Pupuk Bunga -- Bagi Anda pecinta tanaman hias khususnya tanaman hias yang berbunga, inginnya tanaman hias itu tak henti-hentinya berbunga. Benarkah? Bahkan, maunya warna bunga yang muncul lebih cerah dan kontras. Tetapi, sayangnya tidak selalu “mimpi indah” seperti itu hadir pada tanaman bunga di rumah Anda. Sebab, untuk muncul bunga dengan warna indah dan aroma yang mewangi, tanaman hias harus mendapat asupan nutrisi yang cukup berupa pupuk khusus untuk bunga.
Tanaman Hias
Tanaman hias--sering disebut tanaman bunga--banyak ditemui di halaman rumah yang sengaja ditanam untuk memperindah atau mempercantik tampilan rumah. Di samping itu, tanaman bunga juga dapat kita jumpai di dalam ruangan baik di rumah, kantor, hotel, dan lainnya. Semuanya bermaksud untuk memberikan kesan suasana asri dan penuh keindahan.
Jenis tanaman bunga yang indah dan diburu oleh penggemar tergantung “tebal atau tipis” kantongnya sebab ada yang harganya murah sampai dengan yang mahal. Ada yang single warna dan ada yang multiwarna.
Beberapa jenis bunga yang kita kenal antara lain seperti euphorbia, mawar, melati, kembang sepatu, azalea, herbras (gerber daisy), anggrek dan banyak jenis lainnya.
Tanaman bunga banyak dibudidayakan baik untuk sekadar hobi maupun untuk bisnis, ya bisnis tanaman hias. Namun, terlepas dari itu apakah untuk hobi atau bisnis, yang pasti menanam tanaman hias berbunga mesti memahami teknik budidayanya khususnya dalam hal media tanam, pupuk dan pemupukannya.
Syarat tumbuh
Tanaman hias merupakan tanaman yang masuk dalam kategori tanaman hortikultura atau tepatnya disebut kelompok florikultura. Tanaman yang banyak disukai oleh kaum ibu-ibu ini dapat tumbuh hampir di semua tempat baik dataran rendah maupun tinggi. Namun, setiap jenis bunga dapat tumbuh baik sesuai dengan kondisi habitat aslinya. Bunga yang tumbuh di daerah dingin belum tentu tumbuh produktif di daerah yang cuaca panas.
Kondisi tanah yang cocok sudah tentu pH tanah mendekati netral, tanah yang gembur dan tersedia cukup unsur hara agar pertumbuhan dan pembungaannya optimal. Ketersediaan unsur hara makro dan mikro dalam media tumbuh diperlukan oleh tanaman bunga, terutama kadar phosfor (P) yang harus tinggi.
Media Tanam
Awal yang menentukan apakah tanaman bunga yang Anda tanam tumbuh subur atau enggan tumbuh adalah media tanam. Oleh karena itu, media tanam harus memenuhi syarat secara fisik, kima dan biologis.
Media tanam yang disenangi oleh tanaman berbunga adalah media yang gembur, poros, aeratif, dan drainase yang baik. Selain itu, ketersediaan hara dalam media tanam sejak menanamnya menentukan pertumbuhan baik pada fase vegetatif maupun memasuki fase generatif nantinya. Artinya, kalau mau tanaman hias rajin berbunga, buatlah media tanam yang baik dan tepat.
Untuk pupuk organik sebaiknya digunakan pupuk kompos karena secara kualitas pupuk kompos lebih baik. Boleh juga menggunakan pupuk kandang. Namun, pastikan menggunaka pupuk kandang yang matang yang ditandai dengan tidak berbau, berbentuk tanah, tidak tampak serat kotoran ternak, dan tidak bergumpal.
Well, jika menggunakan media tanam campuran tanah, kompos dan arang sekam, maka perbandingannya adalah 2:1:1. Tetapi, jika media tanam terdiri dari tanah, pupuk kandang dan arang sekam, maka perbandingannya 1:1:1. Semua pertimbangkan dari sisi kualitas, ekonomis dan kemudahan mendapatkannya.
