Sunday, October 28, 2018

Cara Tepat Memanfaatkan Limbah Tahu Cair Untuk Pupuk Organik Cair (POC) yang Tinggi Haranya

Limbah Tahu Cair Untuk Pupuk Organik -- Limbah tahu mengadung sejumlah nutrisi penting bagi tanaman. Sebab, limbah tersebut berawal dari bahan baku pembuatan tahu yang tinggi nutrisi/gizinya, yaitu kacang kedelai. Kacang inilah yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk makanan spesial, yaitu tahu. Dan produk sampingnya dibuang begitu saja dari insdustri tersebut, yaitu imbah tahu baik dalam bentuk padatan maupun cairan. Jika tidak mengalami pengolahan, maka limbah tahu akan menjadi persoalan terhadap lingkungan.

Kita tidak sedang membahas kedelai dan bagaimana membuat tahu serta pengolahan limbahnya. Terlepas dari ada tidaknya instalasi pengolahan limbah pada industri-industri pengolahan tahu, yang jelas limbah cair tahu tersebut masih mengandung sejumlah bahan-bahan organik.

Limbah tahu bahan baku pupuk organik
Bahan-bahan tersebut jika dilihat dari kacamata pertanian merupakan sesuatu  yang sangat bernilai. Mengapa? Cairan limbah tahu atau limbah tahu cair merupakan bahan baku untuk pembuatan pupuk organik cair (POC).

Cairan yang dikatakan limbah ini keluar dari beberapa tahapan proses pembuatan tahu, mulai dari perendaman sampai dengan pengepresan. Wujudnya yang agak kental menandakan adanya kandungan protein tinggi dalam air limbah tersebut. 

Limbah cair tahu akan menjadi pupuk organik yang kaya dengan unsur hara yang dapat menyuburkan lahan dan tanaman. Ini bukan cerita biasa, tapi nyata. 


Banyak para peneliti sudah melirik ke dalam limbah tahu dan ternyata di dalam sana terdapat sejumlah hara tanaman seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, natrium dan sejumlah lainnya.


Bahkan, dalam berbagai studi tentang dampak aplikasi pupuk organik cair limbah tahu menunjukkan hasil yang signifikan bin nyata terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman, khususnya tanaman sayuran seperti bayam, brokoli, seledri, cabai, tomat dan sejumlah tanaman lainnya. Ini disebabkan karena limbah tahu tersebut mengandung nutrisi dan dapat cepat diserap oleh tanaman.

Cara Tepat Memanfaatkan Limbah Tahu Cair Untuk Pupuk Organik Cair (POC) yang Tinggi Haranya


Unsur hara dalam limbah tahu cair
Unsur-unsur hara esensial yang terdapat dalam limbah tahu, yaitu N, P, K, C-Organik dan unsur-unsur mikro dalam persentase berbeda-beda. Adanya unsur-unsur tersebut memberi sinyal bahwa limbah tahu perlu dimanfaatkan secara optimal sebagai salah satu alternatif penggunaan pupuk organik dalam meningkatkan hasil tanaman.

Limbah cair tahu jika dijadikan sebagai pupuk organik cair akan sangat menguntungkan dalam budidaya tanaman hortikultura berupa tanaman sayuran. Sebab, dengan aplikasi pupuk organik dari limbah tahu cair akan menambah bahan organik ke dalam tanah dan juga ketersediaan unsur haranya. 

Bahan-bahan organik akan menjadi nutrisi dan energi bagi mikroba tanah dalam melakukan aktivitasnya. Dengan demikian, tanah secara terus-menerus produktif dan unsur hara juga tersedia untuk pertumbuhan tanaman.

Perlu dipertimbangkan dengan akal sehat bahwa penggunaan pupuk serba cepat, yaitu pupuk kimia, sudah semakin dirasakan dampak buruknya. Penurunan kualitas dan kuantitas produksi tanaman merupakan salah satu faktor semakin jenuhnya tanah karena pemupukan pupuk anorganik. Struktur tanah yang keras dan sifat fisik tanah lainnya merupakan bukti nyata telah “matinya” aktivitas organik di dalam tanah.

Oleh karena itu, pemanfaatan limbah-limbah organik seperti limbah tahu cair untuk memberi makanan pada tanah merupakan cara bijak dan cerdas dalam memupuk tanaman. Namun, limbah tahu cair tidak serta merta dapat diberikan langsung untuk tanaman. Sebab, ada batas-batas tertentu kandungan dalam cairan limbah yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman.

Mengapa tidak boleh langsung digunakan limbah cair tahu untuk menyiram tanaman? Dalam cairan limbah tahu kemungkinan besar masih mengandung parameter kimia dan fisika yang tidak toleran terhadap tanaman, seperti pH, kadar bahan organik, asam amino, protein, temperatur, dan lainnya.

Limbah perlu diolah sebelum dimanfaatkan
Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam pemanfaatan limbah khususnya limbah tahu cair. Belum lagi dikaitkan dengan parameter limbah seperti BOD (biochemical oxygen demand), COD (chemical oxygen demand), TSS (total bahan terlarut) dan lainnya. Bahkan, aktivitas mikroorganisme baik yang menguntungkan dan merugikan masih bercampur-baur dalam limbah tahu cair itu.


