mikro, gembur dan subur

Jenis bayam
Agar jangan salah dalam menanam bayam jika mau dikomersialkan, tanamlah yang mendapat respon pasar yang baik. Ada yang menanam bayam cabut dan ada juga bayam petik atau perpaduan keduanya. Bahkan, kalau bicara jenis bayam, cukup banyak jenisnya, seperti bayam kakap, bayam duri, sampai bayam itik.

Tapi, kalau kita survey ke pasar sayur-mayur, jenis bayam cabut paling banyak “diboyong” oleh ibu-ibu rumah tangga. Demikian juga dengan jenis warna bayam, bayam hijau lebih banyak peminat daripada bayam merah. 

Yang tepat dalam budidaya adalah pilihlah jenis bayam yang tinggi permintaan pasar kalau memang tujuannya untuk komersial. Namun, kalau untuk konsumsi sendiri, ya terserah deh mana yang suka.

Bagaimana cara budidaya bayam yang benar? Berikut ini akan kita kupas sampai tuntas tahapan budidaya tanaman bayam mulai dari persiapan benih, persiapan lahan, cara menanam, penyiraman, pemupukan, hama penyakit, panen dan penanganan pascapanen.

Persiapan benih bayam
Sudah pernah tanam bayam? Kalau belum, berarti benih harus dibeli di toko pertanian atau penyedia benih bayam. Pada “zaman now”, untuk mendapatkan benih bayam berkualitas tidak lagi terlalu sulit. Berbagai macam varietas tersedia di toko online, hanya saja butuh “kocek tebal” alias banyak uang.

Untuk budidaya bayam tentu perlu memilih varietas yang unggul. Varitas bayam yang sudah terkenal seperti kakap hijau dan juga cimangkok. Walaupun begitu, berbagai macam jenis bayam lainnya tidak tertutup kemungkinan untuk dikembangkan. Sebab, varietas-varietas bayam terus bermunculan sesuai dengan permintaan pasar.

Berapa butuh benih bayam? Jawabannya tergantung luas lahan yang ingin ditanam bayam. Begini saja agar lebih mudah, dalam setiap 1 m2 luas lahan butuh benih bayam sebanyak 0,5 – 1 gram. atau sekitar 800 - 1000 butir benih bayam/m2.

Persiapan Lahan menanam bayam
Lahan untuk menanam bayam harus bebas dari semak belukar atau tumbuhan pengganggu. Lokasinya tidak jauh dan akses jalan tersedia agar mudah dalam pengelolaannya. Lahan harus bebas dari banjir. Oleh karena itu, jika lahan tanam merupakan kawasan langganan banjir, lebih baik jangan dijadikan lahan untuk menanam bayam.

Okay, karena tanah yang diinginkan oleh komoditas tanaman bayam harus gembur, maka tanah perlu diolah. Pengolahan bisa dengan mesin traktor atau cangkul. Intinya, tanah harus diolah dengan kedalaman 20-30 cm.

Siapkan bedengan dengan cara membujur timur-barat agar mendapatkan cahaya matahari yang maksimal. Untuk penanaman bayam, buat bedengan dengan lebar 1-1,2 m dan jarak antar bedengan 50 cm untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman. Setelah itu, taburkan pupuk organik dan pupuk anorganik pada bedengan yang sudah dipersiapkan. Pupuk yang sudah ditabur pada pedengan harus diaduk dengan tanah hingga merata.

Berapa kebutuhan pupuk? Pemberian pupuk pada prinsipnya sesuai dengan tingkat kesuburan tanah. Namun, secara umum kebutuhan pupuk seperti berikut ini :
  • Pupuk kandang ; 10-20 ton per hektar atau 1 – 2 Kg/m2
  • Pupuk urea      ; 350 Kg per hektar atau 35 gram/m2
  • Pupuk SP-36   ; 250 Kg/hektar atau 25 gram/m2
  • Pupuk KCl      ; 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2

Sebaiknya, pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos jangan bersamaan dengan pemberian pupuk anorganik, minimal selang waktu 7 hari. Sebarkan dulu pupuk organik dan kemudian diikuti dengan pemberian pupuk kimia. Setelah pemberian pupuk anorganik seperti urea, SP-36, dan KCl, biarkan lahan selama 1 minggu (jangan tanam dulu) agar pupuk larut dan tersedia untuk tanaman.

Penanaman
Ada 3 cara menanam bayam, yaitu dengan cara penyebaran di atas bedengan, larikan dan peyemaian. Setelah benih disebar atau disemai, dalam waktu 2-3 hari benih sudah berkecambah. Baik, masing-masing cara tersebut seperti di bawah ini :
  1. Penyebaran merata ; Benih bayam disebar di atas bedengan secara merata. Agar memudahkan dan sebarannya merata atau tidak menumpuk-numpuk pada satu titik, maka benih perlu dicampur dengan abu dapur atau pasir halus. Perbandingannya adalah 1 : 10, yaitu 1 bagian benih dicampur dengan 10 bagian abu atau pasir. Setelah benih disebar, tutup dengan tanah atau pupuk kandang yang halus dengan ketebalan tutupan tipis saja, antara 0,5 – 1 cm.
  2. Penyebaran pada larikan ; Caranya, buat larikan terlebih dahulu dengan jarak antar larikan 15-20 cm pada setiap bedengan. Kemudian benih bayam disebar pada larikan dengan terlebih dahulu mencampur benih bayam dengan pasir atau abu. Lalu tutup dengan tanah atau pupuk kandang.
  3. Penyemaian ;  Cara ini biasa dipakai untuk bayam yang pemanennya dengan cara dipetik daun. Benih disemai pada bedengan khusus. Setelah benih berkecambah dan berumur sekitar 20 hari, bibit bayam dipindahkan ke lahan tanam. Penanamannya dengan jarak 30 cm x 50 cm, 50 cm x 30 cm atau 40 cm x 40 cm.

