Wednesday, September 12, 2018

Keuntungan Pupuk Makro PK MKP dan Cara Aplikasinya yang Benar



Pupuk Majemuk PK – MKP – Mengapa harus pupuk MKP? Begini awal ceritanya. Pernah kita menemukan tanaman enggan berbunga dan berbuah meskipun sudah memasuki fase generatif. Yang ada hanyalah daun-daun rimbun, tunas baru selalu tumbuh dan batang bertambah besar. 

Jika keadaan begini dijumpai, pertanda ada yang tidak seimbang dalam pertumbuhannya. Salah satu yang tidak “beres” dan patut diduga adalah ada kemungkinan tanaman tersebut terlalu “menikmati” unsur hara esensial nitrogen (N) sehingga pertumbuhan vegetatif tidak terkendali.

Keuntungan Pupuk Makro PK MKP dan Cara Aplikasinya yang Benar
Contok Pupuk PK MKP. Gambar : Dokpri


Oleh karena itu, pada saat tanaman sudah siap untuk berproduksi, maka konsumsi nutrisi unsur hara nitrogen harus kita kendalikan. Berikan dia unsur-unsur hara yang sesuai dengan fase pertumbuhan dan perkembangannya. 

Ketika menjelang atau memasuki usia generatif, tanaman harus tersedia unsur hara esensial fosfor (P) dan kalium (K) agar dapat merangsang pembungaan hingga terbentuknya buah yang kita harapkan.

Pupuk MKP
Sekali lagi, mengapa harus MKP? Salah satu pupuk yang menyediakan unsur hara P dan K adalah pupuk majemuk MKP (Mono Kalium Phosfate) atau sering juga disebut dengan pupuk PK. Ya, pupuk PK bebas nitrogen dan amonium. 

Ada beberapa merek dari pupuk MKP yang beredar di pasar, seperti pupuk MKP Pak Tani, pupuk MerokeMKP dan beberapa yang lainnya. Pada intinya, pupuk MKP tersebut mengandung 2 unsur hara makro, yaitu P dan K.

Pupuk PK MKP berbentuk kristal dan berwarna putih serta mudah larut dalam air. Karena unsur-unsur hara phosfat dan kalium sangat mudah larut dalam air, maka ketersediaannya untuk tanaman pun menjadi sangat cepat dan langsung diserap tanaman. Ini berarti dengan pemberian pupuk MKP, maka tanaman akan memacu pertumbuhan dan juga pembungaan dalam waktu yang relatif singkat.

Komposisi Hara MKP
Kalau melihat kandungan hara pupuk MPK, kita pun tak meragukannya lagi dalam hal pertumbuhan, pembentukan bunga dan buah. Sebab, pupuk MPK mengandung hara P sebesar 52% dalam bentuk phosfat (P2O5) dan hara K sebesar 34% dalam bentuk kalium oksida (K2O). Ringkasnya, pupuk MKP mengandung 52% P2O5 (22,7% P) dan 34% K2O (28,2 % K)

Keuntungan Menggunakan Pupuk MKP
Jangan ragu, Sob, pasti ada untungnya menggunakan pupuk MKP. Tapi, ada syaratnya, yaitu aplikasi  mesti tepat waktu, dosis dan caranya yang sesuai 😅 Baik, berikut ini sejumlah keuntungan menggunakan pupuk MKP, yaitu :
  • Kandungan hara P dan K cepat diserap tanaman
  • Cepat larut dalam air dan cepat tersedia untuk tanaman
  • Dapat mengatasi kekurangan unsur hara P dan K pada tanaman
  • Dapat digunakan pada pemupukan sistem fertigasi, hidroponik, sistem pivot, dan lainnya
  • Penggunaannya mudah, yaitu dapat ditabur di bedengan, sistem cor, dan juga penyemprotan.
  • Cocok digunakan pada semua jenis tanaman buah, bunga, sayuran, tanaman pangan dan palawija serta tanaman perkebunan


Peran Pupuk MKP
Pupuk MKP sangat berperan dalam mamacu pertumbuhan tanaman terutama ketika sudah melewati masa vegetatif (pertumbuhan akar, batang, tunas dan daun) atau memasuki fase generatif (berbunga dan berbuah). Hal ini sebenarnya sesuai dengan fungsi atau peran unsur-unsur P dan K dalam pertumbuhan tanaman. Di bawah ini dapat kita lihat beberapa peran dari pupuk MKP, yaitu :
  • Memacu pertumbuhan akar tanaman
  • Mer_4_ngsang dan mempercepat pembentukan bunga dan buah
  • Mencegah terjadinya rontok bunga dan buah
  • Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit karena adanya antibodi yang terbentuk
  • Meningkatkan kualitas buah/umbi dan hasil produksi
  • Meningkatkan cita rasa dari buah/umbi yang tinggi dan memiliki daya simpan yang lama
Cara Pemupukan dan Dosis Pupuk MKP
Hati-hati dengan penggunaan pupuk terhadap tanaman. Jika kurang atau berlebih, tanaman akan terganggu pertumbuhannya. Jadi, jika ingin tanaman tumbuh produktif, berbunga dan berbuah, maka dosis harus tepat. Usahakan selalu membaca petunjuk pada kemasan pupuk. Jika ragu dengan dosis yang tertera, jangan sunkan-sunkan atau malu-malu bertanya kepada teman dan tetangga yang mengerti pengunaan pupuk kimia.

Okay, dosis aplikasi pupuk PK MKP tergantung cara aplikasi yang digunakan. Dosis dalam sistem cor berbeda dengan dosis tabur/tebar dan juga semprot. Berikut ini cara dan dosis aplikasinya.

Memupuk dengan cara penyemprotan ; Timbang sebanyak 2 – 4 gram pupuk MKP dan larutkan ke dalam 1 liter air. Semprotkan ke tanaman dengan menggunakan sprayer ke seluruh daun dan batang tanaman.  Usahakan semprotan juga mengenai bagian bawah permukaan daun. Semprot dengan cara halus, tipis dan cukup membasahi saja. Jangan sampai diulang-ulang penyemprotan yang membuat dosis tinggi, tanaman terganggu dan juga mubazir. Waktu penyemprotan sebaiknya sore hari.


Baca juga Ini :

Memupuk dengan cara pengocoran : Dosisnya 1,25 gram/250 ml/tanaman. Caranya, larutkan sebanyak 50 gram pupuk MKP ke dalam 10 liter air. Larutan tersebut dikocor atau disiram untuk 40 tanaman. Jadi, penyiramananya sebanyak 250 ml/tanaman. Kalau hanya ada 4 tanaman, bagaimana caranya? Larutkan 5 gram MKP dalam 1 liter air dan siramkan untuk 4 tanaman.

Akhirnya, jika sudah memupuk, tunggu perkembangannya. Bersabar dan berdoalah semoga ada hasilnya terhadap usaha kita. Jangan sekali-sekali memupuk dengan dosis tinggi dan dalam rentang waktu sangat dekat karena akan memberikan pengaruh buruk terhadap tanaman. Demikian sekilas yang dapat dibagikan buat Sobat, semoga menjadi pengetahuan dalam hal pupuk dan cara pemupukan tanaman. Salam sukses.

No comments:

Post a Comment