Stek batang cabai -- Cabai (capsicum annuum) merupakan tanaman hortikultura yang banyak dibudidaya petani. Tanaman yang buahnya berwarna merah dan rasanya pedas ini, tidak harus menunggu lama untuk memetik hasil. Hanya dalam sekejap mata, berkisar 3-4 bulan, cabai sudah bisa dipanen. Bahkan, yang paling menggiurkan komoditas cabai ini adalah ketika hasil panen dibeli dengan harga mencapai ratusan ribu rupiah lebih per kilogram. Wow, siapa yang tak suka menanamnya?
Cabai merah keriting vs Cabai rawit
Kebutuhan cabai, baik cabai merah keriting dan cabai rawit, dari tahun ke tahun terus meningkat. Harganya pun kedua komoditas ini fluktuatif, kadang rendah dan kadang sangat tinggi. Karena itu, budidaya cabai ini tergantung kaca mata petani dalam hal prospektifnya, memilih cabai merah keriting atau cabai rawit?
Cabai merah keriting usianya tidak telalu panjang. Mulai pembibitan sampai habis masa produktifnya, paling lama 6 bulan. Namun, cabai merah keriting permintaannya cukup tinggi, mulai konsumsi rumah tangga sampai bahan olahan industri. Tapi, biaya pemeliharaannya yang lumayan tinggi. Apalagi datang penyakit keriting daunnya, membuat petani pusing dan harus siap “berperang” mengalahkannya kalau mau sukses.
Dari sisi umur dan pemeliharaannya, cabai rawit agaknya relatif menjadi pilihan untuk budidaya cabai. Sebab, cabai rawit yang buahnya kecil-kecil tapi pedas, umurnya bisa mencapai 2 – 3 tahun. Dan panennya, sudah dimulai sejak umur 3-4 bulan setelah penanaman. Tapi, memetiknya yang lelah sekali dan butuh tenaga kerja jika populasinya cukup banyak.
Bagaimana pun “Hidup ini adalah pilihan”, demikian kata orang bijak. Makanya, pilihan ada pada petani sesuai dengan kemampuan menganalisinya dan pengalamannya dalam budidaya tanaman cabai. Mau yang merah keriting atau yang kecil tapi pedas, tinggal pilih saja dan tak ada yang melarangnya, bukan?
Pembibitan
Menanam cabai sudah barang tentu harus ada bibitnya. Makanya, sebelum menanam cabai mesti dilakukan pembibitan terlebih dahulu. Bibit bisa diproduksi sendiri dan bisa juga dibeli di tempat-tempat penyedia bibit cabai, toko pertanian misalnya. Kalau mau produksi sendiri, ikuti sampai tuntas artikel ini.
Seperti kita ketahui bahwa dalam perbanyakan bibit ada dua cara, yaitu secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman cabai secara generatif adalah perbanyakan melalui penyemaian benihnya (biji yang sudah selektif). Sedang vegetatif adalah perbanyakan bibit cabai dengan cara stek batang atau mengambil bagian-bagian tanaman, seperti cabang salah satunya.
Benih
Sebelum melihat stek cabai, kita review sekilas dengan benih. Cara memperbanyak bibit cabai dengan benih cukup banyak dilakukan oleh petani atau para hobies tanaman cabai. Sebab, perkecambahan benih cabai sangat cepat, dalam waktu 4-7 hari sudah mulai tumbuh.
Gambar : dokpri |
Benih bisa diperoleh dengan cara membeli dan bisa juga diproduksi sendiri. Untuk tujuan komersial dan penanaman dalam jumlah banyak, sebaiknya benih cabai dibeli saja yang varietas unggul dan berkualitas. Benih cabai hibrida cukup banyak tersedia di toko-toko pertanian. Namun, kalau hanya menanam cabai dalam jumlah sedikit alias non komersial dan sekadar hobi-hobi saja, benih tak harus membelinya di toko, cukup produksi sendiri saja.
Baca juga ini :
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Air Kelapa dan Cara Applikasi
- Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya
- 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
Cara produksi benih sendiri begini :
- Beli atau petik cabai yang sudah ditanam
- Buah cabai yang dipetik atau dibeli harus diseleksi dengan kriteria, masak matang, sehat, segar, mengkilap, tidak cacat, tidak busuk dan tidak terserang penyakit.