Makanya, ketika limbah tahu dibuang begitu saja akan menimbulkan pencemaran lingkungan  Hal ini karena bahan-nahan organik limbah tahu akan mengalami pembusukan oleh adanya aktivitas bakteri/mikroorganisme. Dengan penguraian itu akan menghasilkan gas-gas yang berbau tidak sedap dan juga zat-zat  beracun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

Meskipun kita lihat ada yang memanfaatkan langsung, namun itu bukan cara yang tepat dalam memupuk tanaman dengan limbah. Cara yang baik adalah mengolah atau mendapatkan perlakuan terlebih dahulu terhadap limbah cair tahu . Dengan perlakuan yang tepat, maka limbah tahu cair akan mengandung kadar nutrisi yang adaptif dan dapat diserap oleh tanaman secara aman.

Kita mengerti bahwa tanaman akan menyerap nutrisi dalam bentuk anorganik. Oleh karena itu, limbah tersebut perlu dirombak. Yang merombaknya adalah jasad renik atau bioaktivator. Dengan pengolahan, maka senyawa-senyawa organik seperti karbohidrat, protein, lemak, dan lainnya akan terdekomposisi sempurna menjadi bahan-bahan anorganik dan dalam bentuk stabil seperti nitrat, phosfat, dan lainnya yang dapat diserap oleh akar tanaman.

Sulit amat sih memanfaatkan limbah tahu cair untuk tanaman? Tidak, tidak sulit. Gambaran di atas hanya menunjukkan bahwa kita harus hati-hati dalam memanfaatkan yang namanya limbah atau buangan dari suatu produk. Jika ingin memanfaatkan limbah tahu cair, maka sangat mudah dan tidak harus mengikuti prosedur yang berbelit dan tidak juga menyusahkan. Kita ingin memanfaatkan yang mudah dan aman untuk produktivitas tanaman.

Cara Memanfaatkan Limbah Tahu Cair Untuk Tanaman

Cara memanfaatkan limbah tahu cair untuk memupuk tanaman ada dua, yaitu pengenceran tapi bersyarat dan pengolahan terlebih dahulu sehingga menjadi pupuk organik cair (POC).  Begini caranya.

A Penyiraman Langsung dengan pengenceran lebih dulu

Ya, pengenceran. Ini bukan cara tepat alias non-recommended ðŸ˜…. Jika ingin menyiram tanaman dengan air limbah tahu, maka jalan yang agak aman dan mungkin berdampak baik pada tanaman adalah dengan cara mengencerkan terlebih dahulu. Paling tidak, dengan cara ini, konsentrasi dari limbah tahu cair yang diaplikasikan pada tanaman menjadi rendah.

Konsentasi untuk menyiraman tanaman kira-kira sekitar 25%. Artinya, encerkan 1 bagian limbah tahu cair dengan 3 penambahan 3 bagian air. Misalnya, 1 liter limbah tahu cair diencerkan dengan menambah 3 liter air biasa dan aduk secara merata. Ini berarti dalam 4 liter larutan mengandung 25% limbah tahu cair.

Siram ke tanaman secukupnya saja. Dosis yang umum dipakai adalah 250 ml dikocorkan untuk satu tanaman sayuran. Jika tanaman sayuran yang disemai rapat atau ditanam berdekatan, dosis pengocorannya disesuaikan kebutuhan untuk setiap persegi lahan. Tapi, ingat, monitor perkembangan tanaman setelah memberikan air limbah ini. Dan stop pemberian jika terlihat ada gangguan.

B. Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) limbah tahu cair

Ini cara yang tepat dalam memanfaatkan limbah tahu cair. Limbah diolah terlebih dahulu menjadi pupuk sehingga kualitasnya terjamin.

Alat-alat :
  • Ember
  • Pengaduk

Bahan-bahan :
  • Limbah tahu cair (air limbah tahu?)...10 liter
  • Air kelapa (Bagusnya MOL  air kelapa atau air kelapa yang mengandung mikroorganisme lokal)...1 liter
  • Effective Microorganism (EM4)..100 ml

Cara membuatnya/mengolahnya:
  • Masukkan limbah tahu cair dalam ember
  • Masukkan air kelapa dan EM4 ke dalam ember tersebut yang telah berisi air limbah tahu dan aduk hingga merata.
  • Tutup ember dengan rapat dan biarkan sampai 2 hari jangan dibuka-buka
  • Pada hari ke-3 sampai hari ke-9 dibuka sebentar setiap hari kira-kira 2-5 menit sambil diaduk-aduk. Lalu ditutup kembali.
  • Pada hari ke-10 pupuk organik cair (POC) dari limbah tahu cair sudah jadi dan siap diaplikasikan untuk tanaman.
Cara aplikasi pupuk organik cair (POC) ini sama dengan cara aplikasi POC lainnya. Diencerkan terlebih dahulu dengan perbandingan 1:10. Aplikasikan ke tanaman dengan cara pengocoran dengan dosis 250 ml per tanaman.

Demikian cara pemanfaatan limbah tahu cair sebagai pupuk organik dalam meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman. Dengan pemanfaatan limbah ini, maka secara pelan-pelan menghemat biaya pembelian pupuk dan sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

No comments:

Post a Comment