Pupuk Untuk Tanaman Bunga
Ada dua macam pupuk untuk tanaman bunga agar rajin dan banyak muncul bungannya. Kedua pupuk yang dimaksud adalah pupuk kimia (anorganik) dan pupuk organik.
1 Pupuk Kimia
Ada sesuatu yang lain dari yang lain dalam memupuk tanaman hias berbunga, kususnya pupuk kimia. Jika tanaman lain mungkin menggunakan komposisi hara N,P, dan K yang seimbang, tetapi komposisi pupuk NPK tanaman bunga tidak demikian.
Dalam memupuk tanaman hias harus dipupuk dengan pupuk yang memiliki kadar fosfor lebih tinggi. Tanaman akan berbunga jika unsur hara P tersedia dalam jumlah yang mencukupi. Sebab, unsur hara P berperan dalam mendorong pertumbuhan generatif tanaman hias khususnya dalam pembentukan bunga.
Oleh karena itu, pemupukan tanaman bunga diberikan pupuk yang mengandung unsur hara N, P dan K, yaitu NPK 10:15:09. Di sini jelas kelihatan kadar P dalam pupuk ini cukup tinggi dari N dan K, yaitu 15%.
Pertanyaannya, dimana kita dapatkan pupuk dengan komposisi seperti itu? Tenang, jika tidak ada, kita buat sendiri, begini caranya.
Asumsi akan kita buat 1000 gram (Kg) NPK 10:15:09
Hitung kadar N, P, K dalam 1 Kg itu, jadi :
- N = 10/100 x 1000 gram = 100 gram
- P = 15/100 x 1000 gram = 150 gram
- K = 09/100 x 1000 gram = 90 gram
Maka, Anda harus beli pupuk tunggal berikut ini sebanyak (angka sudah dibulatkan) :
- Urea = 100/45 x 100 gram = 200 gram
- SP-36 = 100/36 x 150 gram = 400 gram
- KCL = 100//60 x 90 gram = 150 gram
Campurkan ketiga pupuk tersebut, yaitu urea, SP-36 dan KCL, maka jadilah itu pupuk yang setara dengan pupuk NPK 10:15:09.
Cara menggunakan pupuk campuran tersebut adalah :
Ambil sebanyak 5 gram ( 1 sendok teh) pupuk campuran tersebut, aplikasi pada tanaman bunga dalam pot dengan cara membenamkan di sekeliling tanaman. Jika ukuran pot besar, dapat diberikan 2 sendok teh atau 10-15 gram tiap tanaman. Pemupukan diberikan sebulan sekali.
2 Pupuk Organik
Untuk tersedianya nutrisi tanaman hara secara lengkap baik unsur hara makro maupun mikro, maka perlu didukung dengan aplikasi pupuk organik cair (POC). Beberapa pilihan jenis pupuk organik cair yang murah meriah adalah pupuk organik cair air kelapa, limbah sayuran rumah tangga, air cucian beras, dan sejenisnya.
Aplikasikan pupuk organik cair untuk tanaman bunga 7-10 hari sekali. Perlu dicatat dan diingat, jangan memberikan pupuk organik cair dalam dosis yang tinggi. Encerkan terlebih dahulu minimal dengan perbandingan 1:5 (1 bagian POC diencerkan dengan 5 bagian air biasa). Lalu siramkan 200-300 ml per tanaman bunga.
Baca Juga :
- Dari Limbah Got Hasilkan Pupuk Organik Cair (POC)
- Membuat POC dari Libah Biogas Kotoran Sapi
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Air Kelapa dan Cara Applikasi
Seperti itulah pemupukan tanaman hias berbunga yang sebaiknya Anda lakukan. Memasuki fase generatif, maka tanaman hias akan muncul bunga yang banyak dan hati pun akan “berbunga-bunga” alias senang karena tanaman yang Anda rawat memberikan hasil yang menggembirakan. Selamat mencoba dan sukses, ya.
No comments:
Post a Comment