- Potong bagian ujung dan pangkal buah cabai (ambil bagian tengah saja)
- Keluarkan bijinya dengan cara mengirisnya
- Cuci sampai bersih biji-biji tersebut dengan menggunakan air bersih
- Jemur atau angin-anginkan sampai kering hingga kadar airnya rendah
- Jika sudah kering, maka seleksi lagi biji benih itu. Biji yang cacat, berkeriput, dan tidak cerah kulitnya dibuang. Ambil yang bentuknya bagus dan seragam.
- Simpan benih cabai tersebut atau bisa langsung untuk disemai
Gambar : Dokpri |
Stek cabai
Stek cabai menjadi hal menarik untuk dicoba. Seperti halnya tanaman buah, tanaman jenis sayuran ini bisa diperbanyak melalui biji dan juga stek. Walau umur produktifnya pendek, tapi tak rugi untuk dilakukannya. Sebab, jika tanaman cabai hasil stek, panennya bisa lebih cepat lagi dari normalnya. Dan keunggulan dari induknya sudah pasti diwariskan ke tanaman cabai yang baru.
Untuk menyetek cabai pada kesempatan ini, tidak menggunakan hormon root up, rapid root, rootone F, dan hormon pengatur tumbuh (ZPT) lainnya. Stek cabai dalam artikel ini dengan cara yang sangat mudah, sederhana, dan bahkan natural.
Bagaimana cara stek cabai? Baik, begini caranya untuk memperbanyak tanaman cabai melalui stek. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Bahan-bahan
- Gula 1 sendok teh
- Air 100 ml
- Cabang tanaman cabai
Alat-alat :
- Gunting
- Pis_4_u tipis dan tajam
- Gelas atau gelas air mineral bekas
- Polibag atau media tanam
Persiapan awal (pra stek)
- Buat media tanam dengan campuran 2 bagian tanah dan 1 bagian kompos
- Masukkan dalam polibag, tray, atau pot kecil (mana yang mudah tersedia)
- Buat juga larutan gula dengan cara melarutkan 1 sendok teh gula pasir dengan 100 ml air. Banyaknya air tergantung jumlah stek. Jika banyak yang akan distek, maka volume air lebih banyak dan sesuaikan jumlah gula yang dilarutkan. Larutan gula ini berfungsi untuk energi dan mempercepat tumbuh akar dan tunas.
Cara stek cabai :
- Pilihlah tanaman cabai (induk) yang buahnya banyak, produktif, sehat atau tidak berpenyakit, dan varietas unggul yang banyak dilirik oleh pasar. Boleh cabai merah keriting dan boleh juga cabai rawit
- Potong cabang yang sudah berkayu atau sudah keras. Panjangnya kira-kira 15 – 20 cm
- Buang daun-daun semuanya (jika perlu, tinggal 1 helai daun saja untuk melihat perkembangannya waktu distek)
- Potong miring bagian pangkal stek
- Rendam pangkal stek dalam larutan gula yang sudah disiapkan selama 10 – 12 jam (1/2 hari)
- Setelah direndam, tanam stek cabai ke dalam polibag atau media lainnya (sesuai media tanam yang ada)
- Sungkup stek dengan menggunakan plastik transparan agar hangat dan tidak terjadi penguapan yang menyebabkan kering batang stek.
- Taruh/tempatkan di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari secara langsung
- Setelah 7 – 10 hari akar mulai tumbuh yang diikuti dengan munculnya tunas-tunas baru. Namun, sungkup belum boleh dibuka. Setelah +/- 1 bulan, daun-daun mulai banyak dan sungkup sudah bisa dibuka. Walaupun sungkup sudah dibuka, tapi bibit stek tersebut jangan langsung dipindahkan ke lahan tanam. Tunggu beberapa hari sampai bibit cabai hasil stek sudah mampu beradapsi baik dengan lingkungan baru.
Gambar : Dokpri |
Demikian teknik stek cabai yang menarik dan sangat praktis. Semoga apa yang disampaikan dalam postingan ini dapat bermanfaat. Salam sukses selalu teruntuk sobat-sobat semuanya.
No comments:
Post a Comment