Cara Memupuk Tanaman -- Pemupukan tanaman memang diperlukan untuk mencukupi nutrisi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, pada kenyataannya keyword “mencukupi” unsur hara sering diabaikan. Lihatlah, setiap kali menanam tidak terlepas dari kegiatan memupuk, tidak peduli apakah unsur hara yang tersedia di dalam tanah mencukupi atau kekurangan. Yang penting tanaman harus dipupuk. Padahal, cara memupuk yang sudah mentradisi seperti itu kurang tepat alias belum benar dalam usaha memberi nutrisi kepada tanaman.
Ada kebiasaan begitu mendengar ada produk pupuk baru yang mampu meningkatkan produksi komoditas tertentu, langsung saja membeli dan memupuk tanaman. Padahal, baru saja beberapa minggu memberikan pupuk tanaman. Namun, karena tidak memperhatikan “kemauan” tanaman, kebiasaan seperti itu terus saja ada dan terulang dalam setiap musim tanam. Bahkan, belum manjur pupuk akar, “dipaksakan” tanaman dengan pupuk daun.
Perlu diingat bahwa tanaman akan terganggu pertumbuhannya jika jumlah pupuk dalam keadaan berlebihan atau kekurangan. Tanaman membutuhkan nutrisi dalam jumlah yang seimbang atau cukup untuk keberlangsungan kehidupannya secara produktif.
Pemupukan tanaman yang benar akan membawa dampak positif terutama bagi tanaman itu sendiri. Tanaman yang dipupuk dengan benar akan tumbuh dengan normal, produksi, dan produktivitas pun tinggi. Di samping itu, dengan pemupukan sesuai dengan kebutuhan tanaman akan menjaga kelestarian lahan, lingkungan, dan sumberdaya air.
Dampak Negatif dari Kesalahan Memupuk
- Batang tanaman rusak
- Tanaman tidak produktif
- Bunga dan buah rontok
- Tanaman layu dan mati
- Tanah keras
- Air tanah tercemar
- Tanah menjadi asam atau basa
- Kesehatan manusia terganggu
- Rugi secara ekonomi, pikiran, energi, dan waktu
4 Hal Penting dalam Memupuk Tanaman
Tindakan penting dalam pemupukan adalah memberikan pupuk yang tepat dan sesuai dengan kesuburan tanah. Ketika sifat fisika, kimia, dan biologi tanah sudah diketahui sebelum menanam, maka tidak akan membuat kita bingung dalam menentukan jenis dan banyaknya kebutuhan pupuk. Oleh karena itu, evaluasi kesuburan tanah sebelum pengolahan lahan atau sebelum memasuki masa tanam merupakan langkah cerdas dalam pengelolaan lahan.
Ada 4 hal penting dalam memupuk tanaman supaya produksi dan produktivitas tinggi serta memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Hal-hal tersebut adalah jenis pupuk, waktu pemupukan, dosis pupuk, dan teknik aplikasinya.
Jenis pupuk
Jenis pupuk apa yang perlu diaplikasikan? Aplikasikan jenis pupuk yang tepat sesuai dengan hasil evaluasi kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman. Misalnya, struktur tanah keras, maka perlu penambahan pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Mungkin juga perlu penambahan unsur hara makro N, P dan K, maka pupuk yang diaplikasikan pupuk yang mengandung unsur-unsur tersebut, bisa pupuk kimia tunggal atau majemuk dan bisa juga pupuk organik. Demikian juga dengan kebutuhan unsur-unsur hara lainnya.
Kadang-kadang masih ada juga yang bingung dengan kehadiran begitu banyak jenis pupuk terutama pupuk kimia. Padahal, yang namanya pupuk pasti ada kandungan unsur hara di dalamnya. Nama boleh berbeda, tapi lihatlah kandungannya dan mungkin kandungan unsur haranya sama.
Baca Juga :
- Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya
- 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
- Cara Mudah Menanam kunyit dalam Karung
Hal ini senada seperti diungkapkan oleh Novizan (2007) dalam karyanya Petunjuk Pemupukan bahwa pepatah lama mengatakan “Mawar dengan berbagai sebutan tetaplah mawar.” Begitu juga dengan pupuk, dalam berbagai macam merek dan sebutan, kandungannya tetap unsur hara makro dan mikro. Meskipun jumlah dan jenis pupuk bermacam-macam, tidak akan membuat bingung jika bahan pembentuknya diketahui.
Waktu pemupukan
Pupuk adalah makanan untuk tanaman. Oleh karena itu, “jadwal makan” tanaman harus teratur. Buatlah jadwal pemupukan tertulis agar mudah diingat atau dilihat. Tanaman yang secara terus-menerus atau terlalu sering dipupuk, membuat tanaman stres atau terganggu. Waktu pemupukan juga disesuaikan dengan fase pertumbuhannya, baik pada fase vegetatif maupun fase generatif.
Pupuk yang diaplikasikan tidak serta merta tersedia untuk tanaman. Ada jenis pupuk yang butuh waktu larut dan baru tersedia untuk tanaman dalam waktu +/- 7 hari. Dan ada juga pupuk yang cepat tersedia dan cepat diserap oleh tanaman.
Bahkan, waktu pemupukan tergantung juga pada cuaca dan suhu udara. Musim hujan dan kemarau berbeda dalam hal dosis yang diberikan. Demikian juga dengan suhu udara, aplikasi pupuk pada pagi hari atau sore hari, seperti pada aplikasi pupuk daun. Jika diaplikasikan pada waktu yang tidak tepat, maka tidak ada pengaruh bagi pertumbuhan tanaman atau justeru yang terjadi mungkin terganggunya tanaman.
Dosis Pemupukan
Over dosis dalam pemupukan merupakan tindakan yang merugikan tanaman dan juga lingkungan. Khusus untuk tanaman, dosisnya harus tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dosisnya juga tergantung pada ketersediaan unsur hara di dalam tanah.
Oleh karena itu, dalam setiap pemupukan, ikutilah petunjuk dari ahlinya atau baca dengan teliti petunjuk yang tertera pada label pupuk.
Teknik memupuk
Teknik atau cara aplikasi pupuk yang tidak tepat, juga berakibat fatal dalam budidaya tanaman. Tempatkan pupuk sesuai dengan kondisi masing-masing, seperti cara tugal, pengocoran, fertigasi, penempatan dalam larikan, disekeliling tanaman, tebar, atau mungkin melalui penyemprotan seperti aplikasi pupuk daun. Dengan teknik aplikasi yang benar maka penyerapan pupuk oleh tanaman lebih optimal. Namun, jika salah tekniknya, tanaman “lapar” dan energi kita pun terkuras.
No comments:
Post a Comment