Penyiraman
Bayam butuh air yang cukup agar pertumbuhannya subur. Lakukan penyiraman secukupnya, minimal 2 kali sehari pagi dan sore hari. Jumlah air yang diberikan disesuaikan dengan umur pertumbuhannya. Semakin dekat atau menjelang panen, tanaman bayam membutuhkan air semakin banyak dari pada pada awal-awal pertumbuhannya.

Akan tetapi, penyiraman tanaman bayam juga disesuaikan dengan cuaca. Jika kondisi media tanam lembab atau hujan, maka jangan dilakukan penyiraman.

Pemupukan susulan
Sebetulnya, tanaman bayam tidak memerlukan pemupukan susulan. Sebab, pupuk organik dan anorganik sudah diberikan pada saat penyiapan lahan. Apalagi, umur tanaman bayam yang pendek sekitar 4 minggu atau 30 hari sudah dipanen, maka pemupukan akan menjadi pemborosan.

Walaupun demikian, amati juga dengan perkembangan tanaman bayam. Jika terlihat “kurang berg4ir4h” pertumbuhannya, berarti perlu sedikit pemupukan susulan untuk memacu pertumbuhannya. 

Pemupukan susulan dilakukan dengan cara pengocoran. Penyiraman/pengocoran pupuk pada umur 7-10 HST (hari setelah tanam). Caranya, larutkan 50 gram urea ke dalam 20 liter air, lalu dikocor ke tanaman bayam untuk luasan 2-3 m2. Waktu penyiraman dengan larutan pupuk pada sore hari atau menjelang matahari terbenam.

Pengendalian Hama dan Penyakit pada bayam
Jika ada hama seperti ulat atau belalang atau lainnya, kendalikan dengan pestisida organik saja. Hindari penggunaan pestisida kimia untuk tanaman sayur-sayuran ini. Di samping berpotensi terganggunya kesehatan, penggunaan pestisida beracun kimia berdampak negatif pada ekosistem dan tercemarnya tanah dan air.


Tanpa terasa setelah 30 hari merawatnya, waktunya panen bayam pun sudah tiba. Pemanennya dengan cara dicabut akar-akarnya, dipotong dekat pangkalnya, atau dipetik. Namun, untuk bayam cabut sesuaikan dengan permintaan pasar apakah harus dicabut sampai akarnya atau cukup dipotong saja, pertimbangkan mana yang lebih menguntungkan.

Mau Budidaya Bayam? Catat 3 Cara Menanam dan Memupuk Bayam yang Benar
Sumber Gambar : https://www.liputan6.com

Panen bayam dengan selektif. Dengan kata lain, panen sebaiknya tidak sekaligus. Maksudnya, panen dulu yang sudah besar dan tinggi. Untuk yang masih kecil atau pendek, biarkan tumbuh beberapa hari lagi sebelum dipanen.

Penanganan bayam Pascapanen 
Sayuran bayam tidak dapat disimpan lama karena mudah sekali membusuk. Oleh karena itu, bayam setelah dipanen harus segera dipasarkan. Namun, untuk bertahan kesegarannya dalam beberapa jam atau minimal 1 hari, bayam perlu dibasahi dengan air. Bisa juga bayam direndam akarnya ke dalam air.

Agar tidak cepat layu dan sekaligus membuat tampilan menarik, bayam dapat dikemas dalam plastik bening. Jika sudah dikemas dalam plastik, usahakan plastik jangan terlalu kedap udara. Selanjutnya, bayam bisa juga disimpan dalam freezer/kulkas dan akan relatif dapat bertahan dari kerusakan/layu walaupun tidak terlalu lama, maksimal bertahan kesegarannya 2-3 hari.

Tip.

  • Agar benih bayam cepat berkecambah, benih direndam dalam air hangat terlebih dahulu  selama 3-6 jam sebelum disebar/semai.
  • Agar benih bayam tidak dimakan semut atau diganggu hama lain, sterilkan dulu bedengan dengan insektisida (gunakan insektisida organik).
  • Agar benih bayam cepat berkecambah dan tidak diterpa hujan, maka setelah benih disebar, sebaiknya ditutup dengan jerami atau daun kelapa sampai benih berkecambah.
  • Budidaya agar menjadi sebuah usaha yang prospektif, maka harus dilakukan secara kontinyu dan bertahap. Artinya, dalam luasan lahan tertentu harus dibagi menjadi 15 atau 30 tahapan panen per bulan. Dengan begini, akan ada produksi bayam setiap hari yang dapat dijual ke pasar atau kepada pelanggan.
  • Buat kerjasama dengan warung-warung nasi, restoran, hotel dan lainnya agar mereka bersedia mengambil produk sayuran bayam dari usaha kita. Jika ini bisa dilakukan, maka usaha tani tanaman bayam akan menjadi usaha bergengsi dan prospektif. Tapi ingat, kontrak volume dan kontinyunitas harus dapat dipenuhi jika ingin kerjasama bisnis sayuran berjalan dengan baik.

    No comments:

    Post a